Sepatu kini bukan hanya digunakan sebatas untuk alas kaki saja, melainkan untuk pelengkap fesyen. Kualitas, harga, merek, hingga desain tampilan sepatu sangat berpengaruh dan menjadi faktor terpenting ketika membeli sepatu.
Berdasarkan hasil survei oleh Katadata Insight Center (KIC) dan Kurious mengenai persepsi dan perilaku masyarakat dalam berbelanja sepatu sneakers, sebagian besar responden (81,7%) ternyata sudah paham dan mengetahui cara membedakan antara sepatu original dan imitasi.
Mayoritas responden (71,2%) menyebutkan bahwa kualitas jahitan sepatu menjadi patokan terpenting dalam membedakan keaslian sepatu. Selanjutnya, desain dan tekstur sol sepatu mendapatkan suara sebanyak 57,9% responden.
Selain dua patokan tersebut, responden juga menyebutkan jawaban beragam, seperti kode produksi pada tag sepatu (56,1%), harga produk (55,4%), gambar logo (42,1%), kode produksi pada kardus sepatu (40,9%), reputasi toko (32,1%), aroma sepatu (13,8%), dan lainnya (2,5%).
Adapun, toko sepatu di mall menjadi tempat dengan jaminan keaslian produk paling tinggi menurut responden dengan persentase mencapai 70,2%. Diikuti oleh e-commerce official store dengan persentase 67,4%.
Dalam memilih sneakers, terdapat beberapa petimbangan dari responden. Alasan kenyamanan menggunakan sneakers mendapatkan suara mayoritas dengan persentase sebanyak 81,7%. Diikuti oleh alasan desain dan warna sepatu yang menarik (68,4%), kecocokan harga (63,9%), daya tahan (57,1%), dan reputasi brand (38,1%).
Sementara, Adidas menempati peringkat satu sebagai merek yang paling disukai responden. Adidas unggul dengan persentase responden sebesar 62,4%. Selain menjadi brand favorit responden, Adidas rupanya juga menjadi merek sepatu sneakers yang paling banyak dimiliki dengan persentase mencapai 47,9%.
Menyusul Adidas, Nike berada di peringkat kedua sebagai brand sneakers yang paling disukai dan paling banyak dimiliki dengan persentase masing-masing sebesar 61,9% dan 47,6%. Converse menduduki posisi ketiga dalam daftar merek yang paling disukai dengan persentase mencapai 45,1%.
Survei tersebut dilakukan terhadap 399 responden yang tersebar di seluruh wilayah di Indonesia. Data dikumpulkan sejak periode 14 – 22 Februari 2023. Berdasarkan demografi responden, mayoritas berjenis kelamin perempuan (50,8 persen) dengan rentang kelompok umur 35 – 44 Tahun (31,7 persen) dan bertempat tinggal di area Jawa Non DKI Jakarta (64 persen).
Penulis: Nada Naurah
Editor: Iip M Aditiya