Transportasi publik menjadi salah satu andalan negara-negara di dunia untuk mengurai kemacetan dan memfasilitasi publik dengan nyaman. Tarif transportasi publik seringkali berkaitan dengan biaya hidup di wilayah tersebut. Dalam catatan Numbeo, Swiss menjadi negara dengan tarif transportasi publik termahal di dunia.
Untuk sekali jalan, tarif transportasi publik di Swiss dapat mencapai US$ 3.83 atau sekitar Rp61.500,00. Transportasi publik di negara maju tersebut mengedepankan aspek kebersihan, aman, dan dapat diandalkan. Selain canggih, transportasi publik di Swiss juga tepat waktu.
Moda transportasi yang paling banyak diandalkan di Swiss adalah kereta api. Swiss Federal Railways bersama sejumlah perusahaan kereta api swasta menyediakan layanan perjalan di dalam dan lintas negara. Untuk menempuh lintas negara, jaraknya dapat mencapai lebih dari 5.200 kilometer.
Selain kereta api, masyarakat dapat menggunakan bus untuk menuju tempat-tempat yang tidak dijangkau kereta api. Meskipun tidak sepopuler kereta api, fasilitas bus di Swiss tetap diperhatikan, dengan menyediakan AC, Wi-Fi, dan setidaknya supir menguasai satu bahasa asing.
Selain Swiss, beberapa negara lainnya juga mematok tarif transportasi publik yang cukup mahal jika dibandingkan dengan Indonesia.
Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-78 dari 95 negara yang terdaftar. Tarif transportasi publik di Indonesia berada di angka Rp5.000,00.
Dilansir dari indonesia.go.id, penyediaan transportasi publik di kota-kota Indonesia masih memiliki tantangan. Salah satunya, penggunaan kendaraan pribadi yang jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan infrastruktur transportasi publik.
Kajian World Bank menyatakan kerugian dari kemacetan di Jakarta dapat mencapai Rp65 Triliun per tahun. Sementara itu, jika dikapitalisasikan di kota metropolitan lainnya di Indonesia, kerugian dapat mencapai Rp12 Triliun per tahun, dan untuk kota besar mencapai Rp10 Triliun per tahun.
Di Indonesia, tarif transportasi publik ini selalu diupayakan untuk mencapai nominal serendah mungkin agar meningkatkan dorongan masyarakat menggunakan fasilitas ini. Salah satunya dilakukan melalui program subsidi perintis dan kewajiban pelayanan publik (public service obligation).
Di sisi lain, Luxembourg telah menyediakan layanan transportasi publik gratis sejak 2020. Warga maupun wisatawan dapat menggunakan kereta api, bus, dan trem tanpa biaya di seluruh Luxembourg.
Fasilitas transportasi publik gratis ini telah terintegrasi dan dapat menjangkau beragam wilayah, termasuk ke pedesaan. Pemerintah juga menyediakan aplikasi Mobiliteit untuk memantau perjalanan dengan transportasi publik.
Layanan lainnya juga tersedia, seperti CityBus untuk keliling kota dan desa, adanya bus malam Night Rider, serta layanan bus panggilan atau RuffBus yang menjemput penumpang dari rumah.
Untuk penyandang disabilitas, disediakan taksi-bus layanan door-to-door. Informasi mengenai transportasi publik juga mempertimbangkan para pengguna dengan keterbatasan penglihatan atau keterbatasan pendengaran.
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Iip M Aditiya