Anggaran program Quick Win dari Presiden Prabowo Subianto menelan biaya mencapai Rp121 triliun untuk realisasinya. Nilainya naik dari anggaran semula yang sebesar Rp113 triliun. Kepala Pusat Kebijakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Wahyu Utomo menyebutkan kalau kenaikan anggaran Quick Win ini ditujukan terutama buat program pengentasan TBC. Usulan tambahan ini disinggung pada pembahasan Panja B Badan Anggaran DPR RI.
“Ada aspirasi untuk memunculkan salah satunya Quick Win untuk TBC,” tutur Wahyu pada Kamis (3/10/2024).
Dengan demikian, anggaran untuk program Quick Win pun mencapai Rp121 triliun, yang digunakan dalam mendukung pelaksanaan 7 program prioritas dalam pemerintahan Prabowo.
Anggaran Program Prioritas Prabowo
Makan Bergizi Gratis
Program unggulan makan bergizi gratis memperoleh anggaran sebesar Rp71 triliun dengan alokasi per porsi menjadi sebesar Rp10.000. Menurut Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office) Hasan Nasbi, biaya Rp10.000 ini sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi 600 hingga 700 kalori dalam 1 porsinya. Uji coba di wilayah Jawa selama hampir 1 tahun juga telah dilakukan untuk memastikan keberhasilan pelaksanaannya nanti.
Program makan bergizi gratis sendiri telah diluncurkan pada Senin (6/1/2025), serentak di 26 provinsi di Indonesia. Terdapat 4 target dari program ini, yakni pelajar mulai dari PAUD sampai SMA, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Saat ini, Badan Gizi Nasional (BGN) masih membuka lowongan bagi pihak yang ingin bermitra dengan program ini.
Renovasi Sekolah
Menurut Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Prof. Abdul Mu’ti, pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp17,1 triliun untuk program renovasi sekolah rusak di Indonesia, sedikit berbeda dengan anggaran Rp20 triliun untuk renovasi sekolah pada program Quick Win. Anggaran ini tidak hanya untuk merenovasi sekolah negeri, namun juga untuk sekolah swasta.
Fokus utama renovasi ini adalah pada sekolah-sekolah yang rusak akibat bencana alam. Secara keseluruhan, pemerintah berencana merenovasi 10.000 sekolah rusak, mulai tahun 2025 ini.
Lumbung Pangan Nasional Daerah dan Desa
Sebesar Rp15 triliun dianggarkan untuk pembangunan lumbung pangan nasional, melalui intensifikasi lahan pertanian sebesar 80 ribu hektare dan pembuatan sawah baru seluas 150 ribu hektare, ditambah dukungan sarana dan prasarana.
Pengentasan TBC
Pemerintah berencana lebih gencar dalam memberantas TBC dengan mengalokasikan Rp8 triliun pada program Quick Win ini. TBC masih menjadi ancaman dalam negeri. Laporan Global TB Report 2023 menyebutkan bahwa kasus positif TBC di Indonesia jadi terbesar kedua di dunia, estimasinya mencapai 1,09 juta kasus atau 387 kasus per 100 ribu penduduk. Kematian akibat TBC mencapai 125 ribu per tahun atau 14 per jam.
Anggaran ini salah satunya ditujukan untuk mencapai target eliminasi TBC pada 2030. Peraturan Presiden No. 67 Tahun 2021 tentang Penanggulangan Tuberkulosis menyebutkan 6 strategi utama dalam memberantas TBC, yakni memperkuat kerja sama lintas sektor, meningkatkan akses layanan TBC berkualitas, promosi kesehatan, pengobatan pencegahan inovasi riset dan teknologi, serta penguatan sistem kesehatan nasional.
Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Pemerintah mengalokasikan Rp3,1 triliun untuk pemeriksaan kesehatan gratis bagi 52,2 juta penduduk, termasuk di dalamnya pemeriksaan tekanan darah, gula darah, rontgen, dan skrining penyakit katastropik.
Terbaru, Prabowo menambah anggaran pemeriksaan kesehatan gratis menjadi Rp4,7 triliun bagi 60 juta penerima. Dalam 5 tahun ke depan, diharapkan ada 200 juta orang yang terlayani.
Pembangunan Sekolah Unggulan Terintegrasi
Anggaran untuk pembangunan sekolah unggulan terintegrasi mencapai Rp2 triliun, menjadi salah satu program unggulan di bidang pendidikan selain renovasi sekolah.
Peningkatan Kualitas Rumah Sakit
Terakhir, sebanyak Rp1,8 triliun dianggarkan untuk meningkatkan kualitas rumah sakit daerah dari tipe D ke tipe C, ditambah dengan pengadaan sarana, prasarana, dan alat kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.340/Menkes/Per/III/2010, ada 4 tipe rumah sakit di Indonesia, yakni Rumah Sakit Umum kelas A, B, C, dan D. Pada kelas C, paling sedikit terdapat 4 medik spesialis dasar dan 4 spesialis penunjang medik, sementara untuk kelas D hanya tersedia 2 pelayanan medik spesialis dasar.
Baca Juga: Indonesia Optimis Ekonomi Global akan Membaik pada 2025
Penulis: Agnes Z. Yonatan
Editor: Editor