Berbagai Tragedi Mina yang Merenggut Ratusan Korban Jiwa, Dari Kebakaran hingga Jemaah Saling Berdesakan

Rangkaian ibadah haji di Mina menyebabkan terjadinya berbagai tragedi yang merenggut hingga ribuan nyawa

Berbagai Tragedi Mina yang Merenggut Ratusan Korban Jiwa, Dari Kebakaran hingga Jemaah Saling Berdesakan Lokasi Pelaksanaan Ibadah Haji di Jamarat, Mina. (Sumber: Shutterstock)

Setiap tahun, jutaan umat muslim di dunia berkumpul di tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji. Haji merupakan rukun islam kelima yang boleh dilaksanakan bagi orang yang mampu. Dalam rangkaian ibadah haji, melempar jumroh aqabah dan mabit di mina adalah salah satu wajib haji. Oleh karena itu, bagi jamaah yang tidak berhalangan diwajibkan melontarkan jumrah.

Namun ternyata, dalam pelaksanaannya sejumlah musibah kerap terjadi selama musim haji berlangsung. Berdasarkan data yang dihimpun dalam kurun waktu tahun 1990-2015 terdapat 7 musibah yang pernah terjadi dalam pelaksanaan ibadah haji di Mina.

Tragedi Mina paling banyak memakan korban jiwa terjadi pada 2 Juli 1990, sekitar 1.426 jemaah dilaporkan meninggal dunia akbat desak-desakan dan saling injak di terowongan Haratul Lisan, Mina. 631 diantaranya merupakan jemaah asal Indonesia.

Kemudian pada tanggal 23 Mei 1994, sebanyak 270 jemaah haji meninggal dunia di al-Jamarat saat melakukan ibadah lempar jumrah. Tak hanya akibat dari jemaah yang saling berdesakan ketika melaksanakan ibadah, melainkan tragedi kebakaran juga pernah terjadi di perkampungan tenda Mina pada 15 April 1997, akibatnya sebanyak 343 jemaah haji meninggal dunia.

Lagi-lagi karena berdesakan di dekat Jamarat, sejumlah 119 jemaah haji meninggal dunia pada 9 April 1998, 35 jemaah haji meninggal pada 5 Maret 2001, 244 jemaah haji meninggal pada 1 Februari 2004, 345 jemaah haji meninggal pada 12 Januari 2006, dan pada 23 September 2015 sebanyak 453 jemaah haji meninggal akibat saling dorong di area tenda Mina menuju lokasi jumrah aqabah. Bahkan terdapat video yang tersebar dari lokasi kejadian yang menggambarkan situasi pasca-musibah. Dimana korban terlihat bergeletakan, sementara paramedis berusaha untuk membantu mereka yang terluka.

Tragedi yang menewaskan banyak korban jiwa tersebut menjadi kewaspadaan bagi para calon jemaah haji yang akan melaksanakan ibadah haji di Mina, khususnya ketika melakukan ritual lempar jumrah. Sebab, adanya tindakan saling dorong dan injak mengakibatkan jemaah yang memiliki usia rentan menjadi tidak terselamatkan.

Penulis: Adel Andila Putri
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Kasus DBD di DKI Jakarta Melonjak pada Maret 2024

Terdapat 3.875 kasus DBD di DKI Jakarta, enam meninggal dunia akibatnya. Kenaikan kasus DBD tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan di seluruh Indonesia.

Bukan Kereta Api, Pesawat Jadi Angkutan Umum Terbanyak Digunakan Saat Mudik Lebaran 2024

Pada H-2 Lebaran, pengguna angkutan umum Lebaran 2024 terbanyak adalah pesawat sebanyak 274.967 orang atau 28,93 persen dari total penumpang angkutan umum.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

Dengan melakukan pendaftaran akun, saya menyetujui Aturan dan Kebijakan di GoodStats

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook
Student Diplomat Mobile
X