Energi menjadi hal penting bagi kemajuan manusia selama beberapa abad terakhir terakhir. Meskipun energi dinilai memberikan banyak manfaat, tetapi juga memiliki kekurangan yang berdampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan.
Beberapa sumber energi, seperti batu bara dan minyak bumi, terbukti dapat meningkatkan polusi udara serta dapat berkontribusi terhadap perubahan iklim. Sebaliknya, terdapat energi lebih aman dan ramah lingkungan yang memiliki tingkat emisi gas rumah kaca lebih rendah serta risiko kecelakaan lebih minim.
Dalam artikel ini, akan membahas sumber energi paling aman bagi manusia dan lingkungan. Apa saja sumber energi tersebut? Simak selengkapnya di bawah ini.
Tingkat Energi Paling Aman Berdasarkan Jumlah Kematian
Keamanan energi bukan hanya soal ketersediaan dan efisiensi, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan keselamatan manusia. Salah satu cara untuk mengukur tingkat keamanan sumber energi dengan menghitung jumlah kematian berdasarkan per terawatt-hour (TWh).
Surya (Matahari)
Matahari adalah sumber energi paling aman bagi manusia, dengan memiliki tingkat kematian rendah berkisar 0,02 per TWh. Tenaga surya tidak menghasilkan polusi udara atau emisi berbahaya yang yang dapat mempengaruhi kesehatan manusia.
Nuklir
Meskipun nuklir sering kali dianggap berbahaya, tetapi sebenarnya memiliki tingkat kematian yang sangat rendah, yaitu 0,03 per TWh. Sebagian besar kematian berasal dari kejadian langka, seperti kebocoran radiasi dan sangat minim risiko bagi manusia. Sehingga sangat wajar kalau nuklir adalah sumber energi paling aman bagi lingkungan dan manusia nomor 2 setelah matahari.
Tenaga Angin
Energi angin juga termasuk dalam kategori energi terbarukan yang paling aman dengan jumlah kematian 0,04 per TWh. Angin tidak menghasilkan polusi udara atau limbah beracun, tenaga angin tetap menjadi salah satu sumber energi yang paling ramah lingkungan dan aman bagi manusia.
Hidro (Pembangkit Listrik Tenaga Air)
Energi hidro lebih aman dibandingkan dengan bahan bakar fosil, tetapi memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi daripada tenaga surya dan angin sebesar 1,3 per TWh. Risiko utama berasal dari kegagalan bendungan yang dapat menyebabkan banjir besar hingga menelan banyak korban.
Gas Alam
Meskipun dinilai lebih bersih dibandingkan batu bara dan minyak, tetapi gas alam memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi dengan 2,82 per TWh. Biasanya risiko utamanya berasal dari ledakan gas, kebocoran, dan emisi karbon yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan.
Biomassa
Biomassa sering dianggap sebagai energi terbarukan, tetapi memiliki dampak kesehatan yang cukup besar dengan tingkat kematian 4,63 per TWh. Pembakaran seperti kayu atau limbah organik dapat menyebabkan polusi udara yang menyebabkan penyakit pernapasan.
Minyak
Minyak memiliki tingkat kematian tinggi sebesar 18,43 per TWh. Penyebabnya berasal dari kecelakaan kerja di industri minyak, kebocoran minyak, serta polusi udara yang menyebabkan jutaan kematian penyakit pernapasan setiap tahunnya.
Batu Bara
Batu bara adalah sumber energi yang paling berbahaya bagi manusia dengan tingkat kematian tertinggi sebesar 24,62 per TWh, sebagian besar kematian berasal dari polusi udara. Hal ini telah menjadi sebuah perhatian yang terus meningkat karena dapat menyebabkan asma, kanker, dan penyakit jantung.
Terlihat bahwa sumber energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan nuklir paling aman bagi manusia dan lingkungan. Sebaliknya, energi berbasis fosil, seperti batu bara dan minyak memiliki dampak kesehatan yang sangat berbahaya, dengan memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi.
Baca Juga: Bukan Energi Nuklir, Ini Dia Sumber Energi Paling Berbahaya di Dunia
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Muhammad Sholeh