Perkembangan teknologi merambah ke dalam berbagai aspek, termasuk transaksi keuangan. Dompet digital atau e-wallet menjadi salah satu alternatif transaksi pembayaran digital yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia saat ini.
Berdasarkan laporan East Ventures (EV) bertajuk Digital Competitiveness Index 2023: Equitable Digital Nation, e-wallet menjadi metode pembayaran yang paling banyak digunakan di Indonesia dengan persentase sebesar 81% pada tahun 2022.
Diikuti oleh virtual account dengan 60%. Selain itu, ada juga metode transfer bank dan cash/COD (cash on delivery) dengan persentase masing-masing mencapai 55%.
Lalu, disusul oleh metode paylater dan QR/QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dengan proporsi masing-masing sebesar 32% dan 31% di tahun 2022.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menyebut bahwa potensi ekonomi digital Indonesia sangat besar. Ini dibuktikan dari prestasi Indonesia yang sukses menjadi pemain utama digital di wilayah Asia Tenggara pada tahun 2022 lalu.
“Nilai ekonomi digital Indonesia di tahun 2025 mendatang bisa mencapai US$130 miliar dan akan terus meningkat di sekitar US$300 miliar di tahun 2030,” tuturnya dalam acara yang bertajuk “Menerangi Gelap 2023 : Digital dan Konsumsi jadi Andalan”, pada Kamis (9/3).
Diprediksi, aka nada sebanyak seperempat miliar pengguna baru e-wallet di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2025 mendatang. Adapun, Indonesia digadang-gadang bakal menjadi negara penyumbang terbesar hingga mencapai 130 juta pengguna baru sepanjang periode itu. Data tersebut bersumber dari International Data Corporation (IDC) InfoBrief, didukung oleh 2C2P Indonesia.
Melansir Antaranews, metode pembayaran Buy Now Pay Later (BNPL) secara tren pun tak kalah populer di Indonesia. Bersama dengan e-wallet, pengguna baru BNPL di Indonesia juga diprediksi akan meningkat pada tahun 2025.
Sehubungan dengan ini, Indonesia disebut akan menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara dengan total belanja masyarakat menggunakan BNPL pada layanan e-commerce meningkat sebesar 8,7 kali lipat dibandingkan tahun 2020.
“Hadirnya opsi baru seperti e-wallet dan BNPL memberikan akses kepada masyarakat yang sebelumnya belum tersentuh layanan keuangan konvensional. Jutaan pengguna baru ini adalah segmen baru yang diakomodasi oleh para pelaku bisnis lokal,” ujar Adi Nugroho selaku Country Head 2C2P di Indonesia.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya