Masa jabatan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, akan segera berakhir setelah sebelumnya terpilih sebagai Presiden RI pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dan terpilih kembali pada Pilpres 2019 untuk periode kedua.
Dalam keterangannya, pada saat pembukaan Workshop dan Rakernas PAN di Semarang, Minggu (26/2) silam, Presiden Joko Widodo sendiri mengklaim banyak perubahan yang terjadi di Indonesia, semasa 8 tahun dirinya menjabat sebagai kepala negara.
"Kita sudah bekerja 8 tahun, semuanya sudah banyak perubahan-perubahan yang kita lakukan. Sehingga ke depan, harus kita lanjutkan perubahan-perubahan yang telah kita lanjutkan," ungkap Jokowi, dikutip dari CNBC Indonesia.
Hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk “Survei Nasional: Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas” pada 3-5 Desember 2023 lalu dengan melibatkan sebanyak 1.426 responden, menunjukan bahwa secara keseluruhan 76% masyarakat memang merasa sangat puas dan cukup puas dengan kinerja Jokowi per Desember 2023.
Angka approval rating terhadap Jokowi ini naik dari hasil survei sebelumnya sebesar 70%.
Menilik dari alasan kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi, berdasarkan sumber data yang sama, mayoritas merasa puas karena Jokowi dinilai banyak memberi bantuan kepada rakyat kecil, membangun infrastruktur, dan kinerja yang bagus.
Adapun alasan masyarakat yang merasa kurang dan tidak puas sama sekali dengan kinerja Jokowi sebagian besar karena merasa bantuan yang diberikan tidak merata, kinerja buruk, dan harga kebutuhan pokok yang meningkat semasa jabatannya.
Hasil survei yang dilakukan oleh lembaga survei Indo Barometer pada 2020 lalu terkait kepemimpinan Indonesia juga menunjukan bahwa Jokowi merupakan presiden kedua yang paling disukai oleh masyarakat sebesar 23,4 persen, lebih disukai dari Soekarno sebesar 23,3 persen, tapi belum mengalahkan Soeharto sebesar 23,8 persen.
Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya