Anak muda haruslah melek fakta dalam Pemilu 2024. Pemilu ini akan dilaksanakan pada 14 Februari 2024, dan mencakup pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, serta pemilihan legislatif yaitu DPR, DPRD, dan juga DPD.
Pemilu merupakan momen penting dalam negara demokrasi, dan partisipasi aktif anak muda dalam pemilu sangatlah penting. Pemilih muda perlu menyadari bahwa partisipasi mereka dalam pemilu dapat berdampak besar pada kebijakan negara di masa depan.
Terlebih, data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan bahwa pemilih muda dipastikan mendominasi pemilu kali ini. Dari data yang dirilis, terdapat 106.358.447 jiwa pemilih muda, yang mencakup sekitar 52% dari total angka pemilih.
Gerindra teratas, PDIP-PKS ketat, PSI nomor empat
Sebuah rilis survei dari GoodStats bertajuk Pemilu 2024 dalam Kacamata Anak Muda, memaparkan data mengenai partai politik apa yang menjadi favorit anak muda Indonesia.
Dalam rilis tersebut, Partai Gerindra berada di posisi pertama dengan presentase 19,8%. Angka partai ini mengungguli PDIP yang merupakan partai pemenang Pemilu 2019.
PDIP berada di posisi kedua dengan presentase 17,2%. PDIP terpantau unggul tipis dibanding PKS yang berada di peringkat selanjutnya dengan presentase 16,7%.
Menarik untuk melihat PSI (Partai Solidaritas Indonesia) di rilis ini. Dinyatakan tidak lolos ambang batas pada Pemilu 2019, PSI berada di peringkat keempat hasil survei dengan presentase 11%. Di bawah PSI, terdapat Partai Nasdem dengan angka 10,1%.
Partai dengan urutan keenam hingga akhir diisi oleh PKB (8%), Partai Golkar (6,3%), Partai Demokrat (3%), PPP (2,4%), PAN (1,2%), Partai Perindo (1,2%), serta partai politik lainnya (4%).
Melihat Pasal 414 ayat (1) UU Pemilu yang menyatakan bahwa ambang batas perolehan suara paling sedikit 4% (empat persen), maka dalam hasil survei ini partai politik yang belum menembus angka 4% ialah Partai Demokrat, PPP, PAN, Partai Perindo, dan parpol lainnya.
"Terdapat sejumlah faktor yang melatarbelakangi pilihan masyarakat pada parpol di Pemilu 2024, termasuk rasa suka mereka terhadap Caleg yang diusung oleh tiap parpol dan visi misi parpol yang dinilai sejalan mewakili suara masyarakat," tulis GoodStats dalam rilis tersebut.
Survei ini menggunakan panel responden GoodStats secara online. Total responden yang dijadikan sampel adalah 850 responden yang mayoritas berada di Pulau Jawa dengan presentase 64,6%. Survei dilakukan dalam rentang tanggal 11 hingga 21 Desember 2023 dengan mayoritas responden berjenis kelamin laki-laki.
Anak muda melek pemilu, demokrasi lebih baik
Dengan menjadi mayoritasnya anak muda di daftar pemilih Pemilu 2024, Pengamat komunikasi politik Universitas Multimedia Nusantara Silvanus Alvin mengatakan bahwa anak muda memiliki prefrensi sendiri dalam memilih calon legislatifnya.
“Mereka adalah tipikal yang tidak ingin jargon-jargon konvensional, bersih, berantas korupsi, sejahterakan rakyat. Menurut saya generasi milenial adalah generasi yang sudah jenuh dengan pendekatan marketing politik,” kata Silvanus Alvin dalam BBC.
Dalam kesempatan yang lain, Anggota Bawaslu Herwyn JH Malonda menyatakan bahwa kontribusi anak muda penting bagi keberlangsungan Pemilu 2024. Dukungan anak muda diperlukan untuk menciptakan suasana demokrasi yang lebih berintegritas. Hal ini disampaikan Herwyn JH Malonda dalam Diskusi Publik yang DPP GAMKI (Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia)
“Pemilu yang terlegitimasi membutuhkan peran-peran kita, peran generasi muda,” tegas Herwyn yang dimuat di Bawaslu.
Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya