Daftar Provinsi dengan Sekolah Ber-Akreditasi A Terbanyak Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA)

Provinsi yang memiliki sekolah tingkat SMA sederajat dengan akreditasi A terbanyak didominasi oleh Pulau Jawa: Jawa Barat 1.050, Jawa Timur 718 sekolah.

Daftar Provinsi dengan Sekolah Ber-Akreditasi A Terbanyak Tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Ilustrasi gedung sekolah SCB Citra Raya Tangerang │ Kinanti Pratiwi/Unsplash

Kualitas dan mutu pendidikan menjadi aspek penting dalam pemilihan sekolah. Melalui sistem pendidikan yang baik, sekolah dapat membentuk siswa menjadi pribadi yang unggul dan berkualitas.

Untuk menentukan mutu dan kualitas pendidikan, Indonesia memiliki sistem penilaian kelayakan sekolah yang biasa disebut akreditasi. Akreditasi bertujuan untuk menilai kelayakan suatu lembaga pendidikan berdasarkan pada kriteria standar nasional pendidikan (SNP).

Merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan, Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem Pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP digunakan sebagai acuan dalam pengembangan kurikulum dan penyelenggaraan pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Standar Nasional Pendidikan mencakup standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian Pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar pembiayaan. Melalui kriteria tersebut, akreditasi sekolah tidak lagi berbasis kepatuhan administrative (compliance), melainkan berbasis pada kinerja (performance) seluruh aspek pendidikan.

Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kesatuan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang menunjukkan capaian kemampuan Peserta Didik dari hasil pembelajaran di akhir Jenjang Pendidikan. Standar kompetensi lulusan di tingkat menengah umum difokuskan pada pengetahuan untuk meningkatkan kompetensi Peserta Didik agar dapat hidup mandiri dan mengikuti Pendidikan lebih lanjut.

Artinya, lulusan tingkat SMA diarahkan untuk melanjutkan pendidikan lanjut di perguruan tinggi. Semakin banyak lulusan yang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi, semakin bagus pula skor pada aspek kompetensi lulusan.

Selain itu, akreditasi juga mempertimbangkan muatan materi (standar isi) yang mendukung standar kompetensi lulusan siswa; kualifikasi dan kompetensi pendidik (standar tenaga kependidikan); sarpras yang menunjang pembelajaran aktif dan kreatif, menjamin keamanan dan kesehatan, ramah disabiliitas dan kelestarian lingkungan (standar sarana dan prasarana), serta standar pembiayaan pendidikan yang meliputi pembiayaan investasi dan operasional.

Peringkat akreditasi sekolah terdiri atas tiga klasifikasi berupa A (amat baik), B (baik), dan C (cukup). Sekolah yang memiliki akreditasinya kurang dari C (cukup) atau skor akhir di bawah 71, maka dinyatakan tidak terakreditasi.

Provinsi yang memiliki sekolah tingkat SMA sederajat dengan akreditasi A terbanyak didominasi oleh Pulau Jawa. Terhitung, Jawa Barat memiliki 1.050 Sekolah Menengah Atas, baik swasta maupun negeri yang telah terakreditasi A.

Kemudian, Jawa Timur mencatat ada sekitar 718 SMA yang juga terakreditasi A. Sementara itu, Jawa Tengah memiliki 553 Sekolah Menengah Atas yang memiliki akreditasi amat baik (A).

Selain tiga provinsi tersebut, Sumatera Utara juga memiliki 501 SMA berakreditasi unggul, menurut Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemdikbudristek 2023, disusul dengan Provinsi DKI Jakarta dengan jumlah 380 sekolah.

Akreditasi Bukan Sebatas Label, Melainkan Evaluasi dan Peningkatan Kualitas

Bambang Kelana Simpony, dosen Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) yang merupakan Asesor dari BAN-S/M mengungkapkan, akreditasi berperan dalam melakukan evaluasi di berbagai aspek suatu lembaga pendidikan.

“Akreditasi bukan hanya sekadar pemberian label atau sertifikat, tetapi juga merupakan suatu proses evaluasi yang komprehensif terhadap lembaga pendidikan. Akreditasi membantu mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan lembaga tersebut, serta memberikan panduan untuk perbaikan yang berkelanjutan,” jelasnya, dikutip dari BSI News, Minggu (12/11).

Bambang Kelana Simpony menambahkan, untuk dapat meningkatkan kualitas akreditasi lembaga pendidikan, diperlukan sinergi dari berbagai pihak.

“Semua pihak terkait, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, hingga masyarakat, untuk saling berkolaborasi dan mendukung upaya peningkatan akreditasi guna mencapai standar pendidikan yang lebih baik dan menghasilkan generasi muda yang kompeten dan berkualitas,” tandasnya.

Penulis: Aslamatur Rizqiyah
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Stella Christie Kaji Ulang Beasiswa LPDP, Berikut Alokasi APBN dan Jumlah Penerima dari Tahun ke Tahun

Wamendiktisaintek, Stella Christie, menegaskan pentingnya evaluasi berbasis analisis cost-benefit untuk memastikan bahwa dana digunakan dengan optimal.

Waspada! Konsumsi Gula Berlebih Menyebabkan Penuaan dari Dalam Tubuh

Konsumsi gula berlebih ibarat menabung bom waktu, berujung pada gangguan penuaan sel tubuh dan naiknya risiko mengalami berbagai penyakit kronis.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook