Tanpa RK, Siapa yang Memimpin Elektabilitas Gubernur Jabar?

Tanpa RK, ini dia elektabilitas dari Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat. Siapa yang tertinggi?

Tanpa RK, Siapa yang Memimpin Elektabilitas Gubernur Jabar? Ilustrasi Pemungutan Suara | Rawf8/iStock

Ridwan Kamil telah didapuk untuk berlaga di DKI Jakarta pada Pilkada 2024 mendatang. Bersama Suswono, RK didukung oleh koalisi raksasa KIM Plus dalam kontestasi kali ini.

Sebelumnya, nama RK memiliki elektabilitas cukup tinggi di Jawa Barat. Setelah dipastikan tak kembali mencalonkan diri di daerah petahananya, siapa yang saat ini memimpin elektabilitas Gubernur Jabar?

KPU Jawa Barat telah menyatakan bahwa 4 bakal calon pasangan gubernur dan wakil gubernur telah memenuhi syarat administrasi. Keempat bakal calon pasangan tersebut adalah Dedi Mulyadi dan Erwan Setiawan, Ahmad Syaikhu dan Ilham Akbar Habibie, Acep Adang dan Gitalis Dwi Natarina, serta Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja.

Pasangan Dedi dan Erwan berasal dari koalisi raksasa yang terdiri atas Gerindra, Golkar, Demokrat, Perindo, PSI, PAN, Garuda, PBB, Gelora, PKN, Partai Ummat, dan Partai Buruh.

Sementara itu, pasangan Syaikhu dan Ilham diusung oleh PKS, Nasdem, dan PPP. Pasangan Acep dan Gitalis diusung oleh PKB, lalu pasangan Jeje dan Ronal diusung oleh PDI-Perjuangan.

Jawa Barat merupakan provinsi terbesar dengan Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 35,7 juta. Menurut Indikator Politik Indonesia, hasil Pilkada mendatang akan sangat menentukan arah politik provinsi tersebut.

Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan dalam simulasi terbuka 8 calon di atas, Dedi Mulyadi menempati posisi pertama dengan suara 74%. Ini membuatnya jauh memimpin dibandingkan nama-nama calon lainnya. Pada posisi kedua, Ahmad Syaikhu memperoleh 10,2%. Sisanya terbagi untuk calon lainnya dengan perolehan suara kurang dari 2%.

Dalam simulasi empat nama bakal calon gubernur, Dedi Mulyadi tetap memimpin dengan suara 77,3%. Banyak responden menyebut Dedi sebagai pribadi yang perhatian kepada rakyat.

Selain itu, tingginya perolehan Dedi disebabkan ketidaktahuan masyarakat akan nama calon lain, pengalamannya yang baik di pemerintahan, sudah ada bukti kerja nyata, tegas, dan bersih dari praktik KKN.

Bakal calon gubernur lainnya, Acep Adang banyak dipilih karena masyarakat mengaku belum mengetahui nama calon lainnya. Begitupun yang terjadi pada pemilih Jeje Wiradinata. Sementara itu, pemilih Ahmad Syaikhu paling banyak memilihnya karena berasal dari partai yang didukung pemilih tersebut.

Jika Simulasi Berpasangan, Bagaimana Hasilnya?

Dengan performa personal yang sangat tinggi, simulasi pasangan Dedi dan Erwan juga memperoleh suara paling banyak. Jumlahnya lebih dari 70%. Bahkan dalam simulasi tersebut, 73,1% masyarakat dalam survei menyatakan kecil dan sangat kecil kemungkinannya untuk mengubah pilihan.

Hingga saat ini, pasangan Dedi-Erwan sangat mendominasi I GoodStats
Hingga saat ini, pasangan Dedi-Erwan sangat mendominasi I GoodStats

Survei yang sama menunjukkan bahwa pasangan Dedi dan Erwan tercatat paling banyak melakukan sosialisasi, baik itu secara tatap muka, melalui TV, berita daring, media sosial, maupun baliho atau spanduk.

Akan tetapi, banyak masyarakat dalam survei yang ternyata tidak mengetahui soal sosialisasi yang dilaksanakan para pasangan bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat tersebut.

Baca Juga: Pilgub Jakarta 2024: Tiga Paslon Terdaftar, Siapa yang Bakal Dapat Suara Pendukung Anies?

Penulis: Ajeng Dwita Ayuningtyas
Editor: Editor

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook