Ragam Konsumen Coklat dan Permen Indonesia

Permen dan coklat adalah makanan manis yang umumnya digemari semua orang hampir di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Mari lihat statistiknya.

Ragam Konsumen Coklat dan Permen Indonesia Ilustrasi Coklat dan Permen | Unsplash/Monique Carrati

Permen dan coklat adalah makanan manis yang umumnya digemari semua orang hampir di seluruh belahan dunia, tak terkecuali Indonesia. Untuk diketahui, coklat yang dinikmati di seluruh dunia diproduksi dari biji kakao dari pohon kakao.

Menurut data dari International Cocoa Organization (ICCO) di tahun 2021 hingga 2022, negara Pantai Gading menjadi produsen biji kakao tertinggi dengan 2,2 juta ton. Disusul oleh Ghana dan Ekuador dengan masing-masing 822 dan 370 juta ton.

Indonesia masuk dalam daftar negara dengan produksi biji kakao terbanyak di dunia dan menduduki peringkat 6. Indonesia tercatat memiliki produksi biji kakao di angka 180 ribu ton di tahun 2021 hingga 2022.

Sementara itu, pada akhir tahun 2022 Statista pernah merilis data hasil survey penikmat coklat dan permen di Indonesia. Menurut hasil survey yang memiliki responden sebanyak 2093 tersebut, penikmat permen dan coklat Indonesia didominasi oleh wanita dengan persentase sebanyak 64 persen. Sementara sisanya, yakni 36 persen adalah pria. 

Jika dilihat berdasarkan karakteristik umur, masyarakat dengan golongan umur 18 - 29 tahun tercatat sebagai golongan umur yang paling suka mengonsumsi permen dan coklat dengan persentase 39 persen dari total responden. Selanjutnya, golongan umur 30 -39 tahun dan 40 - 49 tahun menyusul di bawahnya dengan total persentase di angka 35 dan 18 persen dari total responden.

Statista juga mengklasifikasikan para pecinta coklat dan permen Indonesia berdasarkan tingkat pendidikannya. Tercatat, 61 persen dari total responden yang berjumlah 2093, memiliki tingkat pendidikan terakhir sarjana. Disusul di bawahnya oleh para masyarakat dengan pendidikan terakhir SMA dengan persentase 17 persen dan sekolah vokasi di angka 11 persen. 

Jika dilihat berdasarkan dari pendapatan rumah tangga, masyarakat yang cenderung suka mengonsumsi coklat dan permen mayoritas berasal dari rumah tangga dengan pendapatan tinggi. Dari seluruh responden pecinta coklat dan permen, 43 persennya diklasifikasikan memiliki pendapatan tinggi. Sementara, 38 persennya diklasifikasikan sebagai masyarakat dengan pendapatan menengah, dan sisanya yakni 19 persennya diklasifikasikan memiliki pendapatan rumah tangga yang rendah.

Penulis: Puja Pratama Ridwan
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Simak Perbandingan Kursi DPR Partai Koalisi dan Oposisi

Lagi-lagi, kelompok partai koalisi yang mendominasi di DPR, apakah ini situasi yang baik?

Mengungkap Kasus Brandoville Studios, Tingginya Kekerasan di Tempat Kerja

Kasus yang menimpa karyawan Brandoville Studios melibatkan kekerasan ekonomi serta adanya tindakan kekerasan fisik.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook