SETARA Institute Kembali Rilis Indeks Kota Toleran, Ini 10 Kota dengan Skor Tertinggi dan Terendah

Kota Singkawang, Kalimantan Barat menjadi daerah paling toleran dengan skor tertinggi pada laporan ini sebesar 6,583

SETARA Institute Kembali Rilis Indeks Kota Toleran, Ini 10 Kota dengan Skor Tertinggi dan Terendah Kota Singkawang, Kalimantan Barat memiliki skor IKT tertinggi pada 2022 | PhotopankPL/Shutterstock

Organisasi masyarakat, SETARA Institute kembali merilis laporan tahunannya mengenai Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 yang dirilis pada Kamis (6/4) lalu. Menurut definisinya, Laporan IKT 2022 merupakan hasil pengukuran yang dilakukan SETARA Institute untuk mempromosikan praktik-praktik toleransi terbaik kota-kota di Indonesia.

Laporan IKT hadir di tiap tahunnya untuk memberikan baseline dan status kinerja pemerintah kota dalam mengelola kerukunan, toleransi, wawasan kebangsaan, dan inklusi sosial. Nantinya, gambaran ini akan menjadi pengetahuan berbagai pihak mulai dari masyarakat hingga pemerintah yang ingin mengetahui kondisi toleransi di 94 kota di Indonesia.

Laporan ini merupakan rilisan keenam sejak pertama kali digarap pada tahun 2015 silam. Objek yang digunakan dalam kajian Laporan IKT ini adalah 94 kota di seluruh Indonesia dan kota-kota administrasi di DKI Jakarta digabungkan menjadi satu objek.

Dalam merumuskan Indeks Kota Toleransi, SETARA Institute mengklasifikasikannya menurut empat variabel dan delapan indikator sebagai alat ukur utamanya. Keempat variabel tersebut antara lain regulasi pemerintah kota, regulasi sosial, tindakan pemerintah, dan demografi sosio-keagamaan.

Masing-masing variabel tersebut memiliki dua indikator, antara lain rencana pembangunan (RPJMD) dan produk hukum pendukung lainnya, ada atau tidaknya kebijakan diskriminatif, peristiwa intoleransi, dinamika masyarakat sipil, pernyataan pejabat kunci, tindakan nyata, heterogenitas keagamaan penduduk, hingga inklusi sosial keagamaan.

"Scoring dalam studi ini menggunakan skala hipotesis positif dengan rentang nilai 1-7, yang menggambarkan rentang gradatif dari kualitas buruk ke baik. Artinya, 1 merupakan score untuk situasi paling buruk pada masing-masing indikator, sedangkan 7 adalah score untuk situasi paling baik pada masing-masing indikator untuk mewujudkan kota toleran," tulis SETARA Institute dalam siaran persnya (6/4).

Tak berhenti di sana, studi ini juga melakukan tiga teknik pengolahan data, antara lain triangulasi sumber, hasil self-assessment pemerintah-pemerintah kota melalui kuesioner yang disebarkan, dan pertemuan serial para ahli untuk mengonfirmasi data sementara hasil skor.

Singkawang jadi kota paling toleran, Cilegon miliki skor terendah

Kota Singkawang, Kalimantan Barat menjadi daerah paling toleran dengan skor tertinggi pada laporan ini sebesar 6,583. Bahkan, Singkawang turut memiliki skor tertinggi di masing-masing variabel baik regulasi pemerintah, regulasi sosial, hingga tindakan pemerintah.

Di posisi kedua terdapat Kota Salatiga, Jawa Tengah yang memiliki skor akhir 6,417 disusul Kota Bekasi, Jawa Barat di posisi tiga dnegan skor akhir 6,080. Dua kota lain yang masuk ke posisi lima besar antara lain Surakarta, Jawa Tengah dengan skor akhir 5,883 dan Kediri, Jawa Timur yang memiliki skor akhir 5,850.

10 kota dengan IKT tertinggi pada 2022 | GoodStats

Di posisi 6 hingga 10 terdapat Kota Sukabumi, Jawa Barat yang memiliki skor 5,810; Semarang, Jawa Tengah dengan skor 5,783; Manado, Sulawesi Utara dengan skor 5,767; Kupang, Nusa Tenggara Timur dengan skor 5,687; dan Magelang, Jawa Tengah dengan skor 5,670.

10 kota dengan IKT terendah pada 2022 | GoodStats

Adapun 10 kota dengan skor akhir terendah antara lain Cilegon (3,227), Depok (3,610), Padang (4,060), Sabang (4,257), Mataram (4,387), Banda Aceh (4,393), Medan (4,420), Pariaman (4,450), Lhokseumawe (4,493), dan Prabumulih (4,510).

Rerata Skor Nasional IKT menurun dari tahun lalu

Apabila dibandingkan dengan lima publikasi terakhir, rerata skor IKT nasional menjadi yang tertinggi ketiga dengan skor 5,03. Namun, angka ini lebih rendah sekitar 0,21 dari skor tahun 2021 yang berada pada angka 5,24.

Meskipun begitu, rerata skor nasional pada tahun 2022 lalu masih lebih tinggi sekitar 0,1 dari rerata skor 2020 lalu. SETARA Institute mengatakan, grafik skor rerata IKT sejak 2015 sampai 2022 yang masih berada di antara angka (4) dan (5) mengindikasikan stagnasi pengelolaan toleransi di kota-kota Indonesia.

"Meski demikian, indikasi stagnasi tidak terjadi merata di semua peringkat. Ada kelompok peringkat yang berhasil berbenah dan merangsek naik, namun ada juga kelompok peringkat yang turun dan memburuk. Skor pada peringkat (1) misalnya, di rangking (1) Kota Singkawang, naik sekitar 0,1 poin dari raihan nilai IKT 2021. Begitu pula capaian nilai Kota Salatiga, yang duduk di rangking (2) naik 0,1 dari nilai pada IKT 2021," kata SETARA Institute dalam rilisnya.

Penulis: Raihan Hasya
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Bagaimana Tingkat Partisipasi Warga Indonesia dalam Kegiatan RT/RW?

Survei menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam kegiatan RT/RW cenderung rendah, hanya 8,1% responden yang tercatat rutin mengikutinya.

Bangga Buatan Indonesia: Media Sosial Dorong Anak Muda Pilih Produk Lokal

Sebanyak 69,3% anak muda Indonesia mengaku mengikuti influencer yang sering mempromosikan produk lokal di media sosial.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook