RI Peringkat 4, Inilah Daftar Produsen Beras Terbesar di Dunia versi FAO

Indonesia menempati peringkat empat produsen beras terbesar dunia dan diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan produksi tertinggi.

RI Peringkat 4, Inilah Daftar Produsen Beras Terbesar di Dunia versi FAO Ilustrasi Beras | Vie Studio/Pexels
Ukuran Fon:

Rangkuman: 

  • FAO memproyeksikan produksi beras dunia 2024/2025 mencapai 546,7 juta ton (beras giling), meningkat dari tahun sebelumnya meskipun ada tantangan seperti perubahan iklim dan tekanan pasar.

  • Indonesia menjadi produsen beras terbesar ke-4 di dunia, dengan rata-rata produksi 34,3 juta ton per tahun selama dua tahun terakhir.

  • Produksi beras Indonesia diproyeksikan naik 4,5% pada musim tanam 2025/2026 menjadi 35,6 juta ton.

  • Tiga besar produsen beras dunia saat ini adalah:

    • India: 137,8 juta ton (2023/24), 146,1 juta ton (2024/25), diprediksi 146,6 juta ton (2025/26).

    • China: 141,5 juta ton (2023/24), 142,2 juta ton (2024/25), diprediksi 143 juta ton (2025/26).

    • Bangladesh: 40,4 juta ton (2023/24), turun menjadi 40,1 juta ton (2024/25), diperkirakan naik ke 40,7 juta ton (2025/26).

 

Sebagai makanan pokok bagi sebagian besar populasi global, terutama di kawasan Asia, beras merupakan salah satu komoditas yang paling primer. Tak hanya menjadi sumber utama karbohidrat, beras juga seringkali melekat kuat dalam budaya makan dan tradisi di banyak negara. Hal ini menjadikan permintaan beras tetap tinggi dan relatif stabil, bahkan diperkirakan dapat meningkat.

Berdasarkan data dari Food Outlook Biannual Report on Global Food Markets yang dipublikasikan oleh Food and Agriculture Organization (FAO). total produksi beras dunia pada periode tanam 2024/2025 diperkirakan mencapai sekitar 546,7 juta ton dalam bentuk beras giling. Angka ini menunjukkan peningkatan dibanding tahun sebelumnya, sekaligus mencerminkan tren pertumbuhan yang positif meskipun dunia menghadapi berbagai tantangan seperti perubahan iklim dan tekanan pasar.

Di antara negara-negara produsen beras terbesar yang didominasi dari kawasan Asia, Indonesia menempati posisi ke-empat berdasarkan rata-rata produksi selama dua tahun terakhir, yaitu sekitar 34,3 juta ton beras giling per tahun. Capaian ini tentu menjadi catatan progres yang cukup impresif untuk kondisi perberasan nasional.

"Dari Januari sampai saat ini, produksi beras Indonesia bertumbuh luar biasa jika dibandingkan tahun lalu. Bahkan FAO pun baru-baru ini telah mengakui Indonesia sebagai salah satu negara produsen beras tertinggi tingkat dunia. Kita patut apresiasi seluruh stakeholder perberasan Indonesia," ungkap Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam suatu dialog di Jakarta, dikutip dari website resmi Badan Pangan Nasional.

Lebih lanjut, Indonesia juga diproyeksikan menjadi negara dengan pertumbuhan produksi tertinggi di antara tujuh besar produsen. Menurut perkiraan FAO untuk musim tanam 2025/26, produksi Indonesia akan meningkat menjadi 35,6 juta ton, atau naik sekitar 4,5 persen dibanding tahun sebelumnya.

Selain Indonesia, sejumlah negara turut menempati podium dengan mencatat volume produksi yang besar. Posisi negara produsen beras terbesar di dunia saat ini ditempati oleh India, dengan volume produksi mencapai 137,8 juta ton pada 2023/24, lalu naik menjadi 146,1 juta ton pada 2024/25, dan diperkirakan meningkat tipis menjadi 146,6 juta ton pada 2025/26. Di posisi kedua ada China, yang memproduksi 141,5 juta ton pada 2023/24, 142,2 juta ton pada 2024/25, dan diprediksi mencapai 143 juta ton pada 2025/26. Sementara itu, Bangladesh menempati posisi ketiga dengan produksi 40,4 juta ton pada 2023/24, sedikit turun menjadi 40,1 juta ton pada 2024/25, dan diperkirakan naik kembali ke 40,7 juta ton pada 2025/26.

Sumber:

https://openknowledge.fao.org/items/737df787-b4b1-4f5d-a0e3-c8756817ca30

https://badanpangan.go.id/blog/post/perberasan-di-paruh-kedua-2025-kian-menantang-mitigasi-pemerintah-track

 

Baca Juga: 10 Negara Konsumen Beras Terbesar di Dunia

Penulis: Dilla Agustin Nurul Ashfiya
Editor: Muhammad Sholeh

Konten Terkait

Tesla Terpeleset di Pasar Eropa, Tantangan Baru di Pasar Mobil Listrik

Meskipun Tesla pernah menjadi pelopor dan ikon mobil listrik global, tantangan di pasar Eropa terus berkembang dan memerlukan strategi yang lebih adaptif.

Ribuan Mahasiswa Internasional Harvard Bisa Terdampak Kebijakan Baru Trump

Kanada dan beberapa negara ini sumbang mahasiswa interasional terbanyak di Harvard.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook