Hanya 2 dari 100 Penduduk Indonesia yang Bekerja Merantau

Pekerja yang tinggal dan bekerja di kabupaten/kota yang sama sangat mendominasi di Indonesia.

Hanya 2 dari 100 Penduduk Indonesia yang Bekerja Merantau Pekerja Menunggu Transportasi Umum | Bloomberg/Getty Images

Jumlah angkatan kerja Indonesia mengalami peningkatan hingga 12,4 juta selama 2023. Sementara itu, jumlah penduduk bekerja per Februari 2024 mencapai 142.179,000 orang dan pengangguran tercatat sebanyak 7.195.000 orang.

Indonesia sebagai salah satu pusat manufaktur di Asia Tenggara mendapat dampak positif dari regionalisasi rantai pasok perusahaan global. Beberapa dampak yang dirasakan adalah peningkatan investasi asing dan relokasi fasilitas produksi ke Indonesia. Oleh karena itu, banyak muncul lapangan kerja baru di tanah air.

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan, hanya ada 2,3% pekerja Indonesia yang bekerja dengan merantau. Para penduduk ini bekerja di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya dan pulang pergi secara periodik. Pekerja ini disebut sebagai pekerja sirkuler. Kurang lebih, ada 2 dari 100 pekerja dengan karakteristik demikian.

Pekerja Stayer sangat mendominasi di Indonesia I GoodStats
Pekerja stayer sangat mendominasi di Indonesia I GoodStats

DKI Jakarta memiliki pekerja sirkuler lulusan SMA ke atas paling banyak, yaitu 87,2%. Kemudian, disusul oleh para pekerja sirkuler di Sumatra Utara sebanyak 63,1%. Posisi ketiga diisi oleh para pekerja di Sumatra Selatan sebanyak 62,5%.

Di sektor formal, DKI Jakarta juga memiliki pekerja sirkuler paling banyak, proporsinya mencapai 90,4%. Posisi berikutnya ditempati oleh Jawa Timur sebanyak 79,4% pekerja dan Sumatra Selatan sebanyak 79,1%.

Pada sektor pertanian, pekerja sirkuler paling banyak dijumpai di Sumatra Utara dengan 24%. Kemudian, di Sumatra Selatan sebanyak 3,9% dan di Lampung sebanyak 18,3%.

Sementara itu, tiga provinsi besar di Pulau Jawa paling banyak memiliki pekerja sirkuler di bidang manufaktur. Jawa Tengah memimpin dengan 59,1%, kemudian Jawa Timur dengan 49,8%, dan Jawa Barat dengan 45,2%. 

Selain pekerja sirkuler, ada pula kategori dimana penduduk bekerja di luar kabupaten/kota tempat tinggalnya, namun pulang pergi di hari yang sama. Pekerja ini disebut pekerja komuter. Ada 5,3% pekerja dengan karakteristik ini.

DKI Jakarta memimpin jumlah pekerja komuter di sektor formal, sebanyak 93,3%. Dengan angka tipis di bawahnya, Banten memiliki 91,8% pekerja komuter dan Jawa Barat memiliki 89%.

Hampir serupa dengan kategori sebelumnya, pekerja komuter di sektor pertanian paling banyak dijumpai di Lampung (12,5%), Sumatra Utara (5,1%), dan Sulawesi Selatan (4,3%).

Di sektor manufaktur, pekerja komuter paling banyak berada di Jawa Tengah, yaitu 43,6%. Selanjutnya, ada 38,7% di Jawa Timur dan 31,5% di Sumatra Utara.

Sementara itu, pekerja stayer mendominasi pekerja Indonesia dengan proporsi lebih dari 90%. Pekerja stayer adalah pekerja yang tinggal di wilayah yang sama dengan lokasinya bekerja, sehingga tidak perlu menghabiskan waktu lama di jalan.

Baca Juga: Mayoritas Pekerja RI Merasa Puas dengan Pekerjaannya

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor

Konten Terkait

Isu Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan 2025

Isu mengenai kenaikan iuran BPJS Kesehatan tahun depan kembali mencuat setelah disebut-sebut bisa menjadi solusi untuk defisit saat ini.

KPK Selamatkan Rp2,49 Triliun di 2020-2024

KPK tercatat menyelamatkan aset sebesar Rp2,49 triliun dalam periode 2020-2024 dan telah menindak 597 kasus pidana korupsi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook