Database penyedia informasi biaya hidup yang berbasis di Serbia, Numbeo merilis indeks biaya hidup menurut kota di dunia pada 2023. Adapun, indeks tersebut ditampilkan berdasarkan statistik biaya hidup termahal.
Indeks ini relatif terhadap New York City, di mana indeksnya senilai 100(%). Jika kota lain memiliki indeks 120, itu berarti bahwa rata-rata di kota itu sewa 20 persen lebih mahal daripada New York. Kemudian, jika sebuah kota memiliki indeks biaya 70, itu berarti rata-rata sewa di kota itu 30 persen lebih murah daripada di New York.
Hamilton, ibu kota teritorial wilayah luar negeri Inggris di Bermuda menjadi kota dengan biaya hidup termahal pada 2023. Menurut laporan, indeks biaya hidup di Hamilton mencapai 139.8. ini berarti, biaya hidup di sana lebih mahal 40 persen dibandingkan di New York.
Lalu, posisi selanjutnya diisi oleh lima kota yang berasal dari Swiss sekaligus, yaitu Basel, Zurich, Lausanne, Zug, dan Bern. Sudah bukan hal baru lagi jika melihat Swiss masuk ke dalam daftar. Harga sekali makan di sana bahkan mencapai US$ 30 atau Rp465 ribu di restoran biasa, dan US$ 130 atau sekitar Rp2 juta jika makan di restoran mewah.
Selanjutnya, ada juga Santa Barbara di Amerika Serikat (AS) dengan indeks mencapai 111. Disusul kembali oleh Swiss dengan kotanya bernama Geneva sebesar 106,3. Diikuti oleh George Town di Kepulauan Cayman dan Honolulu di AS dengan indeks masing-masing mencapai 105,9 dan 101,5.
Sementara itu, Jakarta menempati peringkat nomor 448 dengan indeks 34.8 pada Januari 2023. Ini menunjukkan bahwa biaya hidup di Jakarta lebih murah sebesar 65 persen daripada biaya hidup di New York.
Biaya hidup di Jakarta bahkan tercatat lebih murah daripada di Istanbul, Turki yang mendapatkan indeks 35,1. Menurut Numbeo, kisaran harga sewa apartemen di pusat kota Jakarta pun murah, yang mencapai Rp7,5 juta per bulan dibanding harga sewa di New York yang mencapai US$ 3.779 atau Rp58,6 juta per bulan.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya
