Simak Preferensi Bacaan Gen Z 2024

Faktor kenyamanan menjadi kunci utama populernya physical book di era digitalisasi.

Simak Preferensi Bacaan Gen Z 2024 Ilustrasi Preferensi Bacaan Gen Z | Canva

Buku merupakan sumber informasi yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Di era digital ini, selain physical book, juga terdapat e-book yang pastinya tidak asing bagi kalangan gen Z. Keberadaan e-book membantu memfasilitasi mereka yang ingin membaca tapi merasa malas membawa buku fisik yang cenderung berat dan besar.

Survei bertajuk Kebiasaan Membaca Buku Fisik vs Buku Digital diadakan untuk memahami perilaku gen Z ketika membaca. Pengambilan data dilakukan pada 1-9 November 2024 dengan melibatkan 203 responden kalangan gen Z. Adapun survei dilakukan untuk keperluan tugas akhir Studi Independen GNFI Batch 7 (2024).

Berdasarkan survei tersebut, diketahui bahwa physical book masih menjadi pilihan utama responden. Lebih rincinya, 73,4% responden memilih physical book dibandingkan e-book karena aspek kenyamanan dan ketersediaan.

Selain itu, 70% responden menyatakan bisa lebih fokus dan berkonsentrasi ketika membaca physical book ketimbang e-book. Ketika menggunakan e-book, ada banyak hal yang berpotensi mengganggu, notifikasi media sosial dan godaan untuk membuka aplikasi lain di ponsel. Physical book juga memiliki format yang lebih rapi dan menghadirkan sensasi membaca yang belum terkalahkan hingga saat ini.

84,7 % Gen Z Indonesia Gemar Membaca Buku

Mayoritas Gen Z Indonesia masih gemar membaca | GoodStats

Berdasarkan hasil survei, 84,7% responden gen Z tercatat gemar membaca buku. Sebanyak 27,1% responden Indonesia mengaku memiliki kebiasaan membaca buku setiap hari, angka yang cukup signifikan di tengah kondisi literasi anak muda yang cukup memprihatinkan. Selain itu, tercatat juga 47,3% responden memiliki kebiasaan membaca dalam beberapa kali seminggu saja, 10,3% responden membaca beberapa kali sebulan, dan terdapat 15,3% responden yang mengaku tidak memiliki kebiasaan membaca yang tetap, tergantung mood dan kebutuhan saja.

Durasi membaca dikalangan gen Z juga beragam. Sebanyak 36% responden tercatat membaca kurang dari 30 menit, 49,3% responden selama 30-60 menit, 11,8% responden selama 1-2 jam, dan 3% responden membaca lebih dari 2 jam.

Genre Buku Favorit Gen Z Indonesia

Fiksi dan non-fiksi masih mendominasi dikalangan Gen Z | GoodStats

Dari hasil survei GoodStats dapat dilihat bahwa mayoritas anak muda lebih suka membaca buku fiksi dan non-fiksi dibandingkan pendidikan dan lainnya. Sekitar 79,8% responden menyatakan bahwa kalangan gen Z indonesia hampir sepenuhnya gemar membaca buku fiksi dan non-fiksi. Adapun alasan utamanya tentu karena bagi para kalangan gen Z jenis buku ini sangat menghibur, mudah dipahami dan ringan untuk dibaca serta memperkaya pengetahuan dengan fakta dan wawasan yang lebih nyata.

Minat Baca di Kalangan Gen Z

Minat membaca buku di Indonesia dinilai masih sangat rendah. Faktanya, UNESCO menyebut Indeks minat baca masyarakat Indonesia hanya di angka 0,001% atau dari 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang rajin membaca. Walaupun tergolong rendah, perlahan tapi pasti minat baca gen Z Indonesia terus mengalami perkembangan. Kegiatan membaca memang sudah seharusnya menjadi kebiasaan, sebab membaca buku dapat memperkaya pengetahuan dan meningkatkan keterampilan berpikir kritis.

Menumbuhkan minat baca tentu datang dari kesadaran diri sendiri. Semakin sering membaca, maka semakin banyak pula pengetahuan baru yang akan diperoleh, sehingga dapat lebih siap untuk menghadapi berbagai tantangan di masa depan. Pada akhirnya, perubahan datang atas kemauan diri sendiri. Untuk itu, mulailah mengubah kebiasaan buruk dan menanamkan kebiasaan baru yang lebih baik.

Baca Juga: Apa Benar Minat Baca Anak Muda Indonesia Rendah?

Penulis: Bagaskara
Editor: Editor

Konten Terkait

Melihat Kesiapan Anak Muda Menghadapi Perubahan Teknologi dalam Dunia Kerja

Survei menunjukan bahwa 91% anak muda siap menghadapi perubahan teknologi dalam dunia kerja.

Hiburan atau Beban? Menelusuri Hubungan Media Sosial dan Kesehatan Mental Anak Muda

Seperti pedang bermata dua, media sosial dapat mempengaruhi kesehatan mental anak muda apabila digunakan secara berlebihan. Lantas, bagaimana solusinya?

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook