Harga Rumah Terus Naik! Adakah Peluang Gen Z Punya Rumah Sendiri?

Harga rumah di Indonesia terus mengalami kenaikan dengan pertumbuhan indeks harga properti residensial yang mencapai sekitar 1,4% hingga 1,9% pada tahun 2024!

Harga Rumah Terus Naik! Adakah Peluang Gen Z Punya Rumah Sendiri? Perumahan | GoodStats
Ukuran Fon:

Bagi banyak anak muda di kalangan usia 20-30 tahun, memiliki rumah masih menjadi simbol kemandirian dan kemapanan. Namun, di tengah kenaikan harga properti dan biaya hidup yang terus meningkat, apakah mimpi itu masih realistis?

Harga Rumah Terus Naik

Survei Harga Properti Residential | GoodStats

Menurut Bank Indonesia, indeks harga properti residensial (IHPR) nasional pada kuartal II tahun 2025 berada di angka 110,13 atau meningkat dari 109,15 pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan harga rumah masih terus menanjak, meski pertumbuhannya melambat.

Dalam enam tahun terakhir, indeks harga rumah meningkat sekitar 9 poin dari posisi 101,16 pada 2019, menandakan harga rumah di Indonesia tetap naik secara konsisten. Kenaikan ini terjadi di seluruh segmen, mulai dari tipe kecil yang naik 1,04%, hingga tipe besar naik 0,70%. Kenaikan stabil seperti ini membuat rumah semakin sulit dijangkau oleh masyarakat muda yang baru mulai berkarier.

Pendapatan Naik, Namun Belum Mengejar Harga Properti

Pendapatan Perkapita Indonesia per Tahun | GoodStats

Disamping itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pendapatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2024 sebesar Rp78,6 juta per tahun atau sekitar Rp6,55 juta per bulan. Angka ini naik dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp75 juta per tahun atau Rp6,25 juta per bulan. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita tahun 2024 adalah sebesar Rp78,62 juta atau sekitar US$4.960,33. Hal tersebut tentu saja menjadi kabar baik dengan harapan dapat mengikuti arus kenaikan harga properti rumah.

Namun, meski pendapatan per kapita masyarakat Indonesia mengalami kenaikan setiap tahun, kenaikan harga rumah masih terbilang lebih cepat. Hal ini tercermin dari indeks kemampuan membeli rumah atau affordability index yang terus menurun. Ukuran affordability adalah perbandingan harga rumah rata-rata terhadap pendapatan. 

Contohnya di beberapa kota besar seperti Medan, Surabaya, Batam, dan Makassar, harga rumah bisa mencapai lebih dari 19-23 kali pendapatan tahunan rata-rata warga, menunjukkan aksesibilitas yang sangat rendahSemakin kecil indeks ini, menunjukkan bahwa harga rumah naik lebih cepat dibandingkan pertumbuhan pendapatan, sehingga masyarakat harus mengeluarkan porsi penghasilan yang lebih besar untuk memperoleh rumah.

KPR Masih Rendah

Jumlah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terhadap total kredit bank juga cenderung melambat menjadi 7,7% (yoy) pada 2025, turun dari angka awal tahun di Januari (10,6%) dan Februari (10,5%), menunjukkan ada perlambatan pertumbuhan pembiayaan rumah. Artinya, belum semua potensi kebutuhan pembiayaan rumah terpenuhi.

Meski demikian, penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia menjadi 5%, turut meringankan beban cicilan KPR, sehingga cicilan bulanan menjadi lebih terjangkau dan dan masyarakat yang ingin membeli rumah masih punya kesempatan mendapatkan manfaatkan program KPR yang tersedia.

Strategi Realistis untuk Membeli Rumah

  1. Manfaatkan Program KPR Subsidi Pemerintah
    Pemerintah menyediakan program subsidi bunga bagi masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah, dengan cicilan mulai Rp1,5-2 juta per bulan dan bunga tetap.
  2. Gunakan Suku Bunga Promo dari Bank
    Beberapa bank menawarkan bunga KPR di bawah 5,5% selama dua hingga tiga tahun pertama. Namun, penting memperhatikan kenaikan bunga setelah masa promo.
  3. Pertimbangkan Hunian Vertikal atau Ko-living
    Apartemen studio atau konsep co-living (tinggal bersama dalam satu hunian tapi tetap punya ruang pribadi) bisa jadi alternatif sementara.
  4. Menabung Uang Muka Secara Otomatis
    Aplikasi keuangan digital kini menyediakan fitur tabungan otomatis untuk DP rumah, membantu menabung secara konsisten tanpa terasa.
  5. Pilih Lokasi yang Sedang Berkembang
    Wilayah seperti Cikarang, Serpong, atau Bogor Barat punya potensi kenaikan nilai properti dua kali lipat dalam 5-10 tahun.

Masih Ada Harapan

Mimpi memiliki rumah tetap bisa diwujudkan oleh siapa saja dengan perencanaan keuangan yang matang dan pemanfaatan peluang yang tersedia. Meskipun harga rumah terus mengalami kenaikan, kondisi suku bunga KPR yang menurun serta adanya berbagai program subsidi pemerintah seperti KPR FLPP memberikan akses dan kesempatan lebih luas untuk masyarakat mendapatkan hunian yang terjangkau.

Pemerintah juga menargetkan pembangunan jutaan rumah subsidi setiap tahun untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki rumah layak. Semua ini membuka peluang tidak terbatas pada satu kelompok usia saja, melainkan untuk seluruh lapisan masyarakat yang ingin memiliki rumah pertama dengan cicilan ringan dan subsidi bunga yang mendukung.

Baca juga: Berapa Biaya Pembangunan Rumah dalam RAPBN 2026?

Sumber:

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Documents/SHPR-Tw-II-2025.pdf 

https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2719425.aspx?utm

https://www.bi.go.id/id/publikasi/laporan/Pages/SHPR_Tw_II_2025.aspx

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/05/05/2431/ekonomi-indonesia-triwulan-i-2025-tumbuh-4-87-persen--y-on-y---ekonomi-indonesia-triwulan-i-2025-terkontraksi-0-98-persen--q-to-q--.html

https://www.cnbcindonesia.com/research/20250812121009-128-657262/harga-rumah-mulai-jinak-kecuali-untuk-tipe-ini 

Penulis: Emily Zakia
Editor: Muhammad Sholeh

Konten Terkait

Indeks Ketertiban Negara ASEAN 2024

Indeks ketertiban Indonesia mencapai 89 poin pada 2024, tertinggi ke-3 di ASEAN.

Indonesia Jadi Negara Teraman Ke-3 di ASEAN

Sebanyak 83% responden Indonesia merasa aman berjalan sendirian di malam hari, tertinggi ketiga di ASEAN pada 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook