Saat ini, perkembangan teknologi digital semakin bertumbuh pesat, belanja online menjadi sebuah tren bagi banyak orang dengan berbagai pilihan platform yang ada. Apapun bisa dibeli secara online, konsumen bebas untuk berbelanja sesuai dengan kebutuhan mereka.
Namun, tidak semua platform dapat menawarkan daya tarik yang sama. Terdapat beberapa platform belanja online yang berhasil menarik perhatian konsumen dengan adanya fitur unggulan dan berbagai penawaran menarik.
Survei yang dilakukan oleh Populix pada Juli 2023 menelusuri kebiasaan masyarakat Indonesia dalam berbelanja online untuk dapat memahami perilaku, motivasi, serta faktor yang mempengaruhi pemilihan platform belanja online, khususnya pada produk elektronik, rumah tangga, dan kesehatan.
“Saat ini, masyarakat Indonesia cenderung memilih untuk berbelanja produk elektronik, rumah tangga, dan kesehatan melalui e-commerce (belanja online). Di era persaingan yang semakin ketat di dunia perdagangan online, kepercayaan menjadi faktor utama yang memengaruhi pilihan konsumen terhadap platform e-commerce yang mereka gunakan,” tutur Head of Research Populix Indah Tanip.
Tiga platform belanja online yang paling populer di kalangan masyarakat Indonesia untuk membeli produk elektronik, rumah tangga, dan kesehatan adalah Tokopedia (44%), Shopee (40%), dan Lazada (11%).
Pemicu Konsumen Memilih Belanja Online
Belanja online dapat mempermudah transaksi di era digital melalui model penjualan berbasis mobile. Fitur pencarian yang lengkap dengan berbagai kategori produk dan beragam fitur menarik memberikan kemudahan bagi konsumen.
Salah satu faktor yang menjadi pemicu masyarakat berbelanja online adalah adanya kenyamanan, di mana konsumen dapat berbelanja kapan saja dan di mana saja, sangat cocok bagi mereka yang memiliki aktivitas padat.
Harga juga menjadi faktor pertimbangan yang penting karena produk di toko online sering kali lebih murah dibandingkan toko fisik. Belum lagi ada penawaran flash sale yang dapat menguntungkan konsumen.
Sejalan dengan itu, survei Populix menyebutkan bahwa alasan utama masyarakat belanja online adalah karena efisiensi waktu dan tenaga (79%). Faktor harga seperti adanya promo gratis ongkir (72%) juga turut dipertimbangkan.
Belanja Online dapat Menjadi Kebiasaan Impulsif
Meskipun belanja online menawarkan banyak keuntungan, seperti kemudahan, aksesibilitas, serta penawaran harga yang lebih rendah dibandingkan toko fisik, belanja online dapat menjadi kebiasaan yang buruk jika dilakukan secara berlebihan.
Salah satu kebiasaan buruk yang terjadi adalah dapat menyebabkan sikap impulsif, konsumen sering kali membeli tanpa pertimbangan matang karena adanya kemudahan akses dan promosi terus menerus.
Selain itu, belanja online yang berlebihan dapat memicu masalah keuangan, sebab perilaku impulsif sering kali mengakibatkan pengeluaran yang tidak terkendali. Kecanduan belanja online juga mempengaruhi kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang.
Baca Juga: Platform Belanja Online yang Paling Disukai Masyarakat saat Ramadan
Penulis: Ucy Sugiarti
Editor: Editor