8 Startup Edukasi Paling Populer di Indonesia Q1 2022

Tak dapat dipungkiri pandemi Covid-19 menjadi pendorong percepatan digitalisasi di sektor pendidikan, termasuk perkembangan startup edukasi yang tumbuh pesat.

8 Startup Edukasi Paling Populer di Indonesia Q1 2022 Ilustrasi pembelajaran secara online | Odua Images/Shutterstock

Tak dapat dipungkiri bahwa digitalisasi di dunia pendidikan berlangsung dengan sangat cepat akibat pandemi Covid-19, sebab kegiatan belajar mengajar tetap harus berlangsung meskipun di tengah keterbatasan melakukan aktivitas tatap muka. Hal tersebut berimbas pada kenaikan popularitas startup berbasis edukasi atau edtech startup di Indonesia.

Survei yang dirilis oleh Dailysocial.id pada 2 Juni 2022 lalu mengungkapkan bahwa terjadi peningkatan kesadaran masyarakat akan eksistensi startup edukasi sepanjang tahun 2021 hingga kuartal pertama (Q1) tahun 2022.

Kategori startup edukasi berhasil menduduki posisi ke-5 di antara seluruh sektor yang dianalisis dengan persentase sebesar 51 persen. Beberapa di antaranya meraup popularitas yang sangat tinggi bahkan sudah sangat familiar di telinga masyarakat Indonesia. Startup edukasi mana sajakah itu?

startup edukasi paling populer di Indonesia pada Q1 tahun 2022 | GoodStats

1. Ruangguru

Ruangguru menempati peringkat pertama startup edukasi paling populer di Indonesia dengan raihan persentase sebesar 98 persen. Platform teknologi edukasi yang didirikan oleh Adamas Belva Syah Devara bersama Iman Usman ini berhasil mendominasi raihan popularitas, di mana hampir seluruh responden mengenal serta mengetahui eksistensi Ruangguru.

Berdiri sejak tahun 2014, kini Ruangguru telah memiliki lebih dari 22.000.000 pengguna serta mengelola 30.000.000 guru yang menawarkan jasa pada lebih dari 100 bidang pelajaran.

Ruangguru sendiri menawarkan platform pembelajaran berbasis kurikulum sekolah melalui video tutorial interaktif oleh guru maupun animasi yang dapat diakses di perangkat komputer maupun ponsel pintar.

2. Zenius

Posisi ke-2 diraih oleh Zenius dengan persentase sebesar 76 persen. Baru-baru ini pada Februari tahun 2022, Zenius resmi mengakuisisi lembaga pendidikan luar sekolah Primagama. Adapun startup edukasi satu ini menargetkan 1 outlet di setiap kabupaten/kota pada tahun 2024 lewat model bisnis franchise.

Zenius resmi berdiri dan berbadan hukum sebagai perusahaan perseroan terbatas (PT) pada tahun 2007. Sebelumnya pada tahun 2004, Zenius hadir sebagai bimbingan belajar offline yang didirikan oleh Sabda PS, Wisnu Subekti, dan Medy Suharta.

Hingga tahun 2021 lalu, pengguna Zenius tercatat telah menyentuh angka 20 juta baik di website maupun aplikasi.

3. Arkademi

Arkademi berhasil meraih posisi ke-3 dengan persentase popularitas sebesar 31 persen pada Q1 tahun 2022. Arkademi merupakan kursus online bersertifikat yang dapat diakses melalui perangkat komputer maupun secara mobile. Platform ini menyediakan wadah untuk mempelajari berbagai keahlian hard skill maupun soft skill.

Arkademi dikembangkan oleh PT Arkademi Daya Indonesia yang berbasis di Jakarta sejak tahun 2017. Adapun founder dan chief executive officer (CEO) dari Arkademi saat ini ialah Hilman Fajrian.

