Tingkat Pendidikan Pemuda Indonesia 2024, Mayoritas Lulusan SMA Sederajat

Menurut data BPS, mayoritas pemuda Indonesia merupakan lulusan SMA sederajat dengan persentase sebesar 40,94%.

Tingkat Pendidikan Pemuda Indonesia 2024, Mayoritas Lulusan SMA Sederajat Ilustrasi Pemuda Indonesia | iStock
Ukuran Fon:

Pendidikan menjadi kebutuhan dasar yang wajib dipenuhi setiap orang semasa hidup. Di Indonesia, masyarakat diberikan kesempatan untuk menempuh pendidikan wajib mulai dari SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK.

Meskipun begitu, masih terdapat masyarakat yang belum mampu menyelesaikan tingkat pendidikan hingga SMA/SMK sederajat.

Menurut data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), hanya 66,8% penduduk Indonesia yang berhasil menamatkan pendidikan hingga jenjang SMA/SMK sederajat.

Di kalangan pemuda sendiri, tingkat pendidikan menjadi aspek penting, terutama dalam mencari pekerjaan hingga menentukan karier. Tingkat pendidikan pemuda dapat dilihat dari jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan, ditandai dengan kepemilikan ijazah/STTB.

Tingkat Pendidikan Pemuda Indonesia 2024 | GoodStats

Berdasarkan data BPS tersebut, pada tahun 2024, mayoritas pemuda Indonesia merupakan lulusan SMA/SMK sederajat dengan persentase sebesar 40,94%. Dengan kata lain, dua dari lima pemuda Indonesia adalah tamatan SMA/SMK sederajat.

Selanjutnya, tingkat pendidikan pemuda Indonesia terbanyak juga merupakan lulusan SMP sederajat dengan persentase sebesar 36,06%. Di urutan ketiga, sebesar 11,36% pemuda Indonesia merupakan lulusan Perguruan Tinggi (PT).

Sebanyak 9,68% responden memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SD sederajat. Sementara itu, masih terdapat pemuda yang tidak pernah bersekolah/tidak tamat SD dengan proporsi sebesar 1,99%.

Data tersebut menunjukkan bahwa masih banyak pemuda Indonesia yang belum bisa menyelesaikan pendidikan hingga ke tingkat SMA/sederajat. Mengutip dari Jurnal Pendidikan Tambusai, terdapat beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan, salah satunya biaya pendidikan yang terlalu mahal.

Adanya stratifikasi di bidang pendidikan membuat masyarakat dengan tingkat ekonomi bawah kesulitan dalam melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Pemerintah Perluas Program Wajib Belajar 12 Tahun

Untuk memastikan setiap warganya mampu mengenyam pendidikan, pemerintah berencana memperluas program wajib belajar 12 tahun menjadi 13 tahun. Sebelumnya, program wajib belajar 12 tahun terdiri dari masa belajar SD sederajat selama 6 tahun, SMP sederajat 3 tahun, dan SMA sederajat selama 3 tahun.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengatakan bahwa program ini akan diatur dalam Rancangan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (RUU Sisdiknas).

“Saat ini, rata-rata lama sekolah di Indonesia baru mencapai 8, 9 tahun atau setara dengan kelas tiga SMP. Sementara itu, angka harapan lama sekolah sudah mencapai 13, 21 tahun,” kata Hetifah, seperti yang dilansir dari Satu Indonesia (8/5/2025).

Dalam rancangan ini, Hetifah menjelaskan bahwa Panja RUU Sisdiknas akan menerima masukan, salah satunya terkait pengelolaan PAUD yang terstruktur.

Baca Juga: Upaya Membangun Pendidikan yang Merata: Hanya 66% Warga Indonesia yang Lulus Hingga Jenjang SMA

Sumber:

https://satuindonesia.co.id/2025/05/08/bukan-12-tahun-lagi-program-wajib-belajar-akan-menjadi-13-tahun-dan-diatur-di-ruu-sisdiknas/  

https://www.bps.go.id/id/publication/2024/12/31/b2dbaac4542352cea8794590/statistik-pemuda-indonesia-2024.html

https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MTk4MSMy/tingkat-penyelesaian-pendidikan-menurut-jenjang-pendidikan-dan-wilayah.html  

Penulis: Salamah Harahap
Editor: Editor

Konten Terkait

10 Rekomendasi Jaket Motor Terbaik untuk Pria yang Hobi Touring

Buat kamu yang hobi touring, berikut ini ada 10 rekomendasi jaket motor yang bisa menemani perjalananmu.

Mengetahui Harga dan Konsep Naming Rights Stasiun MRT di Indonesia

PT KAI batalkan kerja sama naming rights Batik Trusmi, munculkan pertanyaan harga stasiun MRT.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook