Dalam beberapa tahun belakangan ini, kedai kopi menjadi tempat populer kalangan anak muda di Indonesia. Tidak hanya sebagai tempat menikmati kopi, kedai kopi juga berfungsi sebagai tempat bersosialisasi dengan teman, bekerja, dan belajar.
Untuk memahami lebih dalam kebiasaan konsumsi ini, dilakukan survei bertajuk Pola Konsumsi Kedai Kopi Anak Muda 2024. Survei ini dilakukan secara online melalui Google Form dengan melibatkan 203 responden dari berbagai kelompok usia muda, mulai dari mahasiswa hingga pekerja profesional.
Periode survei dilakukan dari 26 Oktober–11 November 2024 untuk memenuhi salah satu tugas akhir dalam mengikuti Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism. Hasil survei ini mengungkap berbagai kebiasaan menarik hingga pertimbangan anak muda dalam memilih kedai kopi.
Seberapa Banyak Anak Muda yang Pergi ke Kedai Kopi?
Memahami pola konsumsi anak muda di kedai kopi sangat penting karena anak muda merupakan segmen pasar yang besar dan berpengaruh dalam industri makanan dan minuman, khususnya di kafe dan kedai kopi.
Mayoritas responden survei (91%) berada dalam rentang usia 18–24 tahun dan masih menjadi mahasiswa, yang menunjukkan bahwa anak muda menjadi pengunjung utama kedai kopi, diikuti oleh 4% responden yang adalah pekerja profesional. Hal ini menggambarkan bahwa kedai kopi menjadi tempat favorit bagi mahasiswa dan pekerja untuk melakukan berbagai kegiatan, seperti belajar, bekerja, atau bahkan hanya sekedar bersantai.
Frekuensi dan Waktu Kunjungan Anak Muda ke Kedai Kopi
Survei menunjukkan bahwa frekuensi kunjungan kedai kopi bervariasi. Sebanyak 27% responden mengunjungi kedai kopi 1–2 kali seminggu, dan 40,9% waktu kunjungan favorit adalah malam hari. Data ini menunjukkan bahwa kedai kopi dijadikan tempat yang menarik untuk berkumpul dan bersantai setelah kegiatan sehari–hari.
Tujuan Anak Muda di Kedai Kopi
Alasan utama anak muda mengunjungi kedai kopi adalah 57,1% untuk menikmati kopi dan 50,2% bekerja atau belajar, lalu diikuti dengan alasan untuk bersosialisasi. Banyak responden yang lebih memilih kedai kopi karena suasananya yang nyaman dan mendukung produktivitas.
Hal ini menunjukkan bahwa kedai kopi bukan hanya tempat menikmati minuman, tetapi juga berfungsi sebagai ruang sosial dan produktivitas yang penting bagi anak muda.
Pengeluaran dan Durasi Kunjungan
Rata–rata pengeluaran responden per kunjungan berada dalam kisaran Rp20.000 hingga Rp50.000 dengan durasi rata–rata kunjungan sekitar 1–2 jam. Namun, terdapat 23,1% responden yang menghabiskan waktu lebih lama, terutama ketika mereka memanfaatkan kedai kopi untuk bekerja atau belajar.
Preferensi Kedai Kopi Anak Muda
Faktor utama yang menjadi pertimbangan dalam memilih kedai kopi adalah tempat yang nyaman (84%), rasa (75%), harga (73%), dan fasilitas WiFi (45%). Promo dan diskon (37%) juga menjadi daya tarik tersendiri, mengingat anak muda cenderung sensitif terhadap harga.
Kedai kopi yang mampu menyediakan suasana nyaman dengan harga yang terjangkau serta fasilitas penunjang seperti WiFi dan promo yang menarik berpotensi menjadi pilihan utama di kalangan anak muda. Selain itu, lokasi strategis (37%) dan pelayanan yang baik (23%) juga menjadi pertimbangan penting meskipun persentasenya tidak sebesar faktor lainnya.
Untuk menarik perhatian anak muda, pemilik kedai kopi disarankan untuk menyediakan suasana nyaman yang mendukung kegiatan sosial dan produktivitas, menawarkan harga yang kompetitif dan memberikan promo khusus, menyediakan fasilitas penunjang seperti WiFi dan ruang kerja, serta menghadirkan minuman yang beragam dengan kualitas rasa yang konsisten.
Dengan memahami kebutuhan dan preferensi anak muda, kedai kopi dapat menjadi pilihan utama anak muda dalam meningkatkan produktivitas dan mengisi waktu luang.
Baca Juga: Kopi: Pilar Penting Ekspor Indonesia
Penulis: Viero Hedfam Putri
Editor: Editor