4. Pahamify

PT Pahami Cipta Edukasi atau Pahamify berhasil meraih posisi ke-4 dengan tingkat popularitas sebesar 29 persen. Syarif Rousyan Fikri saat ini menjabat sebagai CEO dari Pahamify. Menariknya, Fikri berhasil masuk Institut Teknologi Bandung (ITB) pada saat berusia 15 tahun.

Awalnya Ikhsan dan Fikri membangun kanal YouTube Hujan Tanda Tanya pada April 2016 yang memuat berbagai video edukasi seputar sains dan teknologi dengan kemasan ringan serta menarik. Kemudian pada Januari 2018, Ikhsan, Fikri, beserta Edria rekan semasa studi di ITB resmi mendirikan perusahaan teknologi edukasi dengan nama Pahamify dan aplikasi Pahamify resmi diluncurkan pada Juli tahun 2019.

5. Cakap

Posisi ke-5 diraih oleh startup edukasi Cakap dengan persentase sebesar 28 persen. Cakap merupakan startup edukasi yang mengembangkan aplikasi atau platform pembelajaran 2 arah secara online pertama di Indonesia.

Metode ini mempertemukan guru atau pengajar professional dengan murid secara live atau real time tanpa terikat oleh waktu maupun tempat. Oleh karena itu, Cakap berhasil memperoleh rekor MURI pada tahun 2019.

Adapun platform Cakap menyediakan kursus bahasa aing online yang terdiri dari Bahasa Inggris, Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, dan Bahasa Indonesia. Tomy Yunus saat ini menjabat sebagai CEO dan juga Founder dari Cakap bersama dengan Yohan Limerta yang sekaligus menjabat sebagai Chief Technology Officer (CTO).

6. HarukaEdu

Sementara itu, HarukaEdu menduduki posisi ke-6 startup edukasi terpopuler di Indonesia dengan raihan persentase sebesar 17 persen. Seperti startup edukasi pada umumnya, HarukaEdu menyediakan berbagai macam kelas formal maupun informal secara online.

HarukaEdu telah berdiri sejak tahun 2014 dan kini resmi melakukan rebranding nama menjadi Pintar Pemenang Asia dan meluncurkan platform digital Pintar dengan 3 lini produk di antaranya Pintar Kuliah, Kursus, dan Korporasi. HarukaEdu digagas oleh 3 orang pengajar perguruan tinggi yakni Novistiar Rustandi, Tovan Krisdianto, dan Gerald Ariff.

7. Hacktiv8

Posisi ke-7 ditempati oleh Hacktiv8 dengan persentase popularitas sebesar 16 persen. Hacktiv8 didirikan sejak tahun 2016 oleh Ronald Ishak dan Riza Fahmi.

Cukup unik dan berbeda dibandingkan startup edukasi lainnya, Hacktiv8 berfokus pada program pembelajaran JavaScript Programming yang akan mentransformasi pemula menjadi programmer siap bekerja dalam waktu 12 hingga 18 minggu.

8. Gredu

Terakhir, Gredu berhasil meraih posisi ke-8 startup edukasi terpopuler di Indonesia pada Q1 tahun 2022 dengan raihan sebesar 13 persen. Startup edukasi satu ini mengusung model bisnis business to business (B2B).

Digagas sejak tahun 2016 sebagai solusi untuk digitalisasi sekolah, Gredu menyajikan layanan berbasis SaaS untuk digitalisasi sistem informasi di sekolah. Adapun paket produk Gredu terdiri dari 4 kategori di antaranya ialah School Management System, Learning Management System, Literacy, dan Full Version yang masing-masing dapat dipilih secara terpisah sesuai kebutuhan.

Adapun Gredu didirikan oleh Mohammad Rizky Anies, Mohammad Fachri, Arya Budi Nugraha, dan Ricky Putra.

Penulis: Diva Angelia
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Melihat Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Survei menunjukan bahwa 91% anak muda siap menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja.

Simak Preferensi Bacaan Gen Z 2024

Faktor kenyamanan menjadi kunci utama populernya physical book di era digitalisasi.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook