Angka Putus Sekolah di Indonesia Menurun Selama Pandemi

Angka anak putus sekolah tahun 2021 menurun menjadi 75.303 dari tahun sebelumnya yang mencapai 83.724.

Angka Putus Sekolah di Indonesia Menurun Selama Pandemi Potret siswa SD mengemban ilmu | Jekahelu/Shutterstock

Pendidikan menjadi hal yang perlu untuk pengembangkan kualitas diri tiap manusia, termasuk pengembangan dalam negara. Namun, masalah terbatas dan ketidakmampuan dalam memperoleh pendidikan menjadi yang utama. Tentu berpengaruh juga terhadap angka putus sekolah.

Hal tersebut digambarkan dalam temuan dari hasil survei United Nations International Children’s Emergency Fund (UNICEF) yang dilakukan terbatas pada keluarga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) bahwa sebanyak 12 persen anak putus sekolah karena tidak ada keinginan. Lalu 3 persen anak putus sekolah karena pengaruh dari lingkungan. Sebesar 2 persen diakibatkan sudah merasa cukup dengan pendidikan yang diperoleh. Sementara dikarenakan alasan lainnya sebesar 8 persen. Temuan tersebut melibatkan 1.104 desa di 347 kabupaten/kota dengan melibatkan 109 ribu keluarga dan 145 ribu anak usia 4-18 tahun.

Terlebih lagi hasil temuan survei UNICEF tersebut menemukan penyebab dari pandemi Covid-19 sekitar 1 persen anak putus sekolah dan 74 persen putus sekolah karena tidak adanya biaya dalam rentang usia 7 sampai 18 tahun.

Angka anak putus sekolah di Indonesia 2017-2021 | GoodStats

Sekretaris Jendral Kemendikbudristek, Suharti mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 dalam pembelajaran terjadi kesenjangan antara anak-anak dari kelompok dari keluarga kaya dengan keluarga miskin meningkat 10 persen, di mana anak dari keluarga mampu mendapatkan bimbingan fasilitas belajar daring sementara keluarga yang kurang mampu kesulitan. Hal tersebut terlihat bahwa terjadi penurunan kemampuan belajar mencapai 0,8 sampai 1,3 tahun pembelajaran.

Selain itu, Retno Listyarti memaparkan data KPAI 150 anak putus sekolah sejak awal pandemi Covid-19 hingga Februari 2021 terjadi karena menikah dan bekerja.

Angka anak putus sekolah paling tinggi tercatat di tahun 2017 sebesar 187.828 dengan tingkat SD mencapai 32.127, lalu tingkat SMP 51.190 yang disusul tingkat SMA dengan SMK sebesar 31.123 dan 73.388

Sementara bila dilihat, angka anak putus sekolah di Indonesia mengalami penurunan selama pandemi hingga tahun 2021. Pada tahun ajaran 2019/2020 terjadi penurunan angka anak putus sekolah sebesar 16,2 persen dibandingkan dengan tahun ajaran 2017/2018.

Terlebih lagi angka anak putus sekolah tahun 2021 menurun menjadi 75.303 dari tahun sebelumnya yang mencapai 83.724. Di mana pada 2021 tingkat SD menurun 13,02 persen dari tahun sebelumnya dari 44.516 anak menjadi 38.716.

Sedangkan tingkat SMP terjadi kenaikan sebesar 15.042 dari tahun sebelumnya 11.378. Lalu, tingkat SMA dan SMK turut mengalami penurunan 10.022 dan 12.063, dengan persentase 27,90 persen dan 13,53 persen. Meski begitu, tingkat SD tetap masih tergolong tinggi dibandingkan lainnya.

Penulis: Naomi Adisty
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Seluk Beluk Kebiasaan Menabung dan Pengelolaan Keuangan Anak Muda: Sudahkah Cerdas Finansial?

Kurangnya disiplin (37%) dan kebutuhan mendesak (29,4%) menjadi hambatan utama anak muda dalam menabung, mencerminkan tantangan dalam mengelola keuangan.

Transformasi Indonesia Menuju Pembangunan Berkelanjutan

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia tahun 2024 mencapai 75,02, masuk kategori tinggi menurut data BPS.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook