Jawa Tengah diprediksi akan menjadi provinsi dengan jumlah tujuan pemudik terbanyak pada masa libur Lebaran 2023 (Idulfitri 1444H). Hal tersebut disampaikan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI melalui survei yang telah dilakukan oleh Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub mengenai potensi pergerakan mudik Lebaran 2023 yang dirilis pada Senin (6/3) lalu.
Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, BKT Kemenhub rutin melakukan survei mengenai potensi pergerakan masyarakat menjelang masa mudik 2023. Adapun survei tersebut dilakukan untuk menjadi dasar dan masukan penyiapan rencana operasi (renops) penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun 2023 yang dilkukan Kemenhub dan lembaga lainnya.
Salah satu hal yang menjadi sorotan utama pada hasil survei ini adalah mengenai gambaran umum potensi pergerakan masyarakat pada masa mudik 2023. BKT Kemenhub mengungkapkan, akan ada pergerakan dari sekitar 123,8 juta orang pada masa tersebut.
Jika dipersentasekan, angka tersebut berarti mencakup sekitar 45,8% dari total penduduk Indonesia. Angka ini meningkat sekitar 14,2% dari prediksi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2022 lalu yang mencapai 85,5 juta orang.
Jawa Tengah berpotensi didatangi 32,75 juta orang pada masa mudik 2023
Selain angka keseluruhan pergerakan masyarakat pada masa mudik 2023, salah satu hal yang menarik dari survei yang digarap oleh BKT Kemenhub ini adalah mengenai daerah-daerah yang berpotensi menjadi tujuan utama para pemudik pada masa mudik 2023. Hasilnya, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan potensi tujuan mudik terbanyak dari para pemudik, yakni 32,75 juta orang atau sekitar 26,45% dari total pergerakan masyarakat.
Angka potensi yang tinggi ini membuat seluruh stakeholders terkait harus menyiapkan segala kebijakan agar para pemudik dapat melaksanakan mudik dengan aman dan nyaman. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sendiri beberapa waktu lalu telah melakukan rapat koordinasi mengenai beberapa isu penting, khususnya terkait pergerakan pemudik pada masa mudik 2023.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Jawa Tengah akan kedatangan sekitar 12 juta pemudik yang melintas Jawa Tengah. Angka ini naik sekitar 13,38% dari jumlah pemudik yang melintas pada 2022 lalu. Untuk itu, Ganjar meminta kepada seluruh pihak terkait untuk siaga hingga Lebaran nanti untuk dapat mengelola arus mudik agar dapat berjalan lebih baik.
"Saya mintakan untuk semua siaga sampai dengan Lebaran nanti. Membuat simulasi agar bisa mengelola arus mudik yang diperkirakan sampai 12 juta yang akan masuk ke Jawa Tengah. Jadi, ini persiapan-persiapan yang harus saya kira, jauh lebih dini akan lebih baik," kata Ganjar dilansir situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (8/3).
Tak hanya itu, Solo sebagai salah satu kota di Jawa Tengah sendiri juga telah menyiapkan ragam upaya untuk menghadapi pemudik pada masa mudik 2023. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo berencana akan menyiagakan personel untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pemudik yang melintas di Solo, khususnya pada daerah-daerah wisata.
"Untuk pemudik ke Kota Solo diprediksi meningkat dibandingkan tahun lalu, sebabnya sudah tidak ada pembatasan perjalanan. Kami dari Dishub Solo sudah melakukan persiapan, di antaranya menyiagakan personel yang menjadi tujuan bagi para pemudik, seperti Solo Safari dan Masjid Raya Sheikh Zayed," jelas Kepala Dishub Kota Solo, Taufik Muhammad dilansir Solopos (14/3).
Selain Jawa Tengah, Jawa Timur menjadi provinsi kedua dengan potensi tujuan pemudik terbanyak kedua pada masa mudik tahun ini dengan angka 24,6 juta pengunjung atau sekitar 19,87%. Di posisi lima besar ada Jawa Barat dengan potensi 20,72 juta orang, Jabodetabek dengan potensi 8,07 juta orang, dan Yogyakarta dengan potensi 5,9 juta orang.
Asal pemudik terbanyak dari Jawa Timur
Tak hanya daerah tujuan calon pemudik, daerah asal calon pemudik juga turut menjadi bahasan dalam survei yang digarap oleh BKT Kemenhub ini. Jumlah pemudik diprediksi paling banyak berasal dari Jawa Timur dengan potensi 21,2 juta orang atau sekitar 17,1% dari total pergerakan masyarakat.
Jawa Tengah di posisi kedua dengan potensi 18,7 juta orang atau sekitar 15,1% dari total pergerakan masyarakat, disusul oleh kawasan Jabodetabek dengan potensi 18,3 juta orang atau sekitar 14,8%. Provinsi Jawa Barat sendiri berada di posisi empat dengan angka 14,9 juta orang.
Di luar Pulau Jawa, ada Provinsi Sumatra Utara yang dinilai berpotensi mengeluarkan pemudik sebanyak 4,4 juta orang. Jika dipersentasekan angkanya berada pada 3,6%.
Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya