Ridwan Kamil telah didapuk untuk berlaga di DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang. Bersama Suswono, RK didukung oleh koalisi raksasa KIM Plus dalam kontestasi kali ini.
Sebelumnya, nama RK memiliki elektabilitas cukup tinggi di Jawa Barat. Setelah dipastikan tak kembali mencalonkan diri di daerah petahananya, siapa yang saat ini memimpin elektabilitas Gubernur Jabar?
KPU Jawa Barat telah menyatakan bahwa 4 bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur telah memenuhi syarat administrasi. Keempat bakal calon pasangan tersebut adalah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie, Acep Adang dan Gitalis Dwi Natarina, serta Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja.
Pasangan Dedi dan Erwan berasal dari koalisi raksasa yang terdiri atas Gerindra, Golkar, Demokrat, Perindo, PSI, PAN, Garuda, PBB, Gelora, PKN, Partai Ummat, dan Partai Buruh.
Sementara itu, pasangan Syaikhu dan Ilham diusung oleh PKS, Nasdem, dan PPP. Pasangan Acep dan Gitalis diusung oleh PKB, lalu pasangan Jeje dan Ronal diusung oleh PDI-Perjuangan.
Jawa Barat merupakan provinsi terbesar dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 35,7 juta. Menurut Indikator Politik Indonesia, hasil Pilkada mendatang akan sangat menentukan arah politik provinsi tersebut.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan dalam simulasi terbuka 8 calon di atas, Dedi Mulyadi menempati posisi pertama dengan suara 74%. Ini membuatnya jauh memimpin dibandingkan nama-nama calon lainnya. Pada posisi kedua, Ahmad Syaikhu memperoleh 10,2%. Sisanya terbagi untuk calon lainnya dengan perolehan suara kurang dari 2%.
Dalam simulasi empat nama bakal calon gubernur, Dedi Mulyadi tetap memimpin dengan suara 77,3%. Banyak responden menyebut Dedi sebagai pribadi yang perhatian kepada rakyat.
Selain itu, tingginya perolehan Dedi disebabkan ketidaktahuan masyarakat akan nama calon lain, pengalamannya yang baik di pemerintahan, sudah ada bukti kerja nyata, tegas, dan bersih dari praktik KKN.
Bakal calon gubernur lainnya, Acep Adang banyak dipilih karena masyarakat mengaku belum mengetahui nama calon lainnya. Begitupun yang terjadi pada pemilih Jeje Wiradinata. Sementara itu, pemilih Ahmad Syaikhu paling banyak memilihnya karena berasal dari partai yang didukung pemilih tersebut.
Jika Simulasi Berpasangan, Bagaimana Hasilnya?
Dengan performa personal yang sangat tinggi, simulasi pasangan Dedi dan Erwan juga memperoleh suara paling banyak. Jumlahnya lebih dari 70%. Bahkan dalam simulasi tersebut, 73,1% masyarakat dalam survei menyatakan kecil dan sangat kecil kemungkinannya untuk mengubah pilihan.
Survei yang sama menunjukkan bahwa pasangan Dedi dan Erwan tercatat paling banyak melakukan sosialisasi, baik itu secara tatap muka, melalui TV, berita daring, media sosial, maupun baliho atau spanduk.
Akan tetapi, banyak masyarakat dalam survei yang ternyata tidak mengetahui soal sosialisasi yang dilaksanakan para pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.
Baca Juga: Pilgub Jakarta 2024: Tiga Paslon Terdaftar, Siapa yang Bakal Dapat Suara Pendukung Anies?
Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor