Kejuaraan bulu tangkis BWF terbesar yang diselenggarakan Indonesia, yakni Indonesia Open tinggal menghitung hari. Turnamen ini akan digelar pada 14-19 Juni 2022 atau tepat sepekan setelah gelaran Indonesia Masters 2022 (BWF World Tour Super 500).
Tak hanya kembali digelar di Istora Senayan Jakarta, Indonesia Open tahun ini juga dapat kembali dihadiri oleh penonton setelah dua tahun Badminton Lovers harus absen mendukung atlet kesayangannya (2020 tidak ada turnamen, 2021 digelar terbatas di Bali).
Turnamen dengan titel BWF World Tour Super 1000 ini hadir dengan sponsor baru yakni perusahaan modal ventura tersohor di Asia tenggara, East Ventures. Nantinya, seluruh atlet akan memperebutkan total hadiah uang senilai 1,2 juta dolar AS atau senilai Rp17,5 miliar (kurs 1 dolar AS = Rp14.614).
Turnamen yang telah diselenggarakan sejak 1982 ini telah menghasilkan total 195 gelar dari 39 edisi. Lalu, negara manakah yang paling banyak mengoleksi gelar Indonesia Open sepanjang sejarah?
1. Indonesia (85 gelar)
Indonesia masih menjaga marwah tuan rumah sebagai raja pengoleksi gelar turnamen Indonesia Open terbanyak sepanjang sejarah dengan jumlah 85 gelar. Seluruh gelar tersebut paling banyak disumbang pada nomor ganda putra dengan jumlah 24 gelar (MD), diikuti oleh tunggal putra (MS) dengan 22 gelar, ganda campuran (XD) dengan 16 gelar, ganda putri (WD) dengan 13 gelar, dan tunggal putri (WS) dengan 10 gelar.
Pada turnamen edisi pertama, Indonesia langsung mengoleksi tiga gelar sekaligus yang pada saat itu disumbangkan oleh Icuk Sugiarto (MS), Verawaty Fajrin (WS), dan Rudy Heryanto/H. Kartono (MD). Sementara itu, dua gelar sisanya direbut oleh Inggris.
Pada edisi terakhir di Bali, Indonesia berhasil mengunci satu gelar melalui pasangan Marcus Gideon/Kevin Sanjaya (MD). Titel kampiun di tahun kemarin sekaligus menjadi gelar ketiga The Minions di ajang Indonesia Open yang juga diraih secara beruntun.
Puasa gelar terlama Indonesia di ajang ini terjadi pada sektor tunggal putri. Tahun 2001 merupakan tahun di mana Indonesia terakhir kali menjuarai Indonesia Open pada sektor ini yang diraih oleh Ellen Angelina. Di tahun ini, Gregoria Mariska Tunjung menjadi satu-satunya andalan Indonesia di sektor tunggal putri yang diharapkan dapat memperoleh hasil maksimal dan mengulang kejayaan Merah-Putih 21 tahun silam.
2. China (46 gelar)
China menjadi negara kedua yang mengoleksi gelar Indonesia Open terbanyak sepanjang sejarah dengan jumla 46 gelar. Meskipun jumlah gelarnya terpaut cukup jauh dari Indonesia, tetapi dalam beberapa tahun terakhir China cukup mendominasi turnamen, khususnya pada sektor ganda putri dan ganda campuran.
46 gelar China yang pernah diraih di turnamen ini paling banyak disumbang pada sektor tunggal putri dengan 15 gelar, diikuti oleh ganda putri dengan 13 gelar, ganda campuran dengan 11 gelar, ganda putra dengan 4 gelar, dan tunggal putra dengan 3 gelar.
Terakhir kali China menjuarai turnamen ini dicetak oleh pasangan ganda campuran Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada tahun 2019. Sementara itu, gelar pertama China pada turnamen ini dicatat oleh Li Lingwei (WS) pada 1984 atau edisi ketiga dari gelaran Indonesia Open.
3. Korea Selatan (15 gelar)
Rekan sekawasan China, yakni Korea Selatan menjadi negara dengan koleksi gelar Indonesia Open terbanyak sepanjang sejarah dengan 15 gelar. Seluruh gelar ini paling banyak disumbang pada sektor ganda putra dengan 7 gelar, diikuti ganda putri dengan 4 gelar, tunggal putri dengan 2 gelar, serta masing-masing 1 gelar pada tunggal putra dan ganda campuran.
Pertama kali Korea Selatan mencatat gelarnya di Indonesia Open terjadi pada gelaran tahun 1990. Pada saat itu, Korea Selatan merebut dua gelar lewat Lee Young-Suk (WS) dan Chung Myeong-hee/Hwang Hye-young (WD). Sementara tiga gelar sisanya diambil Indonesia (Ardy Wiranata dan Rudy Gunawan/Rosiana Tendean) dan Malaysia (Razif Sidek/Jalani Sidek).
Tahun lalu Korea Selatan berhasil merebut satu gelar lewat sektor tunggal putri. Gelar tersebut disumbang oleh tunggal putri terbaik ketiga di dunia, An Se-young. Pada gelaran tahun ini, An Se-young kembali mewakili Korea Selatan bersama Kim Ga Eun di sektor yang sama.
4. Malaysia (11 gelar)
Negara serumpun Indonesia, yakni Malaysia mengoleksi gelar Indonesia Open terbanyak keempat sepanjang sejarah dengan 11 gelar. Seluruh gelar tersebut disumbang pada sektor tunggal putra (7 gelar), ganda putra (3 gelar), dan ganda putri (1 gelar). Malaysia sendiri belum pernah juara pada sektor tunggal putri dan ganda campuran.
Pertama kali Malaysia mencatatkan sejarahnya di Indonesia Open terjadi pada gelaran tahun 1988 melalui Razif Sidek/Jalani Sidek di sektor ganda putra. Sementara itu, terakhir kali Malaysia meraih gelar Indonesia open terjadi pada tahun 2016 lewat Lee Chong Wei dari tunggal putra.
Lee Chong Wei sendiri menjadi pemain yang paling banyak menyumbang gelar Indonesia Open untuk Malaysia dengan jumlah enam gelar. Keenam gelar tersebut ia raih pada tahun 2007, 2009, 2010, 2011, 2013, dan 2016.
5. Jepang (8 gelar)
Jepang menjadi negara kelima dengan jumlah gelar Indonesia Open terbanyak sepanjang sejarah dengan jumlah 8 gelar. Gelar terbanyak Jepang di turnamen ini disumbang melalui sektor ganda putri dengan 4 gelar, diikuti tunggal putra dan putri dengan masing-masing 2 gelar.
Jepang sendiri belum pernah mencicipi podium tertinggi Indonesia Open pada sektor ganda putra dan ganda campuran. Namun, Jepang berhasil menjuarai empat kali sektor ganda putri Indonesia Open dalam lima tahun terakhir lewat Nami Matsuyama/Chiharu Sida, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, dan Misaki Matsumoto/Ayaka Takahashi.
Pada tahun ini, ada delapan wakil Jepang yang masuk ke dalam status unggulan Indonesia Open. Delapan nama tersebut antara lain Kento Momota (2) dari tunggal putra; Akane Yamaguchi (1) dan Nozomi Okuhara (6) dari tunggal putri; Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (3) dari ganda putra; Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (4), Wakana Nagahara/Mayu Matsumoto (5), dan Chiharu Shida/Nami Matsuyama (6) dari ganda putri; serta Yuta Watanabe/Arisa Higashino (3) dari ganda campuran.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Editor