Domain menjadi tren investasi digital yang kembali ramai diperbincangkan belakangan ini. Sama halnya seperti properti, domain memiliki nilai tukar jual beli yang cukup tinggi di pasar sekunder, sehingga cukup banyak yang tertarik untuk menjadikannya sebagai aset investasi. Beberapa domain bahkan memiliki nilai jual yang terus meningkat secara signifikan.
Menurut Verisign Domain Name Industry Brief (Q2 2025), saat ini terdapat 371,7 juta domain aktif di seluruh dunia. Namun, hanya segilintir nama domain yang berhasil dibanderol dengan nilai jutaan dolar. Bahkan pada tahun 2019, salah satu domain berhasil terjual dengan nilai fantastis yakni 30 juta USD atau hampir 499 miliar rupiah. Lantas, domain apa saja yang berhasil mencetak rekor harga termahal sepanjang sejarah? Berikut daftar beberapa di antaranya.
Apa itu Domain dan Bagaimana Kegunaanya?
Domain merupakan alamat unik yang menjadi identitas sebuah website atau komputer. Domain sendiri biasanya berupa nama atau huruf yang digunakan sebagai pengganti alamat IP yang cenderung lebih panjang dan sulit diingat, dengan tujuan memudahkan pengguna untuk mengakses situs tertentu. Untuk website sendiri, nama domain yang biasanya diakhiri dengan berbagai ekstensi seperti .com, .net, .org, .id dan masih banyak lagi.
Umumnya, domain terdiri dari dua buah elemen utama yakni nama ekstensi dan nama itu sendiri. Misalnya untuk situs Youtube.com, artinya situs tersebut menggunakan nama situs dengan tambahan ekstensi .com dibelakangnya. Tanpa adanya nama domain, pengguna harus mengingat alamat IP dari situs yang ingin dituju dan cenderung lebih sulit karena terdiri dari susunan kata dan angka yang beragam. Sehingga bisa disimpulkan apabila domain berperan sebagai salah satu komponen penting dari sebuah situs.
10 Domain Termahal di Dunia
Melansir data DNJournal, pasar domain premium terus mencatat transaksi bernilai fantastis. Voice.com masih memegang rekor sebagai domain termahal di dunia dengan harga jual mencapai 30 juta dolar AS pada 2019. Disusul oleh Chat.com yang terjual 15,5 juta dolar AS pada 2023 dan NFTs.com senilai 15 juta dolar AS pada 2022, tren ini menunjukkan tingginya nilai kata kunci generik dan singkat di dunia digital.
Domain lain seperti Rocket.com (14 juta dolar AS, 2024) dan Sex.com (13 juta dolar AS, 2010) juga menunjukkan bagaimana kombinasi antara kata sederhana dan potensi branding global dapat meningkatkan harga jual secara signifikan. Bahkan hingga 2025, permintaan terhadap domain generik seperti Icon.com yang menembus 12 juta dolar AS menegaskan bahwa identitas digital kini menjadi aset investasi bernilai tinggi.
Peringkat sepuluh teratas domain dengan nilai jual tertinggi didominasi oleh nama-nama dengan ekstensi .com. Menunjukkan bahwa ekstensi tersebut menjadi favorit hingga saat ini. Sebuah studi dari GrowthBadger (2023) menunjukkan pengguna 33 kali lebih mungkin mengingat domain .com dibandingkan ekstensi lain seperti .io, .ai, atau .xyz. Kompetisi perebutan nama domain juga semakin ketat dengan nama pendek, kuat, serta generik yang menjadi rebutan para investor.
Sebuah laporan yang dipublikasi oleh Business Research menyebutkan, pasar nama domain global diperkirakan bernilai sekitar USD 9,98 miliar pada tahun 2025, dan diperkirakan akan tumbuh menjadi USD 10,49 miliar pada tahun 2026. Pasar ini diproyeksikan mencapai USD 15,77 miliar pada tahun 2035, dengan CAGR sebesar 5,1% dari tahun 2025 hingga 2035.
Mengapa Domain Dibanderol dengan Harga Mahal?
Tinggi rendahnya penawaran suatu domain sendiri dapat ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah penggunaan kata kunci generik atau keywords. Misalnya penggunaan kata Insurance, Sex, Travel dan banyak kata umum lainnya. Semakin banyak kata yang dicari pengguna pada mesin pencari seperti Google, Bing, Yahoo, dan lain-lain, maka semakin mahal juga kemungkinan nilai jual dari domain tersebut.
