Di era teknologi yang semakin maju, mencari pasangan melalui aplikasi kencan sudah menjadi hal biasa. Berkat perkembangan digital, orang-orang lebih mudah terhubung satu sama lain, termasuk dalam mencari pasangan.
Survei dari Populix dengan judul Indonesia Usage Behavior and Online Security on Dating Apps mengungkapkan bahwa penggunaan aplikasi kencan sangat populer di kalangan generasi muda. Pada survei ini melibatkan 1.165 responden dan dilakukan secara daring pada 15-22 Januari 2024.
Data menunjukkan bahwa 52% pengguna dating apps adalah generasi milenial, 44% generasi Z, dan selebihnya 4% pada generasi X. Fenomena ini menjelaskan bahwa generasi muda lebih nyaman menggunakan teknologi untuk membangun hubungan dengan orang lain.
Aplikasi Dating Apps yang Sering Digunakan Generasi Muda
Pada survei yang sama, terungkap bahwa Tinder, Tantan, dan Bumble menjadi aplikasi kencan online yang paling banyak digunakan oleh mayoritas responden.
Tinder menduduki peringkat pertama dengan 38% pengguna, diikuti oleh Tantan dengan 33% responden, dan Bumble dengan 17%. Popularitas ketiga aplikasi ini ditunjukkan melalui dominasi mereka dalam pasar aplikasi kencan di Indonesia.
Selain itu, ada aplikasi lain, seperti Omi yang dipilih oleh 13% responden, Dating.com dengan 12% responden, Badoo dengan 10% responden, Taaruf.id dengan 7% responden, OkCupid dengan 7% responden, dan Muslima.com sebesar 5%.
Oleh karena itu, meskipun beberapa aplikasi lebih populer, aplikasi lain tetap memiliki segmen pasar spesifik dan tempat tersendiri dalam ekosistem kencan online di Indonesia.
Alasan Generasi Muda Gunakan Dating Apps
Kehadiran aplikasi kencan online semakin menjamur di Indonesia, memperlihatkan peran teknologi digital dalam membentuk kebiasaan baru untuk membangun hubungan, bahkan dalam mencari pasangan hidup. Ada beragam alasan dibalik penggunaan dating app ini, seperti diungkapkan oleh COO dan Co-Founder Populix, Eileen Kamtawijoyo.
“Akan tetapi, mayoritas pengguna aplikasi kencan hanya sebagian kecil lanjut ke jenjang pernikahan. Data mengungkapkan bahwa mereka tidak menggunakan pasangan hidup, melainkan untuk mendapatkan teman chat, penasaran ingin coba, dan untuk bersenang-senang,” ungkap Eileen melansir laman resmi Populix.
Secara keseluruhan, generasi muda memandang dating apps sebagai platform sosial untuk mencari teman ketimbang sarana serius untuk membangun hubungan jangka panjang.
Aspek hiburan, rasa ingin tahu, dan kemudahan berinteraksi menjadi daya tarik utama yang membuat aplikasi ini populer di kalangan generasi muda.
Pada akhirnya, popularitas aplikasi kencan yang melonjak akhir-akhir ini menggarisbawahi bagaimana teknologi di era digital telah mengubah norma sosial dalam menjalin hubungan. Cara orang berinteraksi dan membangun hubungan kini sesuai dengan perubahan kebutuhan dan preferensi generasi saat ini.
Baca Juga: Dating Apps: Antara Cari Jodoh dan Risiko Gangguan Mental
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor