Penutupan TikTok Shop di Indonesia beberapa waktu terakhir menuai banyak sekali pro dan kontra. Pada saat itu, Presiden RI Joko Widodo menilai bahwa penutupan ini dinilai sebagai usaha untuk menyelamatkan UMKM yang terpuruk pendapatannya akibat masa pandemi Covid-19.
"Itu berefek pada UMKM, pada produksi di usaha kecil, usaha mikro dan juga pada pasar. Pada pasar, di beberapa pasar sudah mulai anjlok menurun. Mestinya ini kan dia itu sosial media, bukan ekonomi media," kata Joko Widodo dalam sebuah keterangan yang dimuat oleh CNN Indonesia.
Penutupan ini membuat optimisme akan melesatnya pendapatan TikTok Shop meredup seketika. Beberapa penjual di TikTok Shop harus memutar otak untuk memindahkan moda penjualannya ke platform lain untuk mempertahankan perputaran uang.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki mengatakan bahwa sebenarnya TikTok Shop dapat kembali beroperasi di tanah air, asalkan mengikuti segala aturan maupun regulasi perizinan yang berlaku. Ia menyatakan bahwa e-commerce haruslah mampu memisahkan antara media sosial dengan pusat perdagangan daring. Standarisasi produk juga menjadi hal yang digarisbawahi olehnya.
"Supaya tidak ada lagi konsumen yang tertipu dengan membeli barang murah, tapi kualitasnya rendah. Karena itu, mereka (TikTok Shop) harus mengurus izinnya lagi," kata Teten Masduki yang dimuat oleh Detik.
Ingin Buka Lagi, TikTok Disebut Gandeng Tokopedia
Sebuah sumber yang berasal dari media Bloomberg menyatakan bahwa terdapat kabar dibukanya kembali TikTok SHop di tanah air. Kali ini, TikTok direncanakan akan melakukan merger dengan e-commerce besar di Indonesia, Tokopedia.
Kerja sama ini akan bermodel joint venture atau usaha patungan untuk mempermudah jalannya kerja sama. Rencana kerja sama TikTok dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk ini dikabarkan akan dilakukan dalam waktu dekat.
Apabila kerja sama ini dilakukan, nilai transaksi yang ditargetkan sangatlah fantastis. Merger TikTok dan Tokopedia dikabarkan akan menghasilkan nilai transaksi total senilai Rp610 triliun. Angka ini dinilai akan mampu menyalip Shopee yang saat ini menjadi jawara e-commerce Indonesia.
Sempat Buka Setahun, Nilai Transaksi TikTok Shop Dulu Langsung Rp40 Triliun
Kami mengumpulkan data mengenai nilai transaksi e-commerce Indonesia pada tahun 2022, dan terdapat fakta menarik yang bisa dicermati.
Shopee, sebagai salah satu platform e-commerce terkemuka tanah air, mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp280 triliun. Di sisi lain, Tokopedia mengikuti dengan angka yang tidak jauh berbeda, mencapai Rp278 triliun. Kedua raksasa e-commerce ini menjadi pilar utama dalam ekonomi digital Indonesia.
Tidak hanya itu, Lazada dan Bukalapak turut menyumbangkan nilai transaksi yang tinggi, masing-masing mencapai Rp75 triliun.
Fenomena menarik lainnya adalah kemunculan Tiktok Shop dalam daftar tersebut dengan nilai transaksi sebesar Rp40 triliun. Keberhasilan Tiktok Shop menunjukkan bahwa platform ini langsung bisa membukukan transaksi sebanyak itu, bahkan pada saat TikTok Shop baru berdiri selama satu tahun.
Blibli, dengan nilai transaksi Rp30 triliun, memberikan transaksi tambahan dalam ekosistem e-commerce di Indonesia. Menjadi menarik karena Blibli berada di bawah TikTok Shop, padahal perusahaan ini telah didirikan sejak tahun 2011.
Sebagai negara yang terus beradaptasi dengan perubahan global, Indonesia telah membuktikan diri sebagai pemain yang mampu bersaing di tingkat internasional.
Kehadiran wacana merger TikTok dengan Tokopedia diharapkan akan membuka keran perputaran uang di Indonesia, yang tetap sesuai aturan main dalam bentuk regulasi pemerintah.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Editor