Oleh karena itu, domain dengan kata generik populer dianggap sebagai aset digital premium, sama halnya seperti lokasi strategis di dunia nyata yang memungkinkan lebih banyak pelanggan untuk berkunjung. Domain yang memiliki kata kunci yang relevan dengan situs tertentu juga memiliki nilai jual yang tinggi karena memiliki potensi bisnis besar, tanpa memerlukan branding tambahan.
Sebagai contoh, ketika seseorang memiliki domain seperti Insurance.com, pengguna akan langsung tahu jasa apa yang ditawarkan oleh situs tersebut karena domainnnya sudah relevan secara SEO atau sesuai dengan kata kunci utama. Jika Anda ingin memiliki domain yang seperti itu, Anda bisa mencarinya di sebuah platform yang bernama Domainpools.
Berbeda dengan domain yang mengandung unsur brand equity seperti Apple.com yang bernilai tinggi karena nama brand tersebut sudah menjadi merek raksasa di dunia teknologi. Kata kunci generik menciptakan traffic alami dari pencarian sekumpulan kata yang umum dan banyak dicari pengguna internet. Sehingga banyak perusahaan besar yang rela membayar mahal untuk langsung menguasai kata kunci tertentu di ranah digital.
Selain ditentukan oleh pemilihan kata, harga domain juga dipengaruhi oleh seberapa pendek jumlah huruf yang terkandung dalam namanya. Biasanya semakin pendek nama domain, semakin mudah pula pengguna untuk mengingat alamat situs yang ingin dituju. Hal tersebut tentu mempengaruhi nilai jual domain karena memungkinkan pengguna untuk berkunjung lebih banyak. Domain yang pendek, mudah dieja, dan mudah diingat dapat terjual dengan harga ratusan ribu dolar, misalnya Z.com yang berhasil terjual senilai $6,78 juta kepada GMO Internet perusahaan asal Jepang.
Meskipun demikian, domain dengan kata yang lebih sedikit seperti 1-6 kata, dianggap menjadi sangat langka karena hampir semuanya sudah terdaftar di internet. Pada tahun 2024, DomainTools mengamati lebih dari 106 juta domain baru, dengan rata-rata sekitar 289.000 domain setiap hari, menandakan adanya pertumbuhan masif pada bidang ini.
Karena kelangkaan itu, domain pendek dianggap seperti aset digital premium. Hal tersebut turut didukung dengan impresi domain pendek yang terlihat lebih profesional dan terpercaya, terutama bagi bisnis global. Seperti Zoom.com, Tesla.com, atau NFTs.com memberi kesan serius dan mapan, sementara domain panjang atau rumit sering tampak amatir.
Domain sebagai Aset Digital
Nilai sebuah domain tidak hanya ditentukan oleh panjang kata atau popularitas merek, tetapi juga mencerminkan potensi bisnis dan traffic internet yang sangat besar. Domain generik, pendek, dan mudah diingat menjadi aset digital premium yang banyak diburu investor karena mampu memberikan keuntungan jangka panjang, baik dari branding maupun visibilitas online.
Domain sendiri dapat dibeli oleh siapa saja termasuk individu, perusahaan, atau investor, dengan pembayaran dilakukan ke registrar domain resmi seperti GoDaddy atau Namecheap. Pemilik yang terdaftar memiliki hak penuh atas domain tersebut, meskipun pembayaran bisa dilakukan oleh pihak lain.
Pemilik nama domain sendiri, diharuskan mendaftarkan kepemilikannya melalui ICANN (Internet Corporation for Assigned Names and Numbers) sebagai pihak yang bertanggung jawab dalam mengatur hak dan kepemilikan domain. Selain itu, domain juga, tidak boleh digunakan untuk penipuan, pelanggaran hak cipta, atau kegiatan ilegal. Segala bentuk aturan terkait telah diatur di dalam UDRP atau Uniform Domain-Name Dispute-Resolution Policy. Jadi bagaimana, apakah kamu tertarik untuk mencoba investasi domain?
Jadi tunggu apalagi, segera ambil domain yang Anda inginkan di https://domainpools.com/pilih-nama-domain-untuk-startup-ideal-anda/ .
Sumber:
https://www.dnjournal.com/archive/domainsales/dnjournal-all-time-top-20-cash-domain-sales.htm
https://growthbadger.com/top-level-domains/?utm
https://www.businessresearchinsights.com/market-reports/domain-name-market-121120
https://www.nominus.com/blog/com-still-rules-in-2025
https://www.domaintools.com/resources/blog/dti-inaugural-domain-intelligence-report-summary
Penulis: Emily Zakia
Editor: Muhammad Sholeh
