Bagaimana Endorsement Selebriti dan KOL Berperan dalam Keputusan Belanja Anak Muda?

Survei mengungkap bahwa alasan utama anak muda membeli produk endorsement adalah karena kualitas produknya.

Bagaimana Endorsement Selebriti dan KOL Berperan dalam Keputusan Belanja Anak Muda? Ilustrasi Endorsement | Freepik

Endorsement selebriti dan KOL (Key Opinion Leader) merupakan salah satu strategi pemasaran yang telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia. Melalui endorsement, selebriti dan KOL mempromosikan produk atau layanan dengan cara yang lebih personal, seperti melalui review atau gaya hidup yang mereka tampilkan. Hal ini membangun hubungan kepercayaan terhadap audiens, terutama anak muda yang sering kali lebih mempercayai rekomendasi dari figur publik yang mereka ikuti. Namun, apakah endorsement ini benar-benar memengaruhi keputusan belanja anak muda saat ini?

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh endorsement terhadap keputusan belanja anak muda, maka pada tugas akhir tugas Program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) GNFI Batch 7 dengan topik Applied Data Analyst & Visualization for Digital Journalism ini dilakukan survei bertajuk Pengaruh Endorsement Selebriti/KOL terhadap Keputusan Pembelian Anak Muda 2024.

Survei ini dilakukan secara online yang melibatkan 212 responden dengan mayoritas anak muda berusia 18-25 tahun dari seluruh Indonesia. Periode survei berlangsung dari 29 Oktober hingga 11 November 2024 dengan menggunakan Google Form.

Frekuensi Anak Muda Melihat Endorsement dari Selebriti atau KOL di Media Sosial

Mayoritas anak muda mengaku setiap hari menonton endorsement | GoodStats
Mayoritas anak muda mengaku setiap hari menonton endorsement | GoodStats

Hasil survei menunjukkan mayoritas responden terpapar konten endorsement secara rutin. Sebanyak 71,7% anak muda mengatakan setiap hari melihat konten dari endorsement selebriti atau KOL. Sementara itu, 12,3% melihat konten endorsement 3-5 kali seminggu, dan hanya 3,8% yang melihatnya 1-2 kali seminggu. Sisanya sekitar 11,8% mengatakan jarang terpapar konten endorsement.

Masifnya paparan konten endorsement ini dapat disebabkan tingginya penetrasi konten iklan di media sosial yang menjadi konsumsi harian generasi muda dan tidak terlepas dari strategi pemasaran brand yang semakin agresif memanfaatkan platform digital. Para selebriti dan KOL juga makin aktif membagikan konten-konten endorsement dalam berbagai format yang menarik, sehingga kecil kemungkinan apabila dalam sehari anak muda tidak melihat konten endorsement di media sosialnya.

Mengapa Anak Muda Membeli Produk Endorsement Selebriti/KOL?

Alasan dibalik keputusan pembelian produk endorsement | GoodStats
Alasan dibalik keputusan pembelian produk endorsement | GoodStats

Sekitar 69,3% anak muda menekankan bahwa kualitas produk menjadi alasan utama mereka dalam membeli produk yang di-endorse. Diskon atau promosi yang ditawarkan menjadi pilihan kedua dengan persentase 53,8%.

Rasa penasaran terhadap produk berada di urutan ketiga sebesar 46,2%, menunjukkan bahwa anak muda cenderung memiliki ketertarikan atau rasa penasaran yang cukup tinggi terhadap produk. Terakhir, sebanyak 7,5% responden mengaku ingin mengikuti tren.

Dari data ini, terlihat bahwa selebriti atau KOL memiliki peran yang cukup kuat untuk memengaruhi keputusan anak muda dalam memilih produk. Hal ini sesuai dengan realita ketika seorang selebriti atau KOL sedang melakukan review produk, kegiatan yang dilakukan adalah memperlihatkan suatu produk dengan sangat detail. Pengalaman seluruh panca indera yang dirasakan oleh selebriti tersebut kemudian diceritakan menggunakan pendeskripsian yang baik agar audiens mendapat gambaran tentang produk tersebut. Hal inilah yang memunculkan keyakinan dari anak muda bahwa produk tersebut memang berkualitas dan layak untuk dibeli.

Faktor yang Memengaruhi Kepercayaan Anak Muda dalam Belanja Produk Endorsement

Faktor kepercayaan produk endorsement | GoodStats
Faktor kepercayaan produk endorsement | GoodStats

Salah satu faktor utama yang memengaruhi kepercayaan anak muda terhadap produk endorsement adalah transparansi dan kejujuran review, disusul oleh kesesuaian produk dengan image KOL atau selebriti.

Hal ini menunjukkan generasi muda sangat menghargai keterbukaan dalam ulasan produk termasuk penyampaian kelebihan dan kekurangan secara objektif tanpa adanya gimik atau kepalsuan. Selain itu, rasa percaya anak muda didukung oleh sosok publik yang memiliki citra selaras dengan produk tersebut. Misalnya, dalam praktik endorsement pada dunia kecantikan, anak muda akan lebih yakin jika yang melakukan review tersebut adalah selebriti yang memang sudah terjun ke bidang kecantikan.

Namun, dari survei ini ditemukan keunikan lain, yaitu faktor popularitas KOL atau selebriti tidak terlalu diperhatikan. Hal ini menunjukkan terbukanya peluang bagi semua orang untuk bisa menjadi KOL meskipun belum memiliki popularitas yang tinggi. Terakhir, relevansi dengan tren sosial juga tidak terlalu menjadi fokus utama anak muda. Hal ini menandakan anak muda tidak serta-merta dapat terpengaruh oleh tren sosial, melainkan lebih mengutamakan kejujuran dari produk yang diulas.

Secara keseluruhan, hasil survei menunjukkan bahwa endorsement selebriti dan KOL memiliki peran penting dalam keputusan pembelian anak muda di tahun 2024. Mayoritas anak muda melihat konten endorsement setiap hari, menandakan tingginya penetrasi konten tersebut. Faktor utama yang membuat mereka percaya adalah transparansi dan kejujuran dalam ulasan serta kesesuaian produk dengan citra KOL/selebriti.

Meski tertarik pada produk yang di-endorse, anak muda lebih mengutamakan kualitas dan diskon yang diberikan daripada hanya mengikuti tren. Dengan demikian, dapat disimpulkan endorsement menjadi faktor penting namun bukan satu-satunya yang dipertimbangkan anak muda dalam memutuskan pembelian suatu produk.

Baca Juga: Popularitas Melejit, Bagaimana Kebiasaan Masyarakat Indonesia saat Belanja Live Shopping?

Penulis: Maheza Fiko Pratama
Editor: Editor

Konten Terkait

Di Era Serba Online, Mayoritas Konsumen Skincare dan Makeup Lebih Suka Belanja Offline

Menurut survei SOCO, kebanyakan milenial dan gen Z lebih suka membeli produk kecantikan dengan langsung datang ke toko.

Simak 5 Tantangan Terbesar dalam Berbisnis Online di Indonesia

Antisipasi beberapa tantangan yang umum dihadapi sebelum merintis jualan online, termasuk permodalan

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook