Ini Dia Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Punya Anak

Pola pengasuhan anak penting dibicarakan agar orang tua terhindar dari kekhawatiran di masa depan.

Ini Dia Hal yang Perlu Disiapkan Sebelum Punya Anak Ilustrasi Anak Indonesia I Unsplash
Ukuran Fon:

Masalah populasi yang kian menurun di beberapa negara di dunia dan seruan untuk tidak ingin punya anak (childfree) menjadi hal yang lumrah. Namun di sisi lain, orang Indonesia masih memiliki keinginan untuk memiliki keturunan. Mengasuh anak adalah sebuah perjalanan kegembiraan, penuh tantangan dan pembelajaran. Gaya pengasuhan saat ini semakin mengikuti perkembangan zaman dan tentunya diiringi kekhawatiran orang tua terhadap risiko sosial dalam proses pendewasaan anak-anak.

Gen X percaya bahwa anak-anak adalah sumber keberuntungan. Hal ini diungkapkan Jakpat dalam laporan survei yang bertajuk Parenting Trends in Indonesia yang dirilis pada Jumat, (21/3/2025) lalu.

Survei online yang melibatkan 983 responden dengan status memiliki anak 50% dan single atau belum memiliki anak 50%, yang mewakili Generasi X, Milenial, hingga Generasi Z ini mengungkapkan, 38% responden ingin memiliki anak setelah menikah, 23% memilih untuk berembuk dengan pasangan mengenai keputusan untuk memiliki anak, dan 13% menunda memiliki anak setelah menikah.

Hampir semua responden ingin memiliki anak. Gen X, Milenial dan Gen Z menyatakan anak dapat membawa kebahagiaan sebanyak 59%. Separuh responden beranggapan bahwa anak juga dianggap membawa keberuntungan.

Alasan utama publik RI ingin punya anak adalah untuk melanjutkan keturunan | GoodStats
Alasan utama publik RI ingin punya anak adalah untuk melanjutkan keturunan | GoodStats

Dalam semua aspek, wanita cenderung lebih banyak mempertimbangkan dan mempersiapkan diri sebelum memiliki anak. Wanita menaruh perhatian yang lebih besar terhadap kesehatan fisik, emosi dan mental daripada pria. Namun baik pria maupun wanita, keduanya sepakat bahwa persiapan finansial adalah hal yang paling utama.

Persiapan finansial jadi hal utama yang harus dipersiapkan sebelum punya anak | GoodStats
Persiapan finansial jadi hal utama yang harus dipersiapkan sebelum punya anak | GoodStats

Media sosial memainkan peran penting dalam membentuk persepsi pengasuhan anak, di mana 64% responden mengakui gaya pengasuhan anak berasal dari media sosial. Akun media sosial dokter, psikolog dan website khusus pengasuhan anak (parenting) menjadi referensi yang lebih tepat dibandingkan akun media sosial selebriti untuk konteks pengasuhan anak.

“Aspek asuh dalam pola pengasuhan anak itu penting. Apakah pola asuh yang otoriter atau demokratis. Pola asuh harus dibicarakan antar orang tua sebelum punya anak atau ketika anak lahir akan diberi pengasuhan seperti apa. Oleh sebab itu perlu team work bersama pasangan,” tutur dr. Natasya Ayu Andamari, Sp. A seperti yang dikutip dari podcast Grace Tahir, Rabu (19/2/2025).

Kekhawatiran Orang Tua terhadap Anak Usia Remaja

Setiap orang tua menavigasi anak-anak dengan caranya masing-masing yang dipengaruhi oleh nilai-nilai pribadi, ekspektasi masyarakat, dan dinamika dalam keluarga. Proses menuntun anak-anak menuju tahap dewasa tak lepas dari berbagai kekhawatiran, antara lain:

Masalah Sosial

Tidak sedikit orang tua yang khawatir tentang perundungan (bullying). Sebagai orang tua, ketakutan utama ditujukan pada kurangnya sopan santun sebesar 94%, anak menjadi korban perundungan dengan 93%, anak menjadi pelaku perundungan dengan 91% dan terlibat perkelahian mencapai 89%.

Lebih dari 70% responden orang tua memilih pendidikan formal untuk memitigasi risiko sosial seperti memperluas interaksi, mempermudah adaptasi, dan mempertajam keterampilan sosial.

Penggunaan Obat Terlarang dan Merokok

Orang tua, terutama kalangan Ibu, sangat menjaga anak-anak dari penggunaan narkoba dan alkohol, di mana tingkat kekhawatiran di atas 90%. Sementara itu, merokok, menggunakan tato, dan tindik merupakan kekhawatiran yang persentasenya di bawah 90%.

Aktivitas Seksual dan Kesehatan Mental

Risiko sosial seperti aktivitas seksual pranikah, kehamilan yang tidak direncanakan, dan skandal seks turut menjadi kekhawatiran yang mencapai 95%, tertinggi dibanding kekhawatiran lainnya. Kesehatan mental dan keselamatan anak-anak, terutama risiko penculikan, juga menjadi perhatian utama.

Baca Juga: Kegiatan Parenting Lebih Berani Perempuan Dibanding Laki-laki

Penulis: Faizza Fontessa
Editor: Editor

Konten Terkait

Simak Performa E-Commerce Indonesia, Nilai Transaksi Capai Rp1.100 Triliun

Jumlah usaha e-commerce Indonesia naik 24% pada 2023, meski jumlahnya masih didominasi usaha non e-commerce.

Brand Kecantikan Lokal Geser Dominasi Brand Global pada 2024

Persaingan brand perawatan dan kecantikan lokal serta global kian memanas seiring dengan maraknya kehadiran e-commerce sebagai arena utama penjualan.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook