Bulu tangkis merupakan olahraga yang banyak digemari masyarakat khususnya Indonesia. Bulu tangkis sendiri menjadi salah satu cabang olahraga yang sering dipertandingkan diajang Internasional, salah satunya dalam ajang All England.
All England menjadi salah satu turnamen bulu tangkis yang paling bergengsi dan banyak disorot di dunia. Dalam sejarahnya, All England yang telah diadakan sejak tahun 1899 menjadi turnamen bulu tangkis tertua di dunia. Selama 100 tahun lebih telah berlangsung, Indonesia mampu mencetak prestasi membanggakan.
Hal ini dibuktikan dengan sepanjang keikutsertaan atlet Indonesia dalam ajang All England telah mengumpulkan 48 gelar All England yang dimulai dari masa Tan Joe Hok sampai dengan masa Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada tahun 2019.
Hingga kini, gelar All England Indonesia bertambah menjadi 49 yang berhasil diraih oleh Fikri/Bagas dan Ahsan/Hendra pada tahun 2022. Dengan begitu, Indonesia berada di peringkat keempat peraih All England terbanyak, Inggris (194), Denmark (88), dan China (85).
Sepanjang sejarah, tak hanya pebulu tangkis ganda Indonesia yang mampu meraih banyak gelar All England. Tetapi pebulu tangkis tunggal Indonesia juga turut menyumbangkan gelar All England Tersebut. Secara total, tercatat gelar All England tunggal Indonesia dengan perolehan tunggal putra 15 gelar juara dan tunggal putri 4 gelar juara.
Berawal dari tahun 1959, Tan Joe Hoek menjadi pencetak gelar All England tunggal Indonesia pertama. Lalu, disusul oleh sang legenda Rudy Hartono yang meraih gelar All England tunggal sebanyak 8 gelar, sejak tahun 1968 berturut selama tujuh tahun dan terakhir di tahun 1976. Tak kalah dengan tunggal putra, Susy Susanti turut mencetak 4 gelar All England sejak tahun 1990 hingga 1994.
Tak sampai disitu, gelar All England kembali dilanjutkan oleh Liem Swie King dengan 3 gelar dari tahun 1978, 1979, 1981 dan Hariyanto Arbi memperoleh gelar ditahun 1993 sampai 1994.
Penulis: Naomi Adisty
Editor: Iip M Aditiya