Hingga tanggal 5 Februari 2025, sebanyak 44.260 siswa dari total 909.007 siswa yang memenuhi syarat telah menyelesaikan proses Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025.
Meskipun demikian, masih ada sejumlah sekolah yang lalai terkait pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), yang berpengaruh pada partisipasi dalam seleksi ini.
Baca Juga: Simak Kuota SNBP dan Daya Tampung SNPMB 2025, Lengkap dengan Syarat dan Jadwal Pelaksanaan
Jumlah Siswa yang Sudah Mendaftar SNBP
Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025 telah dimulai, dengan 44.260 siswa yang telah mendaftar hingga 5 Februari 2025 dari total 909.007 siswa yang memenuhi syarat. Meskipun demikian, ada penurunan signifikan dibandingkan dengan pendaftaran di tahun-tahun sebelumnya
Dari SNMPTN 2021, jumlah pendaftar tercatat konsisten naik. Pada 2021, sebanyak 593.667 siswa mendaftar, yang kemudian mengalami peningkatan pada tahun berikutnya menjadi 612.049 pendaftar.
Ketika berganti nama menjadi SNBP 2023, jumlah pendaftar meningkat lebih signifikan dengan 663.181 siswa, dan terus berkembang pada SNBP 2024, dengan jumlah mencapai 702.312 siswa.
Sempat Diberi Perpanjangan Waktu
Panitia SNPMB sempat memberi kesempatan bagi sekolah yang belum menuntaskan pengisian data untuk menyelesaikan proses tersebut hingga 5 Februari 2025 pukul 15.00 WIB, demi memberikan kesempatan pada siswa yang berprestasi untuk dapat mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri.
Beberapa sekolah yang sudah melengkapi siswa eligible, sudah melengkapi nilai, namun belum melakukan finalisasi, diberi perpanjangan waktu. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, mengungkapkan bahwa ada 373 sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi data.
Sekolah yang Belum Daftar PDSS Tidak Diakomodir
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh panitia SNPMB, sekolah yang belum menyelesaikan finalisasi PDSS pada waktu yang ditentukan tidak akan diakomodir dalam proses pendaftaran SNBP. Hingga batas waktu yang telah ditetapkan, hanya sekolah yang telah memfinalisasi data yang akan bisa mengikutsertakan siswa mereka dalam seleksi ini.
SMAN 1 Mempawah
Salah satu contoh nyata dari masalah yang timbul adalah di SMAN 1 Mempawah, Kalimantan Barat, di mana 115 siswa gagal mengikuti SNBP 2025. Hal ini disebabkan oleh kelalaian seorang oknum guru dalam mengisi PDSS.
Kejadian ini memicu aksi unjuk rasa dari para siswa yang merasa kecewa dan tidak puas karena sudah memenuhi syarat namun tidak dapat mengikuti seleksi. Menurut salah satu siswa, pengisian data PDSS sebenarnya sudah dimulai sejak Desember 2024, namun kurangnya perhatian dari pihak sekolah menyebabkan siswa gagal memanfaatkan kesempatan untuk mendaftar.
Penulis: Daffa Shiddiq Al-Fajri
Editor: Editor