Smartphone telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Lebih dari sekadar alat komunikasi, perangkat ini berperan penting dalam berbagai aspek aktivitas sehari-hari, mulai dari bekerja, belajar, hingga mengakses hiburan dan layanan digital.
Persaingan industri smartphone pun kian sengit. Berbagai merek berlomba menghadirkan inovasi, desain menarik, dan performa tinggi dengan harga kompetitif.
Laporan riset pasar Omdia mengungkapkan bahwa pasar smartphone di Indonesia melemah 1% pada Kuartal II 2025 dengan pengiriman sebesar 25 juta unit. Hal ini utamanya dipengaruhi oleh ketidakpastian kondisi ekonomi. Sebagai informasi, pengiriman yang dihitung di sini hanya ke Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Di Indonesia, Xiaomi menjadi merek dengan pangsa pasar terbesar, mencapai 21% pada Kuartal II 2025.
Xiaomi sukses mempertahankan dominasinya sejak Kuartal I 2025, membuktikan diri sebagai merek terpercaya di Indonesia. Posisi kedua diisi oleh smartphone dari Transsion dengan pangsa pasar 20%. Peringkatnya masih sama seperti kuartal lalu.
Adapun di urutan ketiga ada Samsung dengan pangsa pasar 18%, merebut posisi Oppo yang kini turun di posisi keempat dengan 14%. Vivo melengkapi lima besar dengan menguasai 13% pasar.
Tidak hanya di Indonesia, Xiaomi juga jadi merek terlaris di Malaysia (20%), mengalahkan Samsung (16%), Vivo (12%), Oppo (12%), dan Transsion (12%).
Sementara itu, Vietnam lebih didominasi Samsung (26%), sedangkan Thailand didominasi Oppo (22%) dan Filipina oleh Transsion (37%).
Secara keseluruhan, Xiaomi masih menjadi merek dengan pengiriman tertinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah mencapai 4,7 juta unit, menguasai 19% pangsa pasar. Xiaomi sukses merebut kembali posisi puncak sejak 2021 lalu.
“Performa Xiaomi di Kuartal II 2025 dipengaruhi oleh ekspansi channel konsumen langsung dan operator, menciptakan fondasi solid untuk memasarkan sub-brandnya. Pengiriman POCO melonjak lebih dari dua kali lipat, dengan seri premium Xiaomi 15 naik 54% dibanding tahun lalu, sebuah capaian besar untuk brand yang dipandang sebagai budget flagship,” tutur manajer riset Omdia Le Xuan Chiew (13/8/2025).
Menyusul Xiaomi, Transsion menguasai 18% pangsa pasar, diikuti Samsung (17%), Oppo (14%), Vivo (11%), Realme (7%), Apple (6%), Honor (5%), dn merek lain.
Analis Senior Omdia Shen Win Chow turut menambahkan bahwa TikTok Shop berpengaruh besar dalam membuka peluang penghasilan baru di pasar Asia Tenggara.
“Platform tersebut kini bekerja sama langsung dengan penjual dan brand lokal, menekankan investasi dalam membangun kerja sama dan mengotorisasi brand, mirip Shopee dan Lazada dulu,” tuturnya.
Pertumbuhan TikTok Shop ini akan mendorong pasar smartphone yang semakin kompetitif pada kuartal berikutnya.
Baca Juga: Ini Top 3 Brand Smartphone Pilihan Warga Indonesia 2025
Sumber:
https://omdia.tech.informa.com/pr/2025/aug/xiaomi-regains-sea-smartphone-crown-after-a-four-year-gap-amid-a-flat-market
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor