49% Publik RI Pilih Self-Reward ke Kafe

Nongkrong di kafe jadi kegiatan self-reward pilihan publik Indonesia, dengan 49,1% responden melakukan kegiatan ini dalam sebulan terakhir.

49% Publik RI Pilih Self-Reward ke Kafe Ilustrasi Self-Reward di Kafe I Freepik
Ukuran Fon:

Budaya self-reward telah menjadi tren yang berkembang signifikan terutama di kalangan generasi muda. Self-reward merupakan kegiatan memberi penghargaan kepada diri sendiri untuk mendapatkan kesenangan dan kepuasan karena telah berhasil mencapai sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya. Dengan kata lain, self-reward adalah memberikan hadiah kepada, oleh, dan untuk diri sendiri setelah sukses meraih sesuatu.

Bentuk self-reward sendiri sangat beragam, seperti membeli barang yang diinginkan, liburan atau sekedar makan kuliner favorit. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Kedai Kopi, sebanyak 49,1% responden kelas menengah di Indonesia memilih menghabiskan waktu di kafe sebagai kegiatan self-reward yang paling banyak dilakukan dalam satu bulan terakhir.

Bentuk Self-Reward Favorit Publik RI I Goodstat

Liburan atau wisata menjadi pilihan kedua terbanyak dengan capaian 46,8%, diikuti dengan belanja pakaian (39,1%) dan perawatan diri (26,2%). Beli gadget (17,8%) dan alat elektronik (12,6%) juga menjadi kegiatan self-reward yang diminati. Meski begitu, terdapat 10% responden memilih untuk tidak melakukan kegiatan self-reward.

Survei dilakukan secara daring dengan metode Online-Computerized Assisted Self Interview (CASI) terhadap 932 responden dengan rentang usia 17-55 tahun dan memiliki pendapatan antara Rp.3,5-14,5 juta per bulan.

Kenapa Kafe?

Menikmati makanan dan minuman di kafe sambil bercengkrama dengan orang terdekat menjadi pilihan sederhana self-reward kebanyakan responden. Seperti Putri, seorang pegawai kantoran, baginya menikmati kopi sepulang kerja adalah ritual self-reward yang membantunya melepaskan penat dan menemukan kedamaian di tengah hiruk pikuk aktivitas kantor.

“Menikmati secangkir kopi di coffee shop bersama sahabat adalah momen yang sangat saya tunggu-tunggu. Itu seperti memberi saya sinyal bahwa saya telah menyelesaikan tugas-tugas saya dan sekarang waktunya untuk beristirahat dan menyegarkan pikiran” ujarnya (13/06/2024), mengutip RRI.

Bagi Putri, self-reward menjadi cara menghargai diri sendiri. Bukan hanya karena mencapai sesuatu atau keberhasilan atas hal yang direncanakan, namun merayakan diri sendiri yang telah berusaha keras dalam menjalankan keseharian.

Apa Pentingnya Self-Reward?

Dikutip dari The Academic Support Officer JMC Sydney, berdasarkan teori operant conditioning, ketika sebuah tindakan diikuti oleh hasil yang menyenangkan, manusia cenderung akan mengulanginya tindakan tersebut. Self-reward menimbulkan perasaan bahagia yang dapat meningkatkan motivasi pada saat bekerja maupun aktivitas lainnya.

Sejalan dengan menguatnya motivasi, memberikan hadiah kepada diri sendiri juga akan meningkatkan produktivitas. Merujuk pada studi yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, orang yang sering menerima hadiah langsung setelah menyelesaikan tugas-tugas kecil cenderung lebih menikmati pekerjaan mereka. Dengan kata lain, perasaan senang yang diperoleh dari self-reward akan berdampak pada meningkatnya produktivitas dan rasa puas saat dapat menyelesaikan sebuah pekerjaan.

Tidak hanya itu, self-reward ternyata dapat mengurangi tingkat stress. Menghadiahi diri sendiri dengan hal yang disenangi merupakan salah satu cara untuk mengurangi stres.

Namun tetap, terdapat rambu-rambu yang harus diperhatikan dalam menghadiahi diri sendiri. Kecenderungan self-reward tanpa kontrol yang bijak berpotensi memperbesar pengeluaran yang tidak direncanakan. Dalam jangka panjang, perilaku konsumtif impulsif ini dapat mengarah pada masalah finansial yang lebih serius.

Oleh karena itu, dalam self-reward perlu menetapkan target yang jelas atau kriteria sehingga dapat diberikan hadiah untuk diri sendiri.

Baca Juga: Benarkah Masyarakat Indonesia Gemar ke Kafe?

Sumber:

https://kedaikopi.co/flipbook/survei-perilaku-konsumsi-daya-beli-masyarakat-kelas-menengah/

https://jurnal.mediaakademik.com/index.php/jma/article/view/1388/1218

https://rsj.babelprov.go.id/content/bahagiakan-dirimu-dengan-self-reward

https://www.halodoc.com/artikel/ini-pentingnya-melakukan-self-reward-untuk-kestabilan-mental

https://rri.co.id/lain-lain/754167/nikmati-kopi-sebagai-self-reward

Penulis: wida sugito
Editor: Editor

Konten Terkait

Daftar Gereja Terbesar di Indonesia, Ada yang Bisa Tampung Puluhan Ribu Jemaat

Gereja Bethany di Surabaya menjadi gereja terbesar di Indonesia, dengan kapasitas hingga 35.000 jemaat.

Gelombang 4 Meter Ancam Sejumlah Perairan, BMKG Imbau Waspada Area Pelayaran

BMKG memantau GRANT kategori 1, gelombang 1,25–4 meter di pesisir selatan Indonesia.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook