Belakangan ini, semakin banyak perempuan di Indonesia yang mampu berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan keluarga. Tak jarang dari mereka bahkan menjadi sosok pemberi nafkah utama. Fenomena ini dikenal dengan istilah female breadwinners.
Female breadwinners adalah perempuan yang berperan menjadi pemberi nafkah utama, baik sebagai satu-satunya pemberi nafkah atau yang pendapatannya paling besar dalam keluarga. Lalu bagaimana gambaran dan kondisi female breadwinners di Indonesia?
Badan Pusat Statistik (BPS) dalam publikasinya tentang cerita data statistik menyajikan data terkait fenomena ini. Survei ini dilakukan pada tahun 2024.
Data menunjukkan bahwa mayoritas female breadwinners Indonesia menyumbang 90-100% dari total pendapatan sebuah keluarga. Persentasenya mencapai 47,65%. Hal ini berarti terdapat 47,65% perempuan yang menopang berjalannya roda perekonomian hampir secara penuh dalam sebuah keluarga.
Temuan ini menandakan bahwa sebagian besar publik perempuan Indonesia memiliki peran yang vital dan sentral dalam membiayai segala kebutuhan rumah tangga, menjadikannya sebagai pilar utama dalam menjaga kesejahteraan keluarga Indonesia.
"Female breadwinners bukan lagi pengecualian; mereka adalah bagian sentral dari tenaga kerja dan ketahanan keluarga di Indonesia," tulis Lili Retnosari, statistisi BPS mengutip Antara (1/5/2025).
Selanjutnya sebanyak 23,64% female breadwinners Indonesia berkontribusi terhadap 50-59,9% pendapatan dalam rumah tangga pada 2024, 10,42% terhadap 60-69,9% pendapatan rumah tangga, 5,44% terhadap 70-79,9% pendapatan, dan 3,41% terhadap 80-89,9% pendapatan. Ada pula 9,43% female breadwinners yang berkontribusi kurang dari 50% terhadap total pendapatan rumah tangga.
Female Breadwinners dan Statusnya dalam Pekerjaan
Dalam memenuhi kebutuhan keluarga, female breadwinners memiliki jenis dan status pekerjaan yang beragam. Ada yang berstatus sebagai karyawan/pegawai, pengusaha, atau pun yang lainnya. Berikut data mengenai status para female breadwinners Indonesia pada 2024.
Hasil survei menampilkan bahwa mayoritas female breadwinners berstatus kerja berusaha. Status berusaha yang dimaksud adalah kegiatan membuka usaha sendiri, usaha dibantu karyawan, dan usaha dibantu pekerja keluarga atau pekerja tidak dibayar. Status berusaha disandang oleh 47,53% publik perempuan Indonesia.
Dominasi ini menunjukkan bahwa mayoritas publik perempuan menempati posisi sebagai pemimpin dan pengambil keputusan dalam pekerjaan. Perempuan memiliki keleluasaan untuk menentukan arah yang ingin dicapai sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi.
Sebagai pemimpin usaha, tentunya perempuan memiliki waktu kerja yang lebih fleksibel. Hal ini akan membantu menyeimbangkan peran ganda yang dimiliki karena selain memenuhi kebutuhan keluarga, sebagai istri, perempuan juga memiliki kewajiban melaksanakan tugas domestik rumah tangga. Data dari BPS menunjukkan 40,77% female breadwinners berposisi sebagai istri dalam rumah tangga.
Di sisi yang lain terdapat 44,95% female breadwinners berstatus sebagai buruh atau karyawan dalam pekerjaan. Hal ini tentu menjadi tantangan yang cukup berat bagi publik istri atau ibu di Indonesia karena jam kerja buruh yang tidak sefleksibel seorang pengusaha.
Seorang Ibu harus mampu menyeimbangkan waktu antara bekerja dan melakukan tugas-tugas domestik dalam rumah tangga.
Lebih lanjut sebanyak 7,52% publik perempuan berstatus sebagai pekerja bebas. Posisi ini memberikan fleksibilitas tingkat tinggi sehingga tugas domestik rumah tangga dan pekerjaan bisa jauh lebih seimbang.
Potret fenomena female breadwinners di Indonesia adalah bukti dari betapa tangguhnya publik perempuan Indonesia. Mereka mampu menyeimbangkan tugas domestik rumah tangga sekaligus tugas untuk menopang perekonomian keluarga.
Baca Juga: 31% Female Breadwinner di Indonesia Berstatus Janda
Sumber:
https://www.bps.go.id/id/publication/2025/03/27/1c11ddc250d82e97f1eafe29/cerita-data-statistik-untuk-indonesia---female-breadwinners--fenomena-perempuan-sebagai-pencari-nafkah-utama-keluarga.html
https://www.antaranews.com/berita/4806273/urgensi-melindungi-female-breadwinners
Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor