Di Kota Bandung, terdapat lampu merah dengan durasi yang sangat panjang, bahkan mencapai 720 detik atau 12 menit. Lokasi yang paling menonjol adalah lampu merah Kiaracondong, tepatnya di depan Samsat Soekarno Hatta. Tak heran, banyak orang menyebut persimpangan ini sebagai lampu merah terlama di Bandung, bahkan konon juga di Indonesia.
Selain Kiaracondong, beberapa persimpangan lain di Bandung juga dikenal memiliki durasi lampu merah yang cukup panjang. Beberapa di antaranya adalah persimpangan Dago–Dipatiukur, Simpang Cibiru, Soekarno Hatta–Tol Pasir Koja, serta Simpang Jalan Dago yang menghubungkan Jalan Ir. H. Juanda dengan Jalan Dago Utara.
Lampu Merah Terlama di Bandung
Berikut ini 5 daftar lampu merah dengan durasi terlamu di Bandung tahun 2025:
Lampu merah Kiaracondong (Samsat Soekarno Hatta) memegang rekor durasi lampu merah terlama di Bandung dengan panjang waktu menyala hingga 720 detik atau setara dengan 12 menit, sedangkan untuk lampu hijaunya sendiri hanya berkisar sekitar 77 detik saja.
Durasi ini seringkali menyebabkan antrian kendaraan yang panjang dan menumpuk. Bahkan lampu merah ini dicap sebagai 'lampu merah perenggut masa muda' oleh warga karena waktu tunggu yang sangat lama.
Di berikutnya, lampu merah Dago - Dipatiukur menempati posisi kedua lampu merah terlama di Bandung dengan durasi sekitar 200 detik atau 3 menit 20 detik, yang juga cukup sering menyebabkan kemacetan di area tersebut. Untuk lampu hijaunya hanya berkisar 30 detik saja.
Setelah itu dirutan ketiga lampu merah terlama di Bandung ada lampu merah Ujung Berung yang menyita durasi sekitar 160 detik atau sekitar 3 menit, sedangkan untuk lampu hijaunya hanya berkisar sekitar 25 detik saja. Seringkali menciptakan barisan kendaraan yang cukup panjang.
Kemudian pada urutan keempat yaitu lampu merah Simpang Cibiru, yang menghubungkan jalur dari arah Cileunyi dan UIN Sunan Gunung Djati, memiliki durasi lampu merah sekitar 150 detik atau 2,5 menit, sementara lampu hijau hanya menyala selama 35 detik saja. Kondisi ini juga menimbulkan kemacetan terutama di jam sibuk pagi dan sore.
Dan yang terakhir adalah terdapat lampu merah di jalur antara Sukarno Hatta sampai Tol Toraja dengan durasi lampu merah sekitar 120 detik atau 2 menit, sedangkan durasi untuk lampu hijau sendiri sekitar 30 detik.
Durasi lampu merah yang lebih lama ketimbang lampu hijau di beberapa titik ini menjadi salah satu faktor utama kemacetan di Bandung, ditambah dengan pertumbuhan jumlah kendaraan, penduduk, jalan yang relatif sempit, dan minimnya pilihan transportasi umum yang nyaman dan aman.
Respons Masyarakat
Durasi lampu merah yang panjang tidak hanya membuat pengendara kehilangan waktu, tetapi juga berdampak pada aspek lain. Banyak warga mengeluhkan bahan bakar yang lebih cepat habis karena mesin kendaraan terus menyala dalam waktu lama. Selain itu, kepadatan di titik-titik persimpangan tersebut ikut menyumbang peningkatan polusi udara di Kota Bandung, yang sudah dikenal sebagai salah satu kota dengan kualitas udara cukup padat oleh emisi kendaraan.
Di sisi lain, masyarakat Bandung kerap menyikapi fenomena ini dengan cara unik. Misalnya, ada yang bercanda bahwa waktu tunggu di lampu merah Kiaracondong cukup untuk membeli gorengan di pinggir jalan, bahkan sempat viral di media sosial ketika pengendara membuat konten humor di lokasi tersebut. Julukan “lampu merah perenggut masa muda” juga lahir dari keresahan warga yang setiap hari harus melintasi titik tersebut.
Pemerintah Kota Bandung sendiri sudah menyadari persoalan ini. Dinas Perhubungan beberapa kali menguji coba rekayasa lalu lintas, seperti menyesuaikan durasi lampu hijau di jam sibuk atau menambah jalur alternatif.
Namun, kepadatan arus kendaraan yang terus meningkat membuat upaya ini belum optimal. Ke depan, penerapan smart traffic light yang mampu menyesuaikan durasi lampu secara otomatis berdasarkan kepadatan kendaraan menjadi salah satu solusi yang diharapkan bisa diterapkan di Bandung.
Jika dibandingkan dengan kota-kota lain di Indonesia, durasi lampu merah di Bandung tergolong ekstrem. Di Jakarta misalnya, rata-rata durasi lampu merah hanya sekitar 90-150 detik.
Bahkan di beberapa negara maju seperti Jepang atau Korea Selatan, sistem lampu lalu lintas sudah terintegrasi dengan sensor dan CCTV, sehingga bisa menyesuaikan secara real time. Kondisi ini menunjukkan bahwa Bandung masih memiliki pekerjaan rumah besar dalam mengelola lalu lintas secara modern.
Baca juga: Stopan Kiaracondong, Lampu Merah Terlama di Indonesia?
Penulis: Emily Zakia
Editor: Muhammad Sholeh