Saat ini, berbagai olahan makanan dan minuman dibuat dengan cara yang lebih kreatif dan unik. Tampilannya yang menarik dengan pilihan rasa yang beragam serta tambahan topping membuat siapa saja penasaran dan tergiur untuk mencicipinya.
Apalagi olahan makanan dari tepung seperti gorengan, roti-rotian dan jajanan lainnya yang tidak pernah gagal membuat seseorang menjadi ketagihan. Selain harganya yang terjangkau, makanan tersebut juga dinilai ampuh untuk sekadar mengganjal perut.
Namun di balik itu, makanan berbahan dasar tepung memiliki efek yang tidak baik apabila terlalu sering dikonsumsi, salah satunya karena terdapat karbohidrat rafinasi di dalamnya. Kandungan tersebut merupakan jenis karbohidrat sederhana dengan gizi yang rendah.
Belum lagi tambahan pengawet dan minyak yang terdapat dalam makanan sehingga meningkatkan risiko kesehatan yang membahayakan tubuh. Lantas, bagaimana penerapan pola makan sehat orang Indonesia dalam mengimbangi hal tersebut?
Berdasarkan survei dari Jakpat, 57% responden berusaha membangun pola makan sehat dengan rajin makan sayur dan buah. Kemudian sebanyak 45% masyarakat memilih untuk makan teratur tiga kali sehari sebagai bagian dari pola makan sehat mereka.
Mengurangi konsumsi gula juga menjadi perhatian dengan angka 36%, menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya gula berlebih bagi kesehatan. Di sisi lain, 19% responden mengaku rajin minum air putih dan 14% responden berusaha mengurangi asupan karbohidrat.
Lebih sedikit lagi, 13% responden mulai memperhatikan label nutrisi makanan saat berbelanja, sementara 6% responden menghitung konsumsi kalori. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak orang mulai memperhatikan detail dari gizi yang terkandung di dalam makanan dalam upaya menerapkan pola makan sehat demi mendukung kesehatan jangka panjangnya.
Bagaimana dengan Kebiasaan Minum Air Putih yang Cukup?
Untuk kebiasaan minum air putih, 39% responden Gen Z mengaku sering lupa minum cukup air, sedangkan hanya 24,5% yang rutin memenuhinya. Pola serupa juga terlihat pada Milenial dengan 36% lupa minum cukup air, sementara 30,5% sudah terbiasa meminum air dengan cukup.
Pada generasi yang lebih tua, yakni Gen X, terlihat perbedaan yang cukup mencolok dan lebih disiplin. Sebanyak 34,5% responden memiliki kebiasaan rutin minum cukup air, lebih tinggi dibandingkan 24% yang masih sering lupa.
Jika dilihat secara keseluruhan, 32,3% responden masih memiliki kebiasaan lupa minum cukup air, sementara hanya 28,5% yang sudah disiplin dalam menjaga kecukupan cairan tubuh. Data ini menunjukkan bahwa kesadaran akan pentingnya minum air cenderung meningkat seiring bertambahnya usia.
Informasi ini diperoleh dari hasil survei Jakpat yang dilakukan secara daring dan melibatkan sebanyak 601 responden dari berbagai kelompok generasi pada Mei 2025.
Baca Juga: Rahasia Hidup Sehat: Panduan Gizi untuk Setiap Fase Kehidupan
Sumber:
https://jakpat.net/info/1-dari-3-orang-mengurangi-konsumsi-gula/
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/konsumsi-karbohidrat-makanan-manis/
Penulis: Silmi Hakiki
Editor: Editor