Dalam mewujudkan upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045, pemerintah menargetkan alokasi anggaran untuk pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau proporsinya sekitar 20% pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024.
Mengutip Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), anggaran tersebut terbagi dengan rincian Rp237,3 triliun untuk belanja pemerintah pusat, Rp346,6 triliun untuk transfer ke daerah dan pembiayaan investasi sebesar Rp77,0 triliun.
Sebagai informasi, angka alokasi anggaran pendidikan tahun 2024 tercatat naik sebanyak Rp52,5 triliun dibandingkan tahun 2023 yang sebesar Rp608,3 triliun. Angkanya juga dilaporkan lebih besar dari tahun 2022 lalu yang hanya mencapai Rp480,3 triliun.
Adapun penyediaan anggaran pendidikan sebesar itu merupakan salah satu strategi jangka menengah dalam upaya transformasi ekonomi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa strategi jangka menengah difokuskan pada lima agenda.
“5 agenda itu yakni mewujudkan sumber daya manusia unggul yang produktif, inovatif, sejahtera, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial, termasuk penguatan perlindungan pekerja migran Indonesia,” papar Jokowi dikutip dari Kemendikbudristek.
Lebih lanjut, Jokowi juga meminta semua pihak agar mampu memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi di masa depan.
“Revolusi mental tidak boleh berhenti agar SDM kita produktif, inovatif, berdaya saing global, berintergritas, dengan tetap menjaga jati diri budaya bangsa,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa upaya peningkatan kualitas SDM di Indonesia akan berfokus pada sejumah isu, yakni peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan, pemerataan kualitas pendidikan melalui peningkatan distribusi guru dan sarana prasarana pendidikan, serta peningkatan kualitas PAUD.
Selain itu, Jokowi melanjutkan sederet upaya lainnya, yaitu peningkatan akses pendidikan di seluruh jenjang pendidikan, peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang kegiatan pendidikan terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan, serta penguatan konektivitas vokasi dengan pasar kerja.
Mengutip Tirto.id, di sisi lain Jokowi menegaskan pula bahwa pemerintah akan berkomitmen untuk mendorong investasi di bidang pendidikan di masa depan melalui sejumlah upaya.
“Pemerintah juga berkomitmen untuk memperkuat investasi di bidang pendidikan, antara lain dengan mendukung perluasan program beasiswa, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi,” jelasnya.
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya