Keseimbangan kekuatan ekonomi global diperkirakan akan berubah secara drastis dalam beberapa dekade mendatang di mana beban Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global dinilai akan semakin bergeser ke Asia.
Menurut laporan terbaru Goldman Sachs, sebuah bank investasi multinasional dan perusahaan jasa keuangan Amerika, terkait proyeksi pertumbuhan jangka panjang perekonomian global yang mencakup 104 negara hingga tahun 2075, memperkirakan pertumbuhan negara berkembang akan terus melampaui negara maju dengan persentase 3,8% vs 1,8%.
Proyeksi dari hasil laporan tersebut menyiratkan bahwa pangsa negara berkembang dalam kapitalisasi pasar ekuitas global akan meningkat dari sekitar 27% menjadi 35% pada tahun 2030, 47% pada tahun 2050, dan 55% pada tahun 2075.
Diperkirakan India akan mencatat peningkatan terbesar dalam pangsa kapitalisasi pasar global – dari sedikit di bawah 3% pada tahun 2022, menjadi 8% pada tahun 2050, dan 12% pada tahun 2075 – mencerminkan prospek demografi yang baik dan pertumbuhan PDB per kapita yang pesat.
Kemudian untuk pangsa pasar di Cina akan meningkat dari 10% menjadi 15% pada tahun 2050, tetapi mencerminkan perlambatan potensi pertumbuhan yang disebabkan oleh demografi, sehingga akan menurun menjadi sekitar 13% pada tahun 2075.
Pada tahun 2050, diproyeksikan lima negara dengan perekonomian terbesar di dunia (diukur dalam US$) adalah Cina, Amerika Serikat, India, Indonesia, dan Jerman.
Capaian utama dalam beberapa dekade terakhir adalah pertumbuhan Cina dan India yang luar biasa. Antara tahun 2000 dan 2022, India melonjak delapan tingkat menjadi negara dengan perekonomian terbesar kelima, melampaui Inggris dan Prancis. Dan diperkirakan akan menempatkan posisi ketiga negara dengan perekonomian terbesar pada 2050.
Sementara itu, dalam periode waktu yang sama, Cina melonjak naik empat tingkat dan diproyeksikan akan mengalahkan Amerika Serikat pada 2050 mendatang.
Kemudian, perekonomian Indonesia juga diproyeksikan melonjak pesat menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat pada tahun 2050, melampaui Brazil dan Rusia sebagai negara berkembang terbesar.
Jika diproyeksikan lebih jauh ke tahun 2075, tatanan dunia diperkirakan terlihat sangat berbeda, di mana Nigeria, Pakistan, dan Mesir masuk ke dalam sepuluh besar negara dengan perekonomian terbesar. Pertumbuhan populasi yang cepat, yang akan menghasilkan angkatan kerja yang sangat besar dinilai menjadi salah satu alasannya.
Sementara itu, peringkat perekonomian Eropa diperkirakan akan terus merosot. Jerman, yang pernah menjadi negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia, akan berada di peringkat kesembilan di belakang Brasil.
Kemudian Cina, Amerika Serikat, dan India kemungkinan akan tetap menjadi tiga perekonomian terbesar.
Indonesia sendiri diproyeksikan dapat meningkatkan PDB-nya dari $1,3 triliun pada tahun 2022 menjadi hampir $14 triliun pada tahun 2075.
Perlu diingat bahwa data-data tersebut mewakili proyeksi PDB riil, berdasarkan USD tahun 2021.
Penulis: Anissa Kinaya Maharani
Editor: Iip M Aditiya