Deretan Kasus Korupsi Terbesar di Dunia yang Sangat Merugikan Negara

Skandal Enron di Amerika Serikat mencatat sejarah dunia sebagai kasus paling merugikan negara dengan jumlah kerugian mencapai 45 miliar dolar AS

Deretan Kasus Korupsi Terbesar di Dunia yang Sangat Merugikan Negara Enron Corporation, perusahaan energi di Houston, Texas. (Sumber: FInansialku.com)

Membiarkan kasus korupsi merajalela hanya akan merugikan negara dan rakyat. Korupsi akan menimbulkan dampak negatif terhadap keadilan sosial dan kesetaraan sosial. Akan muncul krisis kepercayaan dan sikap putus asa terhadap pihak tertentu. Sayangnya, efek dari korupsi ini tak pernah disadari oleh pelakunya.

Namun tak hanya di Indonesia, kasus korupsi juga menjadi permasalahan hampir di seluruh dunia. Ada 7 kasus skandal korupsi terbesar di dunia yang wajib diketahui oleh netizen yang merugikan negara-negara dan masyarakat setempat.

Oleh karena itu, pemaparan beberapa kasus korupsi terbesar di dunia, termasuk skandal FIFA ini dengan harapan dapat mencegah tindakan korupsi terjadi lagi.

Dilansir dari victorynews.id, terdapat tujuh kasus skandal korupsi terbesar di dunia, termasuk skandal FIFA.

1. Skandal Enron di Amerika Serikat

Pada tanggal 2 Desember 2001, Enron Corporation mengajukan perlindungan kebangkrutan Bab 11 di pengadilan New York. Hal ini memicu salah satu skandal perusahaan terbesar dalam sejarah AS.

 Dilansir History, Enron, sebuah perusahaan perdagangan energi yang berbasis di Houston, Texas, dibentuk pada tahun 1985 sebagai penggabungan dua perusahaan gas, Houston Natural Gas dan Internorth.

Selama beberapa tahun berikutnya, nama “Enron” menjadi sinonim dengan penipuan dan korupsi perusahaan berskala besar.

Penyelidikan Komisi Sekuritas dan Bursa dan Departemen Kehakiman AS mengungkapkan bahwa Enron telah menggelembungkan pendapatannya dengan menyembunyikan utang dan kerugian di anak perusahaan.

Kasus ini pun menyebabkan kerugian sebesar 74 miliar dolar AS dan menyebabkan kebangkrutan enron.

2. Skandal Olimpiade Sochi di Rusia

Skandal korupsi Olimpiade Sochi di Rusia di mana Pemerintah Rusia diduga telah membelanjakan uang sebesar 50 miliar dolar AS untuk membangun stadion dan infrastruktur lainnya.

Namun sebagian besar uang tersebut diduga digunakan untuk korupsi dan memperkaya pejabat pemerintah kasus ini menyebabkan kecaman dunia internasional dan menimbulkan kerugian yang signifikan bagi negara.

3. Skandal Keuangan BCCI di Inggris

Kasus Bank of Credit and Commerce International (BCCI) di Inggris merupakan praktik korupsi dalam bisnis dan keuangan dan menunjukkan betapa merugikan negara dan masyarakat.

Kasus BCCI menyebabkan kerugian yang signifikan bagi para nasabah dan masyarakat umum.

Kasus ini menunjukkan pentingnya upaya pencegahan dan penindakan terhadap tindakan korupsi di semua tingkatan baik itu di perusahaan lembaga keuangan maupun di level pemerintahan.

4. Skandal 1MDB di Malaysia

Kasus ini melibatkan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak. Dia diduga telah memindahkan dana negara senilai 4,5 miliar dolar AS ke rekening bank miliknya.

Najib Razak akhirnya dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. Tapi, Najib dibebaskan minggu lalu karena dianggap tidak terbukti, merusak audit investigasi untuk menutupi kesalahannya.

Penjarahan investasi dari dana 1Malaysia Development Berhad (1MDB) yang disebut uang pembangunan yang dikendalikan negara, dan upaya untuk menutupi pencurian, telah membuat marah pemerintah dan publik Malaysia.

Dari miliaran uang itu mengalir ke berbagai tempat hingga Hollywood. Sebagian dari uang yang dicuri digunakan untuk membiayai film. Dana itu juga melibatkan beberapa orang-orang di Washington dan dipakai untuk membiayai kampanye hingga membayar untuk memengaruhi hasil penyelidikan kasus ini.

Kasus ini pun menjadi sorotan dunia dan menyebabkan kerugian negara sebesar 4,5 miliar dolar AS.

5. Skandal Siemens di Jerman

Kasus skandal Siemens di Jerman. Perusahaan teknologi terbesar di Jerman ini diduga melakukan korupsi untuk memenangkan kontrak internasional.

Pada tahun 2006, Siemens, salah satu perusahaan terbesar di Jerman, membawa kasus suap perusahaan ke tingkat yang baru. Selama lebih dari satu dekade, perusahaan ini membayar suap kepada pejabat pemerintah dan pegawai negeri di seluruh dunia.

Transaksi perusahaan akhirnya menarik perhatian pihak berwenang di beberapa negara, termasuk AS dan Jerman, yang kemudian melakukan penyelidikan dan akhirnya mendapatkan sanksi bersejarah dengan kerugian sebesar 2,5 miliar dolar AS.

6. Skandal Satyam di India

Skandal Satyam di India, perusahaan layanan IT terbesar di India ini melakukan pemalsuan laporan keuangan selama bertahun-tahun.

Hal ini dilakukan untuk menipu investor dan menaikkan harga saham satyam. Kasus ini menyebabkan kerugian sebesar 1,5 miliar dolar AS.

7. Skandal FIFA

Contoh kasus korupsi terbesar di dunia yang terakhir melibatkan organisasi sepak bola dunia, FIFA. Dakwaan pada 27 Mei 2015 dari sembilan pejabat dan mantan pejabat Fédération Internationale de Football Association (FIFA) atas tuduhan pemerasan dan pencucian uang mengubah lanskap olahraga dalam semalam. Tiba-tiba sebuah sistem “korupsi yang merajalela, sistemik dan mengakar” menjadi fokus global.

Skandal FIFA, organisasi sepak bola terbesar di dunia ini diduga melakukan tindakan korupsi dalam perekrutan hak siar penjualan tiket dan pengelolaan dana.

Kasus ini melibatkan banyak pejabat, termasuk mantan presidennya splatter. Kasus ini pun menyebabkan kerugian sebesar 300 juta dolar AS.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Hasil Pilpres AS: Trump Menang di 29 Negara Bagian, Kamala 19

Hasil Pilpres Amerika Serikat menunjukkan bahwa Trump sudah menang di 29 negara bagian dengan memperoleh 294 suara dari dewan pemilih.

Waspada Residu Pestisida dalam Anggur Shine Muscat, Ini Tanggapan Pemerintah

Anggur shine muscat menghebohkan masyarakat Indonesia akibat temuan residu pestisida yang tinggi saat diuji di Thailand. Berikut tanggapan pemerintah.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook