Pilihan pakaian telah lama menjadi cerminan identitas, kepribadian, dan nilai-nilai yang dipegang seseorang. Di tengah perkembangan tren mode yang begitu dinamis, preferensi berpakaian kini tidak hanya dipengaruhi oleh faktor fungsional, tetapi juga gaya hidup, budaya, hingga nilai keberlanjutan.
Setiap era membawa tren baru, mulai dari gaya minimalis yang simpel hingga eksplorasi warna dan pola yang berani, mencerminkan keragaman selera dalam masyarakat.
Namun, di balik tren yang berkembang, setiap individu memiliki preferensi masing-masing dalam berpakaian. Preferensi ini sering kali mencerminkan kebutuhan personal, kenyamanan, dan nilai-nilai yang dijunjung.
Seseorang mungkin memilih pakaian kasual yang santai untuk mencerminkan kepribadian yang sederhana, sementara yang lain memilih busana formal untuk menonjolkan kesan profesional. Hal ini menunjukkan bahwa preferensi berpakaian tidak bisa diseragamkan, melainkan menjadi ruang ekspresi unik bagi setiap orang.
Generasi Z, yang tumbuh di era digital dengan paparan budaya global, memiliki pengaruh besar dalam membentuk tren mode masa kini. Mereka dikenal dengan keberanian bereksperimen dan memadukan berbagai gaya untuk menciptakan identitas fashion yang unik.
Berdasarkan data Jakpat, kenyamanan menjadi prioritas utama bagi Gen Z dalam memilih pakaian, dengan persentase sebesar 76%. Hal ini menunjukkan bahwa generasi muda sangat menghargai pakaian yang dapat mendukung aktivitas mereka sehari-hari tanpa mengorbankan rasa nyaman.
Selain kenyamanan, harga terjangkau juga menjadi faktor penting, dipilih oleh 63% responden. Ini mencerminkan kecenderungan Gen Z untuk mencari pakaian yang tidak hanya nyaman tetapi juga sesuai dengan anggaran mereka. Tren ini erat kaitannya dengan karakter generasi yang lebih sadar finansial dan gemar mencari produk dengan nilai ekonomis terbaik.
Di urutan berikutnya, kualitas dan daya tahan bahan menjadi perhatian, dengan persentase sebesar 60%. Gen Z tampaknya mengutamakan investasi pada pakaian yang tahan lama, sejalan dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan. Pilihan ini juga mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan dengan mengurangi pembelian yang berlebihan.
Kesederhanaan yang tetap menarik juga menjadi aspek yang banyak diapresiasi, dengan 58% responden menyebutkan faktor ini sebagai preferensi utama. Hal ini menunjukkan bahwa Gen Z cenderung menyukai gaya yang tidak terlalu rumit, tetapi tetap memiliki daya tarik estetika. Preferensi ini mencerminkan prinsip less is more yang semakin populer.
Ukuran yang pas dipilih oleh 57% responden, menegaskan pentingnya pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh. Bagi Gen Z, pakaian yang fit tidak hanya memberikan kenyamanan tetapi juga menambah rasa percaya diri saat dikenakan. Ini memperlihatkan bagaimana perhatian terhadap detail dalam ukuran menjadi bagian dari pengalaman berpakaian mereka.
Selain itu, kemudahan dalam memadupadankan pakaian menjadi preferensi bagi 47% Gen Z. Tren ini mencerminkan gaya hidup praktis generasi ini, di mana pakaian yang fleksibel untuk berbagai kesempatan lebih diminati. Mereka cenderung memilih item fashion yang bisa dikombinasikan untuk menciptakan beragam tampilan.
Terakhir, praktis dan mudah dirawat juga menjadi aspek penting, dengan 45% responden mempertimbangkannya. Preferensi ini menunjukkan bahwa Gen Z menghargai efisiensi dalam merawat pakaian, terutama di tengah kesibukan mereka. Pakaian yang tidak memerlukan perawatan rumit lebih diminati karena sesuai dengan gaya hidup modern yang serba cepat.
Survei ini dilakukan pada 6-9 Desember 2024 melalui aplikasi Jakpat dengan melibatkan 1.155 responden Gen z di Indonesia. Survei ini memiliki tingkat toleransi kesalahan (margin of error) di bawah 5%.
Secara keseluruhan, data ini mencerminkan bahwa preferensi Gen Z dalam berpakaian tidak hanya didorong oleh tren, tetapi juga oleh kebutuhan praktis, nilai ekonomis, dan kesadaran terhadap keberlanjutan. Kombinasi ini menggambarkan generasi yang mengutamakan keseimbangan antara estetika, kenyamanan, dan tanggung jawab sosial.
Baca Juga: 48% Orang Gunakan Pay Later untuk Fashion, Apakah Kamu Salah Satunya?
Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Editor