Simak Data Seputar Cortisol Face: Tren Kecantikan Terbaru yang Menyita Perhatian

Di tengah kesibukan dan tekanan hidup modern, muncul istilah yaitu Cortisol Face, yang menggambarkan bagaimana hormon stres dapat memengaruhi penampilan kita

Simak Data Seputar Cortisol Face: Tren Kecantikan Terbaru yang Menyita Perhatian Ilustrasi Wajah | Pexel

Masyarakat tengah hangat membahas istilah "Cortisol Face" belakangan ini. Tren ini menarik perhatian banyak orang karena mengungkap bagaimana hormon stres, yaitu kortisol, dapat mempengaruhi penampilan kita, khususnya kulit dan rambut.

Singkatnya, "Cortisol Face" menggambarkan perubahan pada wajah yang disebabkan oleh tingginya kadar kortisol dalam tubuh. Fenomena ini ternyata banyak dialami wanita masa kini yang kesehariannya penuh dengan tekanan dan stres.

Minat dari “Cortisol Face” menurut Google Trends November 2023-November2024 | GoodStats

Apa Sebenarnya “Cortisol Face”?

Menurut Cleveland Clinic, kortisol sendiri adalah hormon stres yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, bagian tubuh yang berfungsi dalam respons “fight-or-flight” ketika kita merasa terancam atau tertekan.

Dalam jumlah kecil, kortisol itu membantu kita tetap fokus dan berenergi, tapi saat kadar kortisol terlalu tinggi dan berlangsung lama, efeknya bisa berbalik merugikan. Tanda-tanda “Cortisol Face” termasuk wajah yang terlihat lebih bengkak dan kusam, garis-garis halus yang lebih cepat muncul, dan kulit yang tampak kurang elastis.

Selain itu, hormon ini bisa menyebabkan retensi cairan, sehingga wajah tampak bengkak. Kortisol juga menurunkan produksi kolagen, yang penting untuk menjaga kekenyalan kulit. Akibatnya, wajah kita terlihat lebih tua dan lelah.

Kulit Berminyak dan Jerawat? Bisa Jadi Efek Kortisol!

Salah satu efek kortisol tinggi yang sering dikeluhkan adalah meningkatnya produksi minyak pada kulit. Hal ini bisa memicu jerawat yang sulit dikendalikan, terutama jika kita sedang dalam kondisi stres berat.

“Kortisol dapat mempengaruhi kulit Anda dengan meningkatkan produksi kelenjar minyak, yang dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan memperparah jerawat.” ujar reporter kesehatan bernama Sara Moniuszko pada Kamis (08/08/2024), mengutip CBS News.

Selain jerawat, kortisol juga bisa berdampak pada rambut. Kadar kortisol tinggi dapat menghambat pertumbuhan rambut dan mempercepat fase istirahat pada folikel rambut, yang akhirnya menyebabkan rambut rontok. Perubahan hormon ini juga bisa meningkatkan sensitivitas kulit, wajah jadi lebih mudah merah, gatal, atau bahkan mengalami peradangan.

Tips Menurunkan Kortisol

Estimasi persentase diurnal kadar kortisol | GoodStats

Pola makan ternyata ikut berperan besar dalam mengatur kadar kortisol. Gula dapat menyebabkan lonjakan insulin yang berujung pada naiknya kadar kortisol. Tubuh kita merespons gula dengan memproduksi insulin, namun jika terlalu sering mengonsumsi makanan manis, kadar kortisol ikut meningkat. Jadi, mengurangi gula tidak hanya baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan, tapi juga bisa membantu kulit tetap sehat.

Kabar baiknya, ada beberapa cara mudah yang bisa kamu coba untuk menurunkan kadar kortisol agar kulit dan rambut tetap sehat.

  1. Tidur yang Cukup

Tidur berkualitas 7-8 jam per malam sangat penting. Kurang tidur bisa membuat wajah tampak bengkak dan muncul lingkaran hitam di bawah mata. Jadi, usahakan tidur teratur agar kamu bangun dengan wajah segar setiap pagi.

  1. Kurangi Gula

Gantilah camilan manis dengan buah-buahan atau snack sehat lainnya untuk menjaga kadar gula darah tetap stabil. Dengan begitu, kadar kortisol dalam tubuh pun lebih terkendali.

  1. Olahraga Ringan

Rutin melakukan aktivitas fisik seperti yoga atau jalan santai bisa membantu menurunkan stres tanpa meningkatkan kortisol. Olahraga jenis ini dapat memicu endorfin, hormon yang bisa meningkatkan mood dan membantu mengatasi stres.

  1. Coba Teknik Relaksasi

 Meditasi, mindfulness, atau latihan pernapasan sangat bermanfaat untuk menenangkan pikiran dan mengurangi efek negatif dari kortisol.

  1. Skincare yang Mendukung   

Menggunakan produk dengan bahan-bahan seperti asam hialuronat, vitamin C, dan peptida bisa membantu kulit tetap lembab dan kenyal. Pilih juga produk dengan kandungan chamomile atau lidah buaya untuk membantu meredakan peradangan.

Kecantikan sejati ternyata tidak hanya tergantung dari perawatan luar saja. Kadar kortisol yang terkendali berperan besar dalam menjaga kesehatan kulit dan rambut kita. Jadi, menghadapi stres sehari-hari dengan bijak, menjaga gaya hidup sehat, dan memperhatikan produk perawatan yang kita gunakan adalah kunci untuk merawat kecantikan.

Baca Juga: Merayakan Keberagaman Tubuh dan Tekstur Kulit

Penulis: Rowena Sofia Z
Editor: Editor

Konten Terkait

Aplikasi Kencan Populer di Kalangan Milenial, Ini Alasannya

Dengan adanya dating apps, kini setiap orang dari berbagai generasi dapat dengan mudah terhubung untuk mencari teman dan jodoh.

Bagaimana Tingkat Partisipasi Warga Indonesia dalam Kegiatan RT/RW?

Survei menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan RT/RW cenderung rendah, hanya 8,1% responden yang tercatat rutin mengikutinya.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook