Butuh Hiburan Jadi Alasan Utama Warga RI Nonton Konser

Menonton konser menjadi salah satu cara bagi orang Indonesia untuk mendapatkan hiburan dan melepaskan stres.

Butuh Hiburan Jadi Alasan Utama Warga RI Nonton Konser Ilustrasi Konser | Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Setelah lebih dari dua tahun terhenti akibat pandemi COVID-19, konser musik kembali menjadi tren yang meramaikan berbagai kota besar. Konser musik kini bukan sekadar ajang untuk melihat musisi favorit di atas panggung, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup.

Berdasarkan survei terbaru oleh Jakpat, ada beragam alasan mengapa orang-orang datang ke konser musik. Pengambilan data ini dilakukan pada 2.131 orang yang berada di Jawa dan Bali sepanjang periode 16-18 Agustus 2024.

Ragam motivasi warga Indonesia menonton konser | GoodStats
Ragam motivasi warga Indonesia menonton konser | GoodStats

Berdasarkan hasil survei, alasan utama warga Indonesia menonton konser adalah karena butuh hiburan. Hal ini berarti bagi sebagian besar orang, hiburan adalah kebutuhan yang penting di tengah rutinitas sehari-hari. Konser musik menjadi alternatif yang menarik karena menawarkan pengalaman yang berbeda dari aktivitas hiburan biasa.

Selain butuh hiburan, 50% orang juga menonton konser untuk melepas stress. Artinya bagi sebagian orang, pergi ke konser musik merupakan cara ampuh untuk melepaskan beban pikiran. Alasan seperti ingin melihat musisi favorit secara langsung mencapai 42%.

Sementara itu, sebanyak 38% orang ingin merasakan keseruan acara. Hal seperti bernyanyi bersama dan semangat yang terpancar di konser membuat pengunjung merasa terhubung satu sama lain.

Beberapa pengunjung konser datang dengan tujuan untuk memberikan dukungan langsung kepada musisi favorit mereka. Sebanyak 24% orang menonton konser untuk mendukung musisi favorit. Dengan membeli tiket dan hadir di konser, mereka merasa menjadi bagian dari perjalanan sang musisi dan turut mendorong kariernya.

Selain itu, 22% orang datang konser juga karena alasan kelurga atau pun persahabatan. Beberapa orang datang ke konser karena diajak teman, keluarga, atau pasangan. Menghadiri konser bersama-sama tentu membawa kesan berbeda, karena mereka dapat berbagi kegembiraan bersama orang-orang terdekat. 

Meskipun tidak banyak orang yang bisa langsung berinteraksi dengan musisi di konser, peluang kecil ini tetap menjadi daya tarik tersendiri. Tetapi sebanyak 19% orang memiliki alasan untuk berinteraksi dengan musisi favorit. Terkadang, momen seperti saling tatap atau teriakan dari panggung ke penonton bisa memberikan kepuasan emosional bagi penggemar.

Tidak sedikit pula pengunjung yang datang ke konser dengan tujuan memperlihatkan pengalaman mereka di media sosial. Di jaman modern ini, bagi generasi muda, pamer konser di Instagram atau TikTok bisa menjadi cara mengekspresikan diri sekaligus berbagi momen seru dengan teman-teman. Walaupun tidak banyak, yaitu sekitar 10% orang datang menonton konser untuk pamer di media sosial.  

Merayakan momen penting menjadi alasan paling sedikit dengan menjadi pilihan bagi 9% responden. Sebagian kecil lainnya memilih konser sebagai cara untuk merayakan momen penting, seperti ulang tahun, anniversary, atau perayaan lain yang spesial. Menghadiri konser bersama orang tersayang pada momen spesial menambah kesan mendalam dalam perayaan tersebut.

"Dalam setiap rentang usia, selalu ada minimal satu tahun sekali untuk menghadiri konser. Baik itu dengan alasan apapun, mereka lebih menyukai konser sebagai live event yang paling menarik dengan alasan pengalaman unik yang di tawarkan," tulis laporan tersebut.

Dengan beragam alasan yang melatarbelakangi kehadiran orang-orang di konser musik, fenomena ini lebih dari sekadar tren sesaat. Konser musik kini menjadi bentuk pelarian dari kesibukan, ruang untuk bersosialisasi, dan sarana untuk mengisi ulang energi. Fenomena konser yang kembali ramai ini menunjukkan bahwa lebih dari sekadar pertunjukan, konser musik adalah pengalaman emosional yang memuaskan berbagai aspek psikologis manusia.

Baca Juga: Seberapa Sering Anak Muda Indonesia Menonton Konser Musik di 2024?

Penulis: Siti Rahmah Mawarni
Editor: Editor

Konten Terkait

Transportasi Online Sebagai Teman Setia Anak Muda di Era Modern

Survei terbaru menunjukkan bahwa 53,73% anak muda menggunakan transportasi online 1-2 kali seminggu, 79,6% responden juga lebih memilih menggunakan motor.

Benarkah Gen Z Problematik di Dunia Kerja?

Ramai di media sosial mengenai gen Z yang disebut-sebut tidak becus dalam bekerja. Lantas, apakah hal tersebut benar adanya?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook