Pada 14 Juni, Indonesia mencatatkan kasus harian terkonfirmasi covid-19 tertinggi sejak dua bulan terakhir, yakni sebanyak 930 kasus. Hal ini membuat jumlah kasus covid-19 di Indonesia hingga 14/6 berjumlah 6.062.009 kasus dan memiliki kasus aktif sebanyak 5.298 kasus.
Meskipun kasus covid-19 di Indonesia sedang mengalami kenaikan khususnya dalam dua pekan terakhir, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto menyebut perkembangan covid-19 di Indonesia masih terkendali.
“Pada ratas evaluasi PPKM, tadi disampaikan bahwa kalau kita lihat kasus yang ada di Indonesia itu, relatif secara keseluruhan masih dalam tahap yang baik dibandingkan dengan berbagai negara lain,” ucap Airlangga dalam keterangan pers Menteri terkait Rapat Terbatas Evaluasi PPKM dilansir kanal YouTube Sekretariat Presiden (13/6).
Secara rincian, Airlangga menyebut bahwa Jumlah kasus harian covid-19 di Indonesia masih berada di kisaran 574 kasus per hari, sedangkan Australia bisa mencapai 16 ribu kasus, India 8.500 ribu kasus, Thailand 2.400 kasus, hingga Malaysia sebanyak 1.700 kasus per harinya. Pada tingkat kesembuhan nasional pun, Indonesia telah mencapai 97 persen dan angka kematian berada di angka 2,58 persen.
Di kawasan ASEAN sendiri, jumlah kasus covid-19 Indonesia berada di peringkat kedua setelah Vietnam yang mencatat 10.731.812 kasus. Di bawah Indonesia terdapat Malaysia dan Thailand yang masing-masing negara mencatat 4.526.298 kasus dan 4.486.664 kasus.
Filipina menjadi negara yang berada di posisi kelima dengan 3.693.222 kasus, diikuti oleh Singapura dengan 1.341.256 kasus. Sementara itu, empat negara ASEAN lainnya mencatat total kasus di bawah 1 juta, yakni Myanmar (613.452), Laos (210.147), Brunei Darussalam (153.093), dan Kamboja (136.262).
Apabila ditotal, jumlah kasus covid-19 di kawasan ASEAN berjumlah 31.953.285 kasus. Angka ini menyumbang sekitar 5,96 persen dari total kasus dunia yang mencapai 536 juta kasus.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut Pemerintah RI akan terus mengantisipasi lonjakan kasus dan mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi booster dan disiplin dalam penggunaan protokol kesehatan.
“Bapak Presiden juga memberikan arahan agar booster ini bisa mudah diterima oleh teman-teman, setiap acara-acara besar kalau bisa diwajibkan untuk menggunakan booster. Sehingga bisa memastikan teman-teman yang mengikuti acara dengan kerumunan besar itu relatif aman,” kata Budi dalam keterangan pers (13/6).
“Tidak ada ruginya kita bersikap hati-hati dan waspada, malah itu benar-benar bisa melindungi kita dan orang lain dan bisa menjaga kesinambungan dari pertumbuhan ekonomi kita,” lanjutnya.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya