Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024, sejumlah paslon semakin gencar menyuarakan program-program unggulan yang bakal direalisasikan jika terpilih nantinya. Tak terkecuali untuk kontestasi di Jakarta. Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung mengungkapkan pihaknya akan memberikan program sarapan gratis jika terpilih nanti. Hal ini sempat ia singgung dalam debat kedua Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu (27/10/2024) lalu.
Saat memaparkan visi misinya, Pramono menjanjikan pelaksanaan program sarapan bergizi gratis untuk menunjang program makan siang bergizi gratis yang diterapkan oleh Presiden Prabowo. Menurutnya, sarapan gratis ini sangat dibutuhkan oleh warga Jakarta.
“Saya kebetulan dari keluarga yang sangat sederhana. Untuk itu, kami akan menunjang program yang dilakukan pemerintah pusat, oleh Presiden Prabowo Subianto yaitu makan siang gratis. Maka kami akan berikan sarapan gratis di pagi hari,” tuturnya dalam debat tersebut.
Melanjuti hal tersebut, Pramono menekankan bahwa konsep program ini sama seperti milik Prabowo, hanya saja diberikan pada waktu pagi hari pada siswa dan siswi di sekolah secara gratis. Dengan anggaran pendapatan belanja daerah Jakarta yang sebesar Rp91 triliun, ia optimis program ini dapat terealisasi dengan baik.
Bagaimana Perkembangan Program Makan Bergizi Gratis Prabowo?
Sementara itu, program makan bergizi gratis rencananya akan mulai diterapkan pada 2 Januari 2025 mendatang. Menurut Staf Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Ikeu Tanziha, program ini akan menyasar 15-20 juta anak di 82 lokasi di seluruh Indonesia.
“Kami sedang menghitung berapa anak yang akan kita intervensi dari Rp71 triliun, kurang lebih sekitar 15-20 juta anak," tuturnya dalam Diskusi Forum Merdeka Barat 9, Senin (4/11/2024), mengutip Tempo.
Lebih lanjut, BGN juga telah melakukan kerja sama dengan berbagai kementerian/lembaga dan UMKM untuk menyuplai makanan di 82 titik tersebut. Sudah ada pula buku dan standar operasional makanan untuk memastikan kualitas setiap makanan yang disajikan.
“Kita sudah bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim), di Jawa ada 50 titik, sedangkan di luar Jawa ada sekitar 32 titik, itu juga tidak menutup kemungkinan akan terus bertambah titik-titik itu," lanjutnya.
Selama setahun ini, pemerintah melakukan uji coba program makan bergizi gratis di beberapa daerah yang menyasar setidaknya 3.000 anak. Hingga bulan November ini, tercatat uji coba berjalan lancar.
Guna menyukseskan program makan bergizi ini, BGN telah menyiapkan 3 metode pelaksanaan, yakni membangun dapur pusat di setiap wilayah satuan layanan BGN, menempatkan dapur pusat di sekolah atau pesantren yang jumlah siswanya minimal 2.000 orang, dan terakhir melayani daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dengan makanan vakum yang mampu bertahan hingga satu tahun.
Khusus makanan vakum akan diperuntukan di wilayah terpencil yang butuh waktu perjalanan minimal 30 menit untuk dijangkau dari pusat kota/kabupaten.
"Sehingga kami bisa kirim sekali pengiriman dalam waktu satu pekan atau satu bulan dengan variasi menu, sehingga makanan itu tinggal buka, dimakan, tapi setelah dibuka kan langsung basi, jadi menu makanannya bervariasi," ujar Kepala BGN Dadan Hindayana.
Indikator: 77,6% Dukung Program Makan Bergizi Gratis
Menurut survei Indikator Politik Indonesia, sebanyak 77,6% menyatakan dukungannya terhadap program makan bergizi gratis dari Prabowo.
Adapun survei dilakukan pada 10-15 Oktober 2024 terhadap 1.200 responden dengan metode simple random sampling, memiliki toleransi kesalahan sekitar 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi Indonesia yang terdistribusi proporsional.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, sebanyak 86,5% responden juga mengaku tahu tentang program makan bergizi gratis ini. Sosialisasinya yang kuat disinyalir jadi alasan tingginya pengetahuan masyarakat tentang program unggulan Prabowo tersebut.
“Sangat tinggi sekali yang setuju, 77%. Tapi ini sedikit lebih rendah dari public confident Pak Prabowo sebesar 85%,” ungkapnya dalam acara rilis survei bertajuk Keyakinan dan Ekspektasi Publik terhadap Pemerintahan Prabowo-Gibran pada Minggu (27/10/2024).
Litbang Kompas: Tingkat Keyakinan Program Makan Bergizi Gratis Sebesar 57,3%
Sementara itu, menurut survei yang diadakan oleh Litbang Kompas pada Juni 2024 lalu, sebanyak 57,3% responden percaya bahwa program ini akan dapat terwujud. Lebih lanjut, sebanyak 68,5% responden mengungkapkan bahwa program ini akan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dengan lebih baik.
Adapun survei ini dilakukan pada 27 Mei-2 Juni 2024 dengan melibatkan 1.200 responden dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat dari 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan tercatat sebesar 95% dengan toleransi kesalahan sebesar 2,83%.
Baca Juga: Prabowo Mau Bangun 3 Juta Rumah per Tahun, Apa Kabar Program Sejuta Rumah?
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor