Ragam Kondisi Jalan Indonesia Menurut Tingkat Kewenangan

Panjang jalan dalam kondisi baik paling banyak ditemui di tingkat kewenangan kabupaten-kota, dengan panjang mencapai 181 ribu km pada 2024.

Ragam Kondisi Jalan Indonesia Menurut Tingkat Kewenangan Ilustrasi Jalan | Tom Fisk/Pexels
Ukuran Fon:

Jalan raya mempunyai peranan penting dalam menjaga konektivitas antardaerah. Berkatnya, masyarakat mampu berpindah dari satu titik ke titik lain dengan lebih mudah dan efisien. Dengan begitu, aktivitas sehari-hari bisa berjalan lancar dan produktivitas tetap terjaga.

Namun, kelancaran mobilitas hanya akan tercipta jika jalanan yang dilewati berada dalam kondisi baik. Kondisi jalan yang memadai tidak hanya mendukung arus mobilitas, tetapi juga mampu meminimalisir terjadinya kecelakaan akibat jalan rusak atau berlubang.

Indonesia sebagai negara dengan volume kendaraan yang tinggi, memiliki kondisi jalan yang beragam, ada yang baik dan ada pula yang mengalami kerusakan. Berhubungan dengan itu, bagaimana kondisi jalan Indonesia secara menyeluruh?

Jalan yang ada di Indonesia dalam aturannya telah terbagi ke dalam beberapa wilayah kewenangan meliputi kewenangan negara, provinsi, dan kabupaten-kota. Aturan ini menunjukkan adanya pembagian tanggung jawab dalam hal pembangunan dan perbaikan jalan menurut batas wilayah administrasi yang ditetapkan.

Baca Juga: Seberapa Panjang Jalan Raya dan Jalur Kereta di Indonesia?

Kondisi Jalan Cenderung Beragam

Kondisi Jalan Indonesia Menurut Tingkat Kewenangan 2024
Kondisi Jalan Indonesia Menurut Tingkat Kewenangan 2024 | GoodStats

Pada 2024, berdasarkan data dari Kementerian Pekerjaan Umum, jalan yang ada di Indonesia berada dalam kondisi yang berbeda-beda di setiap tingkat kewenangan.

Untuk jalan berskala nasional, porsi jalan dalam kondisi sedang mendominasi dengan capaian 53% dari total jalanan secara menyeluruh, mencerminkan perlunya upaya perbaikan jalan yang lebih maksimal.

Rinciannya, pada tingkat kewenangan negara, jalan dengan kondisi baik panjangnya mencapai 20,1 ribu km, jalan dengan kondisi sedang sepanjang 25,2 ribu km, jalan rusak sepanjang 1,8 ribu km, dan jalan dengan kondisi rusak berat mencapai 536 km.

Berbeda dengan jalan nasional, jalan provinsi dengan kondisi baik porsinya jauh mendominasi dengan perolehan 56,7% dari panjang jalan keseluruhan. Namun, perlu diperhatikan bahwa jalanan rusak berat juga menyumbang porsi yang cukup besar sebanyak 21,7%.

Lebih detail, pada tingkat provinsi, 33,8 ribu km berada dalam kondisi baik; 8,9 ribu km jalan berstatus sedang; 3,9 ribu km jalan berstatus rusak; dan 13 ribu km jalanan dinyatakan rusak berat.

Lebih lanjut, untuk tingkat kabupaten-kota, 181,4 ribu km jalan berada dalam kondisi baik; 65,7 ribu km jalan kondisinya sedang, 42,7 ribu km jalan berstatus rusak; dan sisanya sepanjang 142,5 ribu km berstatus rusak berat.

Walau panjang jalan dengan kondisi baik menyumbang proporsi terbesar, komposisi jalan rusak berat di tingkat ini juga terhitung tinggi dengan capaian 33%, hanya terpaut 9% dari jalanan dalam kondisi baik.

Baik atau buruknya kondisi jalan dipengaruhi oleh beberapa faktor, mulai dari penggunaan jalan, sistem drainase, sampai dengan kualitas konstruksi. Adapun data ini diperoleh dari Kementerian Pekerjaan Umum yang selanjutnya disajikan oleh Badan Pusat Statistik dalam laporan bertajuk Statistik Transportasi Darat 2024.

Baca Juga: Bagaimana Tingkat Kepuasan terhadap Kualitas Infrastruktur di Indonesia?

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/publication/2025/12/01/ed7ff73d58fc0719ee3df145/statistik-transportasi-darat-2024.html

Penulis: NAUFAL ALBARI
Editor: Editor

Konten Terkait

Jakarta Jadi Provinsi dengan Persentase Komuter Disabilitas Tertinggi

Menurut BPS, Jakarta memiliki persentase komuter disabilitas tertinggi dengan total 2,49%.

Jumlah Kendaraan Bermotor Indonesia Tembus 166 Juta Unit pada 2024

Jumlah sepeda motor Indonesia jauh mendominasi dibanding kendaraan lainnya dengan total mencapai 139,45 juta unit per 2024.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook