Bagaimana Kebiasaan Masyarakat Saat Belanja Kebutuhan Rumah Tangga?

Belanja kebutuhan rumah tangga bulanan sudah jadi hal yang lumrah dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Bagaimana kecenderungannya?

Bagaimana Kebiasaan Masyarakat Saat Belanja Kebutuhan Rumah Tangga? Ilustrasi berbelanja di supermarket | wavebreakmedia/Shutterstock

Belanja kebutuhan rumah tangga bulanan sudah menjadi hal yang lumrah dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Biasanya pada saat belanja bulanan, orang-orang membeli berbagai macam barang kebutuhan sehari-hari seperti bahan makanan, perlengkapan mandi, dan sebagainya.

Kebiasaan yang identik dilakukan oleh ibu-ibu ini cenderung meningkat saat pandemi Covid-19, terutama pengeluaran untuk membeli bahan makanan (51 persen) serta produk kesehatan (20 persen).

Alasannya, pembatasan aktivitas di luar yang menyebabkan orang-orang lebih banyak menghabiskan waktu di rumah serta mengambil langkah preventif meningkatkan daya tahan tubuh untuk menghadapi Covid-19.

Sebuah survei yang dirilis oleh Jakpat pada Juni 2022 mengungkapkan beberapa pola kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat saat berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan. Adapun survei ini dilakukan terhadap 2.000 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Kira-kira, masyarakat biasa berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di mana?

Belanja di supermarket jadi andalan

Berdasarkan hasil survei Jakpat, mayoritas responden rutin melakukan aktivitas belanja kebutuhan rumah tangga di supermarket. Adapun persentasenya mencapai 34,30 persen pada tahun 2022.

Lokasi yang biasa rutin dikunjungi masyarakat untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan tahun 2022 | GoodStats

Diikuti pasar tradisional di posisi ke-2 tempat pilihan utama para responden untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan dengan raihan sebesar 20,05 persen. Kemudian, sebesar 16,35 persen responden mengungkapkan bahwa mereka rutin berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di warung kelontong, menempatkannya di posisi ke-3.

Posisi ke-4 ditempati oleh minimarket dengan persentase sebesar 15,20 persen. Adapun beli online turut menjadi pilihan para responden dalam berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan dengan persentase sebesar 13,65 persen, menempatkannya di posisi ke-5.

Adapun sisanya sebesar 0,45 persen responden mengaku tidak pernah membeli kebutuhan rumah tangga seumur hidupnya.

Dari mayoritas masyarakat yang berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di supermarket atau swalayan, sebesar 54,95 persen di antaranya menggunakan uang tunai untuk membayar barang belanjaan.

Sementara itu, 28,69 persen responden mengungkapkan bahwa mereka biasa menggunakan metode pembayaran kartu debit saat berbelanja kebutuhan ruamh tangga di supermarket. Sisanya, 11,41 persen responden mengaku menggunakan eWallet dan 4,95 persen menggunakan kartu kredit.

Meskipun belanja di supermarket jadi andalan mayoritas responden, beberapa responden memilih untuk berbelanja kebutuhan rumah tangga di tempat lain. Adapun alasan utama responden tidak berbelanja di supermarket atau swalayan ialah karena lokasinya jauh dengan persentase sebesar 57,42 persen.

Alasan tidak berbelanja kebutuhan rumah tangga di supermarket tahun 2022 | GoodStats

Alasan utama berikutnya yakni karena harga barang kebutuhan rumah tangga di supermarket dinilai lebih mahal. Sebesar 56,69 persen mengungkapkan hal ini sebagai alasan tidak berbelanja di supermarket atau swalayan.

Sisanya, sebagian kecil mengungkapkan bahwa mereka meragukan kualitas barang yang dijual di supermarket dengan persentase sebesar 4,12 persen dan 3,85 persen responden memiliki alasan lainnya yang tidak disebutkan.

Tren belanja kebutuhan rumah tangga online kian populer

Di sisi lain, tren belanja kebutuhan rumah tangga online kian populer setelah pandemi Covid-19 merebak. Lagi-lagi, keterbatasan mobilitas saat pandemi serta berbagai kemudahan yang ditawarkan dengan melakukan transaksi dari mana saja jadi beberapa indikator yang mendorong peningkatan jumlah masyarakat berbelanja kebutuhan rumah tangga secara online.

Platform belanja kebutuhan rumah tangga online pilihan masyarakat Indonesia tahun 2022 | GoodStats

Sementara itu, terkait platform belanja online pilihan masyarakat, Alfagift menempati peringkat pertama. Adapun persentase responden yang menggunakan Alfagift sebagai platform belanja kebutuhan rumah tangga online mencapai 21,98 persen.

GoMart menempati peringkat ke-2 dengan raihan persentase sebesar 19,41 persen. Diikuti Shopee Segar di posisi ke-3 yang dipilih oleh 14,65 persen responden. Posisi ke-4 dan ke-5 masing-masing diraih oleh startup penyedia bahan makanan segar Sayurbox dan Happy Fresh. Adapun persentase responden yang memilih berbelanja di Sayurbox sebesar 10,99 persen dan Happy Fresh sebesar 7,69 persen.

Beberapa platform belanja kebutuhan rumah tangga online lainnya yang biasanya digunakan oleh responden di antaranya ialah Tokopedia Now (7,33 persen), GrabFresh (5,49 persen), Segari (3,66 persen), Tukangsayur.co (2,56 persen), serta JD.ID (1,83 persen). Sisanya, sebesar 6,23 persen responden mengutarakan bahwa mereka menggunakan platform belanja online lainnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga bulanan.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook