Tradisi mengirim hampers atau bingkisan menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan oleh masyarakat Indonesia menjelang hari perayaan besar, misalnya Idulfitri. Selain sebagai buah tangan, hampers juga bisa menjadi tanda terima kasih kepada orang yang dituju.
Merujuk pada hasil survei Populix mengenai tren bisnis hampers lebaran 2023, sebanyak 51% dari total 1.027 responden memiliki rencana untuk mengirim hampers kepada orang-orang tersayang, seperti sahabat, keluarga, hingga rekan kerja/bisnis pada hari raya Idulfitri 2023.
Terdapat beberapa jenis hampers yang banyak diincar masyarakat untuk lebaran. Menurut survei, hampers kue kering merupakan jenis yang paling banyak dibeli dengan persentase mencapai 45% responden.
Diikuti oleh hampers cemilan atau makanan ringan di posisi kedua dengan persentase 23% responden. Selanjutnya, ada juga hampers sembako dengan 16%, hampers perlengkapan ibadah 4%, hampers set alat makan 2%, dan hampers jenis lainnya 10%.
Pengiriman hampers biasanya paling banyak dilakukan pada waktu satu minggu sebelum lebaran dengan persentase mencapai 43% responden. Lalu, ada juga responden yang memilih waktu pengiriman sekitar 1-3 hari sebelum lebaran dengan persentase 41%.
Adapun, menurut survei Goodstats teranyar berjudul Pola Perilaku Masyarakat Indonesia Sepanjang Idulfitri 2023, masyarakat sering kali juga menyiapkan kue-kue kering yang biasa disajikan di toples-toples pada saat lebaran. Menurut hasil survei, kastangel menjadi kue kering yang paling banyak dipilih oleh responden dengan persentase sebesar 35%.
Disusul oleh nastar dan kue putri salju dengan persentase masing-masing sebanyak 27% dan 11% responden. Berikutnya, ada kue kacang dan kue semprit dengan perolehan masing-masing sebesar 7% dan 6% responden.
Survei tersebut dilaksanakan selama periode 1-10 April 2023 dengan melibatkan sebanyak 500 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan demografi, mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki dengan persentase 55%. Lalu, daerah asal responden paling banyak berasal dari Pulau Jawa dengan persentase mencapai 75,8%.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya