Sebagaimana yang tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 10 Tahun 2013 tentang Hari Musik Nasional, musik merupakan ekspresi yang bersifat universal juga multidimensional. Musik merupakan representasi dari nilai-nilai luhur kemanusiaan, sehingga memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional
Setiap tahunnya, Indonesia merayakan Hari Musik Nasional yang ditetapkan pada tanggal 9 Maret. Terpilihnya tanggal 9 sebagai peringatan Hari Musik Nasional berkenaan dengan tanggal lahir dari sosok pahlawan musik di Indonesia yakni Wage Rudolf (WR) Supratman, sang pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Hari Musik Nasional ditujukan sebagai bentuk apresiasi terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri, sekaligus meningkatkan prestasi musik Indonesia. Melalui peringatan Hari Musik Nasional, masyarakat diharapkan dapat berkontribusi bagi kemajuan dunia musik tanah air serta lebih mencintai ragam karya musik dalam negeri.
Berbicara tentang musik favorit masyarakat Indonesia, Skala Survei Indonesia (SSI) merilis hasil riset tentang jenis musik yang paling disukai pada tahun 2022. Kira-kira jenis musik apa yang paling disukai pendengar di tanah air?
1. Dangdut
Dangdut menjadi jenis musik paling disukai masyarakat Indonesia dengan persentase sebesar 58,1 persen. Seperti lantunan lagu milik Project Pop “dangdut is the music of my country”, Indonesia memang kaya akan ragam musik dangdut.
Musik dangdut muncul sekitar abad ke-20 yang bermula dari keinginan musisi muda Indonesia pada saat itu untuk menciptakan musik modern yang menarik bagi berbagai kalangan.
Musik dangdut sendiri merupakan perpaduan musik lokal khas Indonesia dengan musik film India dan Malaysia, dilengkapi dengan musik rock khas barat. Pada masa itu, film Bollywood tengah naik daun dan sangat digemari oleh masyarakat Indonesia yang mana pengaruh musik dari film Bollywood lah yang menjadi cikal bakal lahirnya musik dangdut di Indonesia.
Sementara itu, Rhoma Irama merupakan salah satu tokoh pelopor musik dangdut di Indonesia sehingga ia dijuluki sebagai “Raja Dangdut”. Seiring perkembangan zaman, musik dangdut kian populer pada tahun 1970-an. Dangdut kemudian turut dipengaruhi oleh musik Arab pada bagian cengkok serta harmonisasi nada.
Hasil survei lanjutan dari SSI yang mengukur persentase pecinta musik dangdut berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa peminat terbesar musik dangdut ialah masyarakat dengan tingkat pendidikan tertinggi sekolah dasar (SD). Adapun persentase yang dicapai sebesar 67,3 persen.
Tren peminat musik dangdut cenderung menurun seiring dengan semakin tingginya tingkat pendidikan seseorang. Hasil survei menunjukkan peminat musik dangdut pada kalangan tamat SMP ialah sebesar 62,8 persen, diikuti oleh yang tamat SMA sebesar 45,8 persen, dan terakhir peminat musik dangdut paling sedikit berasal dari kalangan perguruan tinggi dengan persentase sebesar 28,1 persen.
2. Pop
Posisi ke-2 jenis musik paling disukai masyarakat Indonesia jatuh pada musik pop dengan persentase sebesar 31,3 persen. Seperti namanya, jenis musik pop atau yang dikenal sebagai musik populer memang diperuntukkan ke arah komersial.
Prinsip dari musik pop ialah bisa diterima serta dihargai oleh penikmat musik dari khalayak luas. Pendengar musik pop umumnya berasal dari daerah melek huruf serta memiliki teknologi maju.
Musik pop saat ini dapat dengan mudah ditemukan serta didengarkan di berbagai layanan music streaming berbasis online seperti Spotify, YouTube Music, JOOX, Resso, LangitMusik, dan sebagainya.
3. Daerah
Musik daerah berhasil mencatatkan rekor di posisi ke-3 jenis musik yang paling disukai masyarakat Indonesia dengan persentase sebesar 3,9. Musik daerah merupakan jenis musik yang mengandung unsur budaya atau adat istiadat dari daerah tertentu.
Dewasa ini, musik daerah semakin berkembang bahkan dipadukan dengan unsur musik lainnya seperti musik populer. Sentuhan unsur daerah menciptakan karya-karya musik baru yang dapat diterima serta digemari masyarakat Indonesia.
Misalnya saja lagu Sayang dari Via Vallen yang dilantunkan dalam Bahasa Jawa atau Denny Caknan yang memiliki ciri khas menggunakan Bahasa Jawa dalam setiap lagunya.
4. Keroncong
Berikutnya, musik keroncong menempati posisi ke-4 dengan persentase sebesar 2,6 persen. Jenis musik yang satu ini merupakan perpaduan budaya barat dengan timur. Kepopuleran musik keroncong bermula pada awal abad ke-20 saat industri rekaman belum ada.
Kala itu, musik keroncong ditayangkan dalam berbagai pentas dan berhasil menarik minat masyarakat dari berbagai kalangan sehingga popularitas musik keroncong berhasil meningkat.
5. Kasidah/Religi
Jenis musik kasidah/religi menempati posisi ke-5 dengan persentase sebesar 1,2 persen. Kasidah sendiri berbentuk syair epik kesusastraan Arab. Dalam musik kasidah atau religi, pelantun lagu menyanyikan lirik berisi puji-pujian maupun dakwah keagamaan.
6. Jazz
Posisi ke-6 diraih oleh jenis musik jazz dengan persentase sebesar 0,4 persen. Jenis musik satu ini berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20. Elemen terpenting dari musik jazz ialah improvisasi.
Sebuah musik dapat disebut sebagai musik jazz bila terdapat harmoni, ritme, dan melodi yang berirama. Musik jazz biasanya dimainkan dengan gabungan instrumen musik seperti piano, gitar, terompet, dan sebagainya.
7. Rock
Terakhir, musik rock berada di posisi ke-7 jenis musik paling disukai masyarakat Indonesia dengan persentase sebesar 0,3 persen. Perkembangannya berasal dari musik rock n roll di Amerika Serikat pada tahun 1940-an.
Ciri khas dari musik ini ialah dominannya penggunaan instrumen seperti gitar dan amplifier yang sanggup menghasilkan suara keras serta variatif. Selain itu, musik ini memiliki kesan ekspresif dan semangat serta bertempo cepat.
Di samping itu, masih terdapat 2,3 persen masyarakat Indonesia yang menggemari jenis musik lainnya. Seiring perkembangan zaman, musik terus mengalami modifikasi yang melahirkan beragam jenis musik baru. Melalui perayaan Hari Musik Nasional, diharapkan jenis musik Indonesia terus dilestarikan dan kian digemari oleh masyarakat di tanah air ke depannya.
Penulis: Diva Angelia
Editor: Editor