Masa Depan RI: Antara Bonus Demografi Versus Ageing Population

Generasi Z telah mendominasi RI dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa

Masa Depan RI: Antara Bonus Demografi Versus Ageing Population Penduduk Indonesia | Foto: Shutterstock/Dionnasius Aditya

Pengaturan kebijakan mengenai pertumbuhan penduduk memang sudah selayaknya dilakukan oleh seluruh negara. Pengaturan jumlah penduduk biasanya melalui pengaturan angka kelahiran, kesehatan, serta angka harapan hidup dengan menunjang fasilitas kesehatan yang merata bagi seluruh wilayah di negara tersebut. Hal ini dilakukan agar sebuah negara dapat memiliki komposisi penduduk yang merata, tak terlalu padat maupun tak terlalu lengang.

Hal ini juga dirasakan di tanah air, Indonesia. Dalam sebuah data yang diolah oleh situs World Population Review, pada tahun 2023 kepadatan penduduk di Indonesia sudah mencapai angka 153,2 jiwa per kilometer persegi. Angka tersebut meningkat dari tahun 2015 yang memiliki kepadatan di angka 143,02 jiwa per kilometer persegi.

Kepadatan penduduk yang seperti itu ternyata masih belum mampu memberi kesimpulan bahwa Indonesia memang sepenuhnya padat. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) melalui program Sensus Penduduk 2020 menjelaskan bahwa dengan angka kepadatan seperti di atas, 56,1% dari total penduduk RI masih tinggal hanya di Pulau Jawa saja. Di Kawasan Indonesia Timur, distribusi penduduk dibanding total populasi negara hanya berada di bawah 10 persen saja, diantaranya Sulawesi dengan presentase 7,36%, serta Maluku dan Papua dengan presentase hanya di 3,17% dari total populasi negara saja.

Namun, di sisi lain kita patut berbangga. Status sebagai negara dengan bonus demografi akan segera tiba. Bonus demografi adalah suatu keadaan dimana dalam suatu negara, penduduk dengan usia kerja dan produktif memiliki jumlah yang lebih banyak dibanding penduduk dengan usia non produktif. Keadaan seperti ini dipercaya akan mempercepat laju kemajuan negara dan meningkatkan perekonomian nasional.

Fakta tadi ditunjang melalui rilis Sensus Penduduk 2020, yang menyatakan bahwa pada tahun 2020, Generasi Z yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 mendominasi dengan jumlah sekitar 74,93 juta jiwa, atau 27,94% populasi. Generasi ini masih berada dalam usia muda hingga remaja awal. Dominasi ini memberikan harapan akan potensi kemajuan dan perubahan di masa depan. Milenial sebagai kelompok yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996, menyusul dengan jumlah sekitar 69,38 juta jiwa.

Seperti banyak negara di dunia, Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dalam struktur penduduknya, salah satunya adalah meningkatnya penduduk berusia lanjut usia (lansia). Badan Pusat Statistik mengatakan bahwa pada tahun 2010, presentase masyarakat lansia melonjak menjadi 9,78%. Angka ini merupakan angka peningkatan dibanding periode sebelumnya yaitu pada tahun 2010 yang mencapai 7,59%.

Ini menjadi pertanda bahwa Indonesia bergerak menuju transisi era ageing population, di mana persentase penduduk usia 60 tahun ke atas diperkirakan akan mencapai lebih dari 10 persen. Indonesia harus bersiap untuk menghadapi tantangan yang muncul dari fenomena ini.

Kesimpulannya, bonus demografi akan segera tiba, dan kita akan merasakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat dibanding periode-periode sebelumnya. Namun jangan lupa, terdapat fenomena era ageing population yang mesti dihindari dan diregulasi agar kependudukan di tanah air tetap seimbang dan tetap membawa kemajuan bangsa.

Penulis: Pierre Rainer
Editor: Iip M Aditiya

Konten Terkait

Program Makan Siang Gratis Dapat Dukungan dari China, Indonesia Bukan Negara Pertama

Langkah ini tidak hanya mengatasi permasalahan gizi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya global untuk memerangi kelaparan dan mendukung pendidikan.

Survei GoodStats: Benarkah Kesadaran Masyarakat Akan Isu Sampah Masih Rendah?

Survei GoodStats mengungkapkan bahwa 48,9% responden tercatat selalu buang sampah di tempatnya, 67,6% responden juga sudah inisiatif mengelola sampah mandiri.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook