Aplikasi Sirekap Banyak Dinilai Negatif oleh Pengguna Twitter

Banyaknya bukti ketidaksesuaian data pada aplikasi Sirekap selama pemilu, menyebabkan kekhawatiran masyarakat terkait hasil Pemilu 2024.

Aplikasi Sirekap Banyak Dinilai Negatif oleh Pengguna Twitter Tampilan Aplikasi Sirekap | strategi.id

Pemilu kali ini dianggap sebagai panggung demokrasi yang menentukan arah masa depan negara. Namun, sorotan kritis terutama tertuju pada peran teknologi, terutama dalam penggunaan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyajikan dan memproses hasil pemilu secara instan.

Sebagai sebuah inovasi dalam penyelenggaraan pemilu, Sirekap diharapkan dapat membawa kecepatan dan akurasi, memperkuat integritas proses demokratis. Meski demikian, serangkaian kontroversi dan ketidakpuasan muncul terkait performa aplikasi tersebut, menciptakan wacana yang menantang seputar transparansi, keamanan data, dan kepercayaan masyarakat terhadap hasil pemilihan umum. 

Sebelumnya, platform Twitter atau X telah menjadi ajang bagi masyarakat untuk berbagi bukti dan pengalaman terkait ketidaksesuaian data pada aplikasi Sirekap, menambah kompleksitas isu yang melibatkan teknologi dalam pemilu 2024.

Banyak bukti yang tersebar di Twitter menciptakan pola kritis terhadap kinerja aplikasi tersebut, dengan pengguna secara aktif membagikan kesalahan atau ketidaksesuaian yang mereka temui selama pemilihan umum.

Dalam suasana demokrasi yang penuh tantangan, ketidaksesuaian data menjadi sorotan utama yang mungkin merongrong kepercayaan publik terhadap integritas hasil pemilu.

Respons terhadap bukti-bukti ini di Twitter menciptakan momentum khusus, memperlihatkan bahwa masyarakat tidak hanya melihat kinerja aplikasi secara kritis, tetapi juga bersedia berbagi informasi dan mendiskusikan isu tersebut secara terbuka.

Sebagai hasilnya, perdebatan di Twitter menjadi penting dalam membentuk narasi seputar ketidaksesuaian data pada aplikasi Sirekap, menciptakan tekanan tambahan pada pihak berwenang untuk memberikan klarifikasi atau perbaikan yang diperlukan.

Hasil Sentimen Terkait Sirekap | Good Stats

"Percakapan tentang Sirekap mulai naik drastis sekali pada malam hari pasca pencoblosan 14 Februari 2024. Saat data sudah siap untuk di-upload ke KPU menggunakan Sirekap, sentimen negatif langsung tinggi,” tulis pendiri Ismail Fahmi sebagai pendiri Drone Emprit pada unggahan di Twitter pribadinya, Jumat (16/2/2024).

Analisis sentimen yang dilakukan oleh lembaga analisis media sosial Drone Emprit, terhadap data Twitter mengenai aplikasi Sirekap dalam pemilu 2024 menciptakan gambaran yang mencolok mengenai pandangan masyarakat.

Dengan 84,7% dari tweet mencerminkan sentimen negatif, terdapat kecenderungan kuat dari pengguna Twitter untuk menyuarakan ketidakpuasan dan keprihatinan terhadap kinerja aplikasi tersebut.

Pemilihan umum di Indonesia selalu menjadi momen penting dalam demokrasi, dan harapan tinggi pada transparansi serta keakuratan hasil pemilu semakin menciptakan tekanan pada penyelenggaraan teknologi. Namun, angka negatif yang mendominasi sentimen menunjukkan adanya ketidakpuasan yang meresap dalam persepsi masyarakat terhadap aplikasi Sirekap.

Hal ini bisa mencerminkan ketidakpercayaan terhadap akurasi data, ketidakpuasan terhadap kecepatan penyajian hasil, atau bahkan kekhawatiran terhadap potensi manipulasi.

Di sisi lain, presentase yang sangat rendah dari sentimen positif, hanya 6,7%, mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh aplikasi Sirekap dalam mendapatkan dukungan atau penerimaan positif dari masyarakat.

Meskipun pemilihan umum merupakan momen yang seharusnya memunculkan semangat positif dan harapan, angka ini menggambarkan bahwa masih ada pekerjaan yang perlu dilakukan dalam mendapatkan kepercayaan dan dukungan luas dari masyarakat.

Penggunaan teknologi harus dapat memberikan kontribusi positif pada proses demokratisasi, dan sentimen ini menunjukkan bahwa aplikasi Sirekap mungkin belum sepenuhnya memenuhi harapan positif yang diinginkan oleh publik.

Sementara itu, persentase 8,6% sentimen netral menunjukkan bahwa sebagian masyarakat mungkin masih bersikap waspada atau belum sepenuhnya terlibat dalam memandang aplikasi Sirekap dalam konteks pemilu 2024.

Sentimen netral bisa mencerminkan ketidakpastian atau kebutuhan untuk informasi lebih lanjut. Oleh karena itu, pendekatan yang cermat dalam memberikan informasi dan menjelaskan kinerja aplikasi Sirekap dapat membuka peluang untuk meraih dukungan atau setidaknya meminimalkan ketidakpercayaan.

Keseluruhan, data sentimen ini menciptakan lanskap kompleks yang menuntut pemahaman mendalam terhadap harapan, kekhawatiran, dan ekspektasi masyarakat dalam melibatkan teknologi dalam proses demokratisasi.

Sebagai suatu isu yang mencerminkan kepercayaan dan integritas demokrasi, respons terhadap sentimen ini menjadi kunci dalam membangun kepercayaan masyarakat pada pemilihan umum dan aplikasi Sirekap.

Penulis: Brilliant Ayang Iswenda
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Dukungan Presiden di Battle Ground Pilkada Jawa Tengah

Bagaimana elektabilitas kedua paslon di Jawa Tengah hingga membutuhkan dorongan besar Presiden RI?